JAYAPURA-General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, mengatakan, saat ini pihaknya masih mempunyai pekerjaan rumah (PR) dalam melistriki masyarakat di Tanah Papua.
“Masih ada 140 kampung yang belum dilistriki dan ini tugas PLN bagaimana bisa dituntaskan untuk dilistriki secepatnya. Harusnya tahun 2023 bisa selesai dilistriki,”ucapnya saat melakukan silahturahmi bersama awak media di Jayapura, di salah satu kafe di Abepura, Jumat (20/10) kemarin.
Dijelaskan, dari 140 kampung ini ada 90 kampung yang masih dalam zona merah. PLN sudah melakukan inisiasi bekerjasama dengan TNI untuk melistriki 90 desa dan daerah merah itu seperti di Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya, sehingga dalam waktu dekat tetap PLN lakukan pemasangan listrik.
“Kami tidak bisa sendiri kami harus disupport Pemda, Provinsi, kabupaten, kota, semua harus mensupport karena untuk membangun listrik di pedesaan kami butuh lahan. Tentu kami harus bersinergi dengan kepala kampong dan kepala distrik untuk membangun tower dan lainnya ,”jelasnya.
Diakui, ke depan kampung yang belum terlistriki karena daerahnya sulit, tinggal di ujung yang terjauh dan jalan menuju ke sana jalan tidak bagus harus naik kapal, perahu, pesawat dan material maupun sarpras yang dibawa harus ada yang dipikul.
Jalan kaki lewat sungai dan beberapa lokasi harus bisa menggunakan pesawat untuk bawa material sampai kampung, seperti di Kabupaten Pegunungan Bintang dalam membangun jaringan untuk membawa material harus menggunakan pesawat dan lapangan terbang landasan masih pendek, otomatis membawa material tidak bisa langsung.
Walaupun demikian, PLN tetap melayani karena seluruh masyarakat harus bisa menikmati listrik di Tanah Papua.(dil/ary)