Site icon Cenderawasih Pos

Dari Wibowo Jadi Widodo, Hingga Patroli Garnizun

Empat pasangan calon, Frans Pekey-Mansur (Pekman), Jhony Banua Rouw-Darwis Massi (JBR-Hadir), Boy Markus Dawir-Dipo Wibowo (BMD-Dipo) dan Abisai Rollo-Rustan Saru saat berfoto disela – sela pengambilan nomor urut di KPU Kota Jayapura, 23 September lalu. (foto: Karel/Cepos)

Mendengar Pidato Empat Paslon Walikota dan Wakil Walikota Jayapura Usai Pencabutan Nomor Urut

Tahapan Pemilukada Kota Jayapura telah sampai pada agenda kampanye terbuka. Para calon juga telah mendapatkan nomor masing-masing. Saat itu ada kesempatan berpidato. Apa saja isinya

Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura

Tahapan Pemilukada Kota Jayapura tahun 2024 saat ini adalah masa kampanye. Keempat pasangan calon, Frans Pekey-Mansur (Pekman), Jhony Banua Rouw-Darwis Massi (JBR-Hadir), Boy Markus Dawir-Dipo Wibowo (BMD-Dipo)  dan Abisai Rollo-Rustan Saru (ABR-Harus)  sedang bergerilnya di tengah masyarakat untuk memenangkan hati publik.

  Berbagai strategi politik dan sosial dilakukan untuk bisa diterima. Sebelumnya saat pencabutan nomor urut juga menjadi momen yang menarik. Pasalnya disini masing – masing paslon datang dengan massa pendukungnya dan ingin menunjukkan dukungan masing-masing. Menyiapkan yel-yel biar terlihat ramai dan berenergi. Disini strategi paslon juga mulai dimainkan terutama ketika menerima nomor tertentu.

   Semua harus siap dengan angka yang muncul. Mengait-ngaitkan dengan hasil tebak-tebakan tadi. Yang jelas semua menyatakan itu adalah nomor keberuntungan, apapun hasilnya.

Jika angka satu maka paslon dan massa pendukung sudah hasur siap apa yang diperbuat dengan angka satu. Itu sudah harus disiapkan. Begitu juga dengan angka lainnya. Masing-masing paslon sudah  harus menyiapkan reaksi awal dari nomor yang dicabut.

   Semisal pasangan Pekman yang mendapat nomor satu langsung mengaitkan bahwa nomor satu adalah seorang pemimpin atau pemenang.  Kemudian untuk nomor dua JBR-Hadir langsung mengaitkan bahwa  nomor dua diindentikkan jari berbentuk V yang artinya victory atau kemenangan. Pun paslon BMD-Dipo yang  mendapatkan nomor 3 yang dikaitkan dengan salam tiga jari atau gesture jari yang biasa digunakan PDI Perjuangan.

    Gestur jari salam metal yang digunakan Presiden Jokowi saat maju Pilpres dan akhirnya menang. Salam Metal juga diidentikkan dengan jiwa muda yang sinkron dengan Boy Markus Dawir karena menjadi kandidat walikota yang paling muda.

  Begitu juga dengan ABR-Harus yang mendapatkan nomor empat.  Disini Abisai  menyatakan bahwa karena ia dan Rustan Saru mendaftar paling terakhir atau pendaftar keempat sehingga Tuhan menuntun untuk mendapatkan nomor empat.

    Selain itu kata Abisai, nomor empat melambangkan nomor partai Golkar yang dipimpinnya dan selalu memenangkan Pilkada legislatif. Umumnya para politisi memang pandai mengait – ngaitkan.

   Sementara usai mendapat nomor urut, KPU memberikan waktu selama 10 menit untuk masing – masing paslon menyampaikan pidato singkatnya. Pidato pertama diawali Paslon 1, pasangan Pekman. Disini  terdengar pidato yang disampaikan terstruktur dan mudah ditangkap. “Beliau orang birokrat jadi tidak heran semua tersusun rapih dan mudah dipahami,” ujar Amros, salah satu warga yang menyimak isi pidato tersebut.

    Disini Pekman menjadi satu – satunya paslon yang menyapa wartawan media baik cetak maupun elektronik. Pekman juga menyapa semua partai pengusung dan pihak penyelenggara termasuk  menyapa semua paslon dan massa pendukungnya. Pekman juga menyebut motto Kota Jayapura, Hen Tecahi Yo Onomi T’Mar Ni Hanased.

    Frans Pekey langsung mengawali dengan ajakan kepada semua paslon dan masing – masing massa pendukung untuk menjadi peserta yang baik, menggelar Pilkada yang santun untuk kebersamaan. Ia menyampaikan,  Pilkada adalah momentum untuk memilih pemimpin untuk melanjutkan pembangunan di kota ini. Melakukan perubahan yang harus didukung oleh partisipasi public.

  “Saya bersama Pak Mansur mengajak tiga pasangan calon lainnya dan masyarakat Kota Jayapura menjalankan Pilkada damai, santun yang mengedepankan persatuan dan kesatuan sebab Jayapura sangat heterogen sehingga tak ada kata lain selain harus satu,” jelas Frans Pekey.

   Ia meyakni dengan pilkada sesungguhnya ada upaya dan perjuangan apakah sampai pada kehendak Tuhan atau tidak. Namun dikatakan sebagai umat beriman Tuhan sudah menetapkan. “Bisa saja Abisai Rollo-Rustan Saru, bisa saja Jhony Banua-Darwis Massi, bisa saja bapak BMD-Dipo atau Frans Pekey-Mansur jadi mari jaga persatuan kesatuan,” beber Pekey.

     Dari kontestasi ini dikatakan nantinya akan melahirkan pemimpin yang amanah untuk menahkodai kapal Port Numbay di Kota Jayapura. “Pekey Mansur harus ada untuk kesejahteraan Kota Jayapura,” tuntasnya. Iapun mengakhiri pidato dengan slogan Kota Jayapura Hen Tecahi Yo Onomi T’mar Ni Hanased dan disambut riuh tepuk tangan.

   Kemudian paslon nomor urut 2, Jhony Banua Rouw-Darwis Massi mengawali dengan menyapa pihak penyelenggara, KPU dan Bawaslu dan dan Forkopimda. Jhony menjelaskan bahwa Pilkada adalah sebuah pesta  yang sudah direncanakan Tuhan sehingga semua harus bergembira merayakan pesta demokrasi dengan baik. Ia berpesan untuk menjaga kedamaian, keamanan di Kota Jayapura.

  “Saya sangat yakin bahwa kami semua memiliki  hati dan niat yang baik membangun Jayapura. Kami berempat berkeinginan melakukan perubahan dengan baik. Perbedaan boleh ada diantara kita tapi pilihan pasti ada di hati nurani,” ujar Jhony Banua.

   Disini ia kembali menyampaikan apresiasi untuk KPU dan Bawaslu yang sudah melakukan tahapan dengan baik dan harus selesai dengan baik. “Saya titipkan satu untuk semua untuk jaga Jayapura yang cerdas aman dan damai. JBR-Hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat, hadir untuk sama – sama memperbaiki dan kita berharap terjadi perubahan,” tambahnya.

    Diakhir pidato ia menutup dengan menyampaikan salam perubahan dari koalisi perubahan untuk Kota Jayapura.

   Sementara Paslon nomor 3, BMD-Dipo menyampaikan pidato yang cukup komplit serta detail.  Ia menyapa semuanya mulai dari penyelenggara, forkopimda dan juga penjabat walikota. BMD juga menyapa Penjabat Sekda dengan menyebut nama Evert Meraudje lalu menyebut sebut dandim dan ibu terkasih ketua KPU.

BMD juga menyapa Ketua LMA Port Numbay serta  12 ondoafi dan para kepala suku yang berada di wilayah adat Port Numbay. Yang sama seperti yang lain adalah menyapa pasangan tiga cawalkot lainnya.

  “Ada pak Jhony Banua-Darwis Massi dan pimpinan partai pengusung, abang Frans Pekey-pak Mansur, lalu abang saya pak Abisai Rollo pak Ondo dan pak Rustan saru beserta ibu kemudian pimpinan dan anggota DPR Kota Jayapura,” jelas Boy Dawir yang meneruskan dengan kalimat syukur bagimu Tuhan.

   Disini Boy langsung tancap gas menyampaikan soal semangat memekarkan Tanah Papua yang perlu dipegang teguh seluruh anak adat di Tanah Papua. Pemerintah memekarkan Papua dan Papua Barat untuk masing – masing anak adat kembali ke wilayah adatnya.

  “Karenanya saya BMD karena marga saya Dawir dari Kampung Tobati maka saya harus datang dan mencalonkan diri di kampung halaman saya. Walau ibu saya seorang Menawi Serui berdarah Waropen dan punya kesempatan juga tapi karena itu wilayah adat saudara saya yang lain sehingga saya memilih tetap di Jayapura,” ucap Boy disambut riuh tepuk tangan.

   Iapun bertekad akan meneruskan apa yang  sudah dilakukan pemimpin sebelumnya mulai dari Michael Manufandu, Pak M.R Kambu maupun bapak Benhur Tomi Mano. “Jadi apa yang belum tuntas kami lahir batin siap  meneruskan yang belum – belum,” jelas Boy.

   Lalu dinyatakan bahwa sebagai anak Port Numbay dirinya siap lahir batin untuk melayani semua suku agama dan latar belakang dan semua tetap satu di Jayapura. “Kami siap melayani masyarakat dengan penuh waktu sehingga tak perlu khawatir, mari satukan langkah mengurus NKRI di Kota Jayapura dengan seluruh stakeholder dan masyarakat adat untuk menuju Jayapura yang lebih baik,” sambung Boy dengan berapi api.

   Ia menambahkan bahwa BMD-Dipo akan taat pada semua aturan yang berlaku dan setuju untuk menciptakan demokrasi yang bersih dan bermartabat. Boy juga sempat menyinggung soal money politik yang menurutnya harus dihindari.

   “Peluang itu (money politik) sangat mungkin terjadi dan itu yang akan menghancurkan pembangunan di Kota Jayapur. Mari ciptakan Pilkada yang bersih, damai dan sehat sehingga mendapatkan Walikota yang Tuhan kehendaki,” tutup Boy yang mengakhiri dengan kalimat Waniambey dan Wassalam.

   Sementara ABR-Harus pidato terakhir menyampaikan rasa hormat untuk semua paslon. Abisai sediki berkelakar untuk nomor 1 dimana pak Mansur ketika terganja untuk maju sempat mendatanginya dan menyatakan siap mendukung. Tapi sekarang masuk dalam bursa.

“Jadi pak Mansur pernah menemui dan menyatakan dukungan tapi tidak apa – apa,” cerita Abisai sambil memberi kode menggunakan empat jari yang disambut tepuk tangan.

   Lalu Darwis Massi dikatakan pernah bersama di DPR Kota Jayapura. Abisai juga menyebut BMD sebagai saudaranya dan Dipo pernah menjadi sekretarisnya di Gapensi selama 13 tahun. Iapun menjelaskan bahwa alasannya menggandeng Rustan Saru karena dirinya sudah 20 tahun mengabdi di Kota Jayapura dan Rustan Saru juga sudah 1 periode menjadi  Wakil Walikota sehingga sangat memahami persoalan di Jayapura.

   Selanjutnya Abisai mengaitkan dengan nomor empat, dimana menurutnya Tuhan telah mengarahkan untuk cabut nomor urut 4. “Itu  karena kami mendaftar di nomor 4 sehingga Tuhan bilang jangan cabut di nomor yang lain. Jangan daftar nomor 1 tapi dapat nomor urut 2 itu salah. Kalau daftar nomor 2 cabut nomor 3 itu juga salah,” canda Abisai disambut tawa tamu undangan.

   Kemudian Abisai menambahkan bahwa ia mendapatkan nomor urut 4 karena partai Golkar juga bernomor 4 dan selalu menjadi partai pemenang. “Biasanya alfa dan omega awal dan akhir dan yang akhir bisa menjadi awal. Semua punya peluang dan hanya Tuhan yang menentukan. Banyak yang terpanggil, namun hanya 4 yang terpilih dan dari 4 yang terpilih hanya 1 yang akan memimpin,” ucap Abisai.

   Iapun memperkenalkan tagline NKRI harga mati yang diubah menjadi NKRI sampai mati. “Boleh berbeda suku ras tapi harus menjadi satu kekuatan untuk membangun dan apa yang sudah dilakukan walikota yang dulu akan kami lanjutkan dan yang menjadi pikiran baru akan dikolaborasikan,” bebernya.

  Jayapura juga harus terang benderang agar jangan banyak kejadian yang buat susah. “Yang penting aman dulu, harus amankan agar dari rasa aman ini kita hidup dengan tenang,” tambahnya.

   Lalu disampaikan bahwa dulu di Jayapura ada tim yang menertibkan wilayah kota yakni Garnizun dan jika ABR-Harus memimpin maka Garnizun akan kembali dihidupkan untuk mengamankan kota ini. “Saya pikir keberadaan kami berdua (ABR-Harus) hanyakan untuk kesejahteraan dan bukan untuk pribadi saya dan pak wakil sebab kalau untuk pribadi, Tuhan sudah bisa cukup memberi kami hidup,” kata Abisai mengurai.

  Menariknya, dari semua pasangan, hanya ABR yang memberi kesempatan kepada wakilnya, Rustan Saru  untuk menambahkan isi pidato. Rustan mengawali memberi pantun dan mengaitkan bahwa nomor 4 adalah tanda – tanda kemenangan.

   “Kami mengajak mari berdemokrasi dengan baik agar Pemilukada aman, damai, tertib, lancar dan punya pemimpin yang dikehendaki,” tambah Rustan.

   Akan tetapi pada pidato  akhir ini Rustan tidak mendapat waktu yang cukup dimana MC langsung menyampaikan jika waktu yang diberikan telah habis. Sempat terjadi kebingungan sejenak dan Rustan kembali meneruskan pidatonya. “Kami berharap sama – sama berdemokrasi yang sehat dan tidak melakukan kampanye hitam,” tutupnya. (*)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version