“Dan di WWF juga ada satu aplikasi terkait sagu sebagai bahan pembelajaran oleh Pemkab Jayapura, komunikasi untuk mencari sumber daya yang dibutuhkan karena harus ada data terkait upaya penyelamatan pohon sagu dan pelestariannya,” imbuh Zacharias.
Untuk itu, dengan kegiatan ini WWF mengajak semua sanggar seni Robongholo bisa berkolaborasi dari pihak manapun untuk upayakan pelestarian Sagu.
Ditempat sama Kepala Kampung Sereh Steven Eluay mengatakan restorasi sagu di dusun sagu ini patut diacungi jempol karena tidak hanya memainkan peran dalam menjaga sekaligus melestarikan seni budaya saja, tapi juga peduli terhadap lingkungan dan identitas jati diri budaya orang Sentani.
“Kami sebagai pemerintah hanya memberikan semangat dan dorongan saja, untuk memberikan dukungan dan ini merupakan program nasional untuk Ketahanan pangan dan kita bersyukur kegiatan ini memberikan kesadaran untuk alam bahkan keberlangsungan hidup dan nanti kita semua juga akan membutuhkan manfaat alam,”akunya
Kebutuhan manusia untuk hidup yang bersumber dari alam terus meningkatkan jika sampai hasil alam berkurang maka menjadi ancaman bagi manusia. “Menarik untuk konsep ini bisa terus dikembangkan,” tutupnya.(*)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos