Tuesday, October 1, 2024
29.7 C
Jayapura

Dari Wibowo Jadi Widodo, Hingga Patroli Garnizun

Mendengar Pidato Empat Paslon Walikota dan Wakil Walikota Jayapura Usai Pencabutan Nomor Urut

Tahapan Pemilukada Kota Jayapura telah sampai pada agenda kampanye terbuka. Para calon juga telah mendapatkan nomor masing-masing. Saat itu ada kesempatan berpidato. Apa saja isinya

Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura

Tahapan Pemilukada Kota Jayapura tahun 2024 saat ini adalah masa kampanye. Keempat pasangan calon, Frans Pekey-Mansur (Pekman), Jhony Banua Rouw-Darwis Massi (JBR-Hadir), Boy Markus Dawir-Dipo Wibowo (BMD-Dipo)  dan Abisai Rollo-Rustan Saru (ABR-Harus)  sedang bergerilnya di tengah masyarakat untuk memenangkan hati publik.

  Berbagai strategi politik dan sosial dilakukan untuk bisa diterima. Sebelumnya saat pencabutan nomor urut juga menjadi momen yang menarik. Pasalnya disini masing – masing paslon datang dengan massa pendukungnya dan ingin menunjukkan dukungan masing-masing. Menyiapkan yel-yel biar terlihat ramai dan berenergi. Disini strategi paslon juga mulai dimainkan terutama ketika menerima nomor tertentu.

   Semua harus siap dengan angka yang muncul. Mengait-ngaitkan dengan hasil tebak-tebakan tadi. Yang jelas semua menyatakan itu adalah nomor keberuntungan, apapun hasilnya.

Baca Juga :  Penduduk Bertambah, Persoalan Lingkungan Bakal Mengikuti

Jika angka satu maka paslon dan massa pendukung sudah hasur siap apa yang diperbuat dengan angka satu. Itu sudah harus disiapkan. Begitu juga dengan angka lainnya. Masing-masing paslon sudah  harus menyiapkan reaksi awal dari nomor yang dicabut.

   Semisal pasangan Pekman yang mendapat nomor satu langsung mengaitkan bahwa nomor satu adalah seorang pemimpin atau pemenang.  Kemudian untuk nomor dua JBR-Hadir langsung mengaitkan bahwa  nomor dua diindentikkan jari berbentuk V yang artinya victory atau kemenangan. Pun paslon BMD-Dipo yang  mendapatkan nomor 3 yang dikaitkan dengan salam tiga jari atau gesture jari yang biasa digunakan PDI Perjuangan.

    Gestur jari salam metal yang digunakan Presiden Jokowi saat maju Pilpres dan akhirnya menang. Salam Metal juga diidentikkan dengan jiwa muda yang sinkron dengan Boy Markus Dawir karena menjadi kandidat walikota yang paling muda.

  Begitu juga dengan ABR-Harus yang mendapatkan nomor empat.  Disini Abisai  menyatakan bahwa karena ia dan Rustan Saru mendaftar paling terakhir atau pendaftar keempat sehingga Tuhan menuntun untuk mendapatkan nomor empat.

Baca Juga :  Prokes Diperketat Lagi, Kembali Belajar Online bila Tejadi Kasus Covid-19

    Selain itu kata Abisai, nomor empat melambangkan nomor partai Golkar yang dipimpinnya dan selalu memenangkan Pilkada legislatif. Umumnya para politisi memang pandai mengait – ngaitkan.

   Sementara usai mendapat nomor urut, KPU memberikan waktu selama 10 menit untuk masing – masing paslon menyampaikan pidato singkatnya. Pidato pertama diawali Paslon 1, pasangan Pekman. Disini  terdengar pidato yang disampaikan terstruktur dan mudah ditangkap. “Beliau orang birokrat jadi tidak heran semua tersusun rapih dan mudah dipahami,” ujar Amros, salah satu warga yang menyimak isi pidato tersebut.

    Disini Pekman menjadi satu – satunya paslon yang menyapa wartawan media baik cetak maupun elektronik. Pekman juga menyapa semua partai pengusung dan pihak penyelenggara termasuk  menyapa semua paslon dan massa pendukungnya. Pekman juga menyebut motto Kota Jayapura, Hen Tecahi Yo Onomi T’Mar Ni Hanased.

Mendengar Pidato Empat Paslon Walikota dan Wakil Walikota Jayapura Usai Pencabutan Nomor Urut

Tahapan Pemilukada Kota Jayapura telah sampai pada agenda kampanye terbuka. Para calon juga telah mendapatkan nomor masing-masing. Saat itu ada kesempatan berpidato. Apa saja isinya

Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura

Tahapan Pemilukada Kota Jayapura tahun 2024 saat ini adalah masa kampanye. Keempat pasangan calon, Frans Pekey-Mansur (Pekman), Jhony Banua Rouw-Darwis Massi (JBR-Hadir), Boy Markus Dawir-Dipo Wibowo (BMD-Dipo)  dan Abisai Rollo-Rustan Saru (ABR-Harus)  sedang bergerilnya di tengah masyarakat untuk memenangkan hati publik.

  Berbagai strategi politik dan sosial dilakukan untuk bisa diterima. Sebelumnya saat pencabutan nomor urut juga menjadi momen yang menarik. Pasalnya disini masing – masing paslon datang dengan massa pendukungnya dan ingin menunjukkan dukungan masing-masing. Menyiapkan yel-yel biar terlihat ramai dan berenergi. Disini strategi paslon juga mulai dimainkan terutama ketika menerima nomor tertentu.

   Semua harus siap dengan angka yang muncul. Mengait-ngaitkan dengan hasil tebak-tebakan tadi. Yang jelas semua menyatakan itu adalah nomor keberuntungan, apapun hasilnya.

Baca Juga :  Kali Kedua Jadi Dandim yang Lebih Kedepankan Kualitas Teritorial

Jika angka satu maka paslon dan massa pendukung sudah hasur siap apa yang diperbuat dengan angka satu. Itu sudah harus disiapkan. Begitu juga dengan angka lainnya. Masing-masing paslon sudah  harus menyiapkan reaksi awal dari nomor yang dicabut.

   Semisal pasangan Pekman yang mendapat nomor satu langsung mengaitkan bahwa nomor satu adalah seorang pemimpin atau pemenang.  Kemudian untuk nomor dua JBR-Hadir langsung mengaitkan bahwa  nomor dua diindentikkan jari berbentuk V yang artinya victory atau kemenangan. Pun paslon BMD-Dipo yang  mendapatkan nomor 3 yang dikaitkan dengan salam tiga jari atau gesture jari yang biasa digunakan PDI Perjuangan.

    Gestur jari salam metal yang digunakan Presiden Jokowi saat maju Pilpres dan akhirnya menang. Salam Metal juga diidentikkan dengan jiwa muda yang sinkron dengan Boy Markus Dawir karena menjadi kandidat walikota yang paling muda.

  Begitu juga dengan ABR-Harus yang mendapatkan nomor empat.  Disini Abisai  menyatakan bahwa karena ia dan Rustan Saru mendaftar paling terakhir atau pendaftar keempat sehingga Tuhan menuntun untuk mendapatkan nomor empat.

Baca Juga :  Sekda Frans Pekey Pasang Badan Kawal Pengangkatan Honorer

    Selain itu kata Abisai, nomor empat melambangkan nomor partai Golkar yang dipimpinnya dan selalu memenangkan Pilkada legislatif. Umumnya para politisi memang pandai mengait – ngaitkan.

   Sementara usai mendapat nomor urut, KPU memberikan waktu selama 10 menit untuk masing – masing paslon menyampaikan pidato singkatnya. Pidato pertama diawali Paslon 1, pasangan Pekman. Disini  terdengar pidato yang disampaikan terstruktur dan mudah ditangkap. “Beliau orang birokrat jadi tidak heran semua tersusun rapih dan mudah dipahami,” ujar Amros, salah satu warga yang menyimak isi pidato tersebut.

    Disini Pekman menjadi satu – satunya paslon yang menyapa wartawan media baik cetak maupun elektronik. Pekman juga menyapa semua partai pengusung dan pihak penyelenggara termasuk  menyapa semua paslon dan massa pendukungnya. Pekman juga menyebut motto Kota Jayapura, Hen Tecahi Yo Onomi T’Mar Ni Hanased.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya