Mengkaji Lebih Dalam Penataan Parkir yang Masih Banyak Kebocoran
Potensi retribusi parkir di Kota Jayapura sangat menjanjikan, bahkan menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar. Hanya sayangnya masih benyak kebocoran. Gonta ganti pejabat masih sama.
Laporan: Mustakim Ali_Jayapura
Tak sedikit keluhan masyarakat terkait menjamurnya tukang parkir di Kota Jayapura. Jika itu resmi mungkin keluhannya tak terlalu nyaring. Sayangnya yang mendominasi justru tukang parkir (jukir) liar. Vibesnya, hampir setiap meter ada saja jukir liar. berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah, mulai penertiban untuk dilakukan uji petik hingga diserahkan kepada pihak ketiga dalam pengelolaan.
Hasilnya? sama saja. Jukir liar tetap eksis dan menyingkirkan jukir resmi. Potensi untuk mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari parkir sejatinya menjanjikan hanya saja belum bisa ditertibkan. Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai instansi teknis yang menangani pengelolaan parkir harus berfikir keras mencari solusinya.
Jukir liar menjadi persoalan klasik. Dimana ada toko atau ruko atau tempat usaha bahkan gerobak gorengan hampir bisa dipastikan akan ada pemuda berpakaian preman yang siap meniup pluit ketika motor terlihat mundur. Di Entrop dan juga Kotaraja Dalam bisa dibilang menjadi dua titik yang banyak ditemui jukir liar.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, bahkan pernah menegaskan bahwa sistem distribusi retribusi parkir di lapangan masih mengalami banyak “kebocoran”, baik dalam pelaporan maupun dalam proses pemungutan.
Mengkaji Lebih Dalam Penataan Parkir yang Masih Banyak Kebocoran
Potensi retribusi parkir di Kota Jayapura sangat menjanjikan, bahkan menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar. Hanya sayangnya masih benyak kebocoran. Gonta ganti pejabat masih sama.
Laporan: Mustakim Ali_Jayapura
Tak sedikit keluhan masyarakat terkait menjamurnya tukang parkir di Kota Jayapura. Jika itu resmi mungkin keluhannya tak terlalu nyaring. Sayangnya yang mendominasi justru tukang parkir (jukir) liar. Vibesnya, hampir setiap meter ada saja jukir liar. berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah, mulai penertiban untuk dilakukan uji petik hingga diserahkan kepada pihak ketiga dalam pengelolaan.
Hasilnya? sama saja. Jukir liar tetap eksis dan menyingkirkan jukir resmi. Potensi untuk mendapatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari parkir sejatinya menjanjikan hanya saja belum bisa ditertibkan. Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai instansi teknis yang menangani pengelolaan parkir harus berfikir keras mencari solusinya.
Jukir liar menjadi persoalan klasik. Dimana ada toko atau ruko atau tempat usaha bahkan gerobak gorengan hampir bisa dipastikan akan ada pemuda berpakaian preman yang siap meniup pluit ketika motor terlihat mundur. Di Entrop dan juga Kotaraja Dalam bisa dibilang menjadi dua titik yang banyak ditemui jukir liar.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru, bahkan pernah menegaskan bahwa sistem distribusi retribusi parkir di lapangan masih mengalami banyak “kebocoran”, baik dalam pelaporan maupun dalam proses pemungutan.