Friday, November 1, 2024
29.7 C
Jayapura

Dulu Hamparan Sagu Dimana-mana, Kini Musim “Ber-ber” Juga Jadi Sulit Ditebak

“Dan di WWF juga ada satu aplikasi  terkait sagu sebagai bahan pembelajaran oleh Pemkab Jayapura, komunikasi untuk mencari sumber daya yang dibutuhkan karena harus ada data terkait upaya penyelamatan pohon sagu dan pelestariannya,” imbuh Zacharias.

Untuk itu, dengan kegiatan ini WWF mengajak semua sanggar seni Robongholo bisa berkolaborasi dari pihak manapun untuk upayakan pelestarian Sagu.

Ditempat sama Kepala Kampung Sereh  Steven Eluay mengatakan restorasi sagu di dusun sagu ini patut diacungi jempol karena tidak hanya memainkan peran dalam menjaga sekaligus melestarikan seni budaya saja, tapi juga peduli terhadap lingkungan dan identitas jati diri budaya orang Sentani.

“Kami sebagai pemerintah hanya memberikan semangat dan dorongan saja, untuk memberikan dukungan dan ini merupakan program nasional untuk Ketahanan pangan dan kita bersyukur kegiatan ini memberikan kesadaran untuk alam bahkan keberlangsungan hidup dan nanti kita semua juga akan membutuhkan manfaat alam,”akunya

Baca Juga :  Miras, Jalan Rusak dan Sampah Harus Diatasi Sebelum Kongres AMAN

Kebutuhan  manusia untuk hidup yang bersumber dari alam terus meningkatkan jika sampai  hasil alam berkurang maka menjadi ancaman bagi manusia.  “Menarik untuk konsep ini bisa terus dikembangkan,” tutupnya.(*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

“Dan di WWF juga ada satu aplikasi  terkait sagu sebagai bahan pembelajaran oleh Pemkab Jayapura, komunikasi untuk mencari sumber daya yang dibutuhkan karena harus ada data terkait upaya penyelamatan pohon sagu dan pelestariannya,” imbuh Zacharias.

Untuk itu, dengan kegiatan ini WWF mengajak semua sanggar seni Robongholo bisa berkolaborasi dari pihak manapun untuk upayakan pelestarian Sagu.

Ditempat sama Kepala Kampung Sereh  Steven Eluay mengatakan restorasi sagu di dusun sagu ini patut diacungi jempol karena tidak hanya memainkan peran dalam menjaga sekaligus melestarikan seni budaya saja, tapi juga peduli terhadap lingkungan dan identitas jati diri budaya orang Sentani.

“Kami sebagai pemerintah hanya memberikan semangat dan dorongan saja, untuk memberikan dukungan dan ini merupakan program nasional untuk Ketahanan pangan dan kita bersyukur kegiatan ini memberikan kesadaran untuk alam bahkan keberlangsungan hidup dan nanti kita semua juga akan membutuhkan manfaat alam,”akunya

Baca Juga :  Geluti Hutan Mangrove, Bersaing dengan Empat Kandidat Pria

Kebutuhan  manusia untuk hidup yang bersumber dari alam terus meningkatkan jika sampai  hasil alam berkurang maka menjadi ancaman bagi manusia.  “Menarik untuk konsep ini bisa terus dikembangkan,” tutupnya.(*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya