Kepada pemimpin yang terpilih nantinya, Epo menaruh harapan agar Dewan Kesenian Papua harus diregenerasi, dimana kaum muda masuk menjadi penggerak di dalamnya.
Sedangkan di sudut tempat lainnya, Cenderawasih Pos berkesempatan ngobrol dengan Morde Sawaki, pemuda Papua yang tergabung dalam sebuah grup Rap/ Hip Hop bernama M.A.C. singkatan dari Musik Anak Coment.
Sejauh ini, pemuda asal Serui itu mengaku yang mengundang mereka baru dari KPU dan Bawaslu. Ada juga salah satu Paslon saat pendaftaran kala itu.
“Kemarin saat pendaftaran, ada salah satu Paslon yang menggunakan jasa kami. Selebihnya belum ada, hingga sekarang, justru belum lama ini kami tampil di luar atas permintaan calon Gubernur NTT. Di sana, kami menyanyi di hadapan penonton,” kata Composer MAC yang ditemui Cenderawasih Pos, di studionya di Furia, Kotaraja.
Di studio berukuran 2 kali 4 meter itu, Morde menyebut belum ada perhatian dari Paslon untuk memanfaatkan kemampuan artis lokal. Kata Morde, mungkin saja para Paslon ini punya pilihan tertentu.
Meski demikian, ia berharap Paslon lebih banyak mengikut sertakan anak muda Papua, musisi dan seniman saat kampanye. Sebab, yang bisa menyuarakan itu adalah seniman lewat lagu yang dinyanyikan.
“Siapa pun yang mengundang, kapasitas kami netral. Kehadiran kami sebatas menghibur penonton yang ada,” ujarnya.
Morde pun menitipkan pesan, para Paslon kepala daerah tak sekedar melibatkan mereka hanya saat berkampanye saja. Melainkan saat sudah terpilih menjadi gubernur, wali kota maupun bupati. Mereka artis lokal dilibatkan dalam event.
Pun ketika sudah terpilih, para Paslon ini lebih memperhatikan seniman, entah dalam hal apapun seniman dilibatkan. “Kepada para Paslon, jangan hambur janji saat kampanye. Namun ketika sudah terpilih, ia lupa dengan janjinya,” tegasnya. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos