Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Disperindag  Harap Pasar  Modern Utamakan Jual Produk Lokal

JAYAPURA – Guna mengontrol inflasi Kota Jayapura dan  melihat langsung harga bapok, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kota Jayapura, Robert L. N. Awi bersama tim melakukan pemantauan harga di pasar tradisional hingga pasar modern.

“Dari hasil pemantauan yang dilakukan di Hypermart, Mega, pasar tradisional dan Saga Group, terpantau harga bapok sebagian besar stabil. Memang ada yang alami kenaikan juga, tetapi tidak begitu signifikan, “ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (22/6) kemarin.

Lanjutnya, untuk kenaikan harga terjadi di Saga, seperti  buncit dari Rp 25 ribu menjadi Rp 28 ribu/kg, ayam ras dari Rp 38 ribu menjadi Rp 40 ribu, sementara ayam kampung alami penurunan dari Rp 55 ribu jadi Rp 45 ribu.

Baca Juga :  Luncurkan ICONNET, PLN Group Siap Sajikan Layanan Internet Andal

“Kami berharap agar pelaku usaha di Kota Jayapura baik yang di pasar modern  maupun pasar tradisional, jangan lakukan spekulasi. Kita berharap semua harga yang ada merupakan harga normal yang dapat dijangkau warga Kota Jayapura, sekaligus juga dapat membantu pemerintah dalam pengendalian inflasi Kota Jayapura, ” jelasnya.

Bahkan pihaknya juga berharap agar pasar modern ini dalam menjual produk, utamakan produk lokal, yang relatif lebih aman, lebih sehat dan lebih terjangkau.

Sementara itu, GM Saga Group, Harris Manuputhy menjelaskan, bahwa untuk Saga Group rata-rata semua bahan komoditas pertanian diambil langsung dari pasar tradisional.

“Bahkan pasokan telur yang kami sediakan, merupakan telur lokal, hanya daging sapi yang masih kami ambil dari luar karena kebutuhan stok, tekstur daging, kualitas daging dan ciri khas pemotongan daging, yang biasanya dicari pelanggan, tidak tersedia pada penjual daging lokal, “ungkapnya. (ana/ary)

Baca Juga :  Bernilai Rp 3,5 Miliar, Pasar Mama-Mama Papua Segera Dibangun 

JAYAPURA – Guna mengontrol inflasi Kota Jayapura dan  melihat langsung harga bapok, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kota Jayapura, Robert L. N. Awi bersama tim melakukan pemantauan harga di pasar tradisional hingga pasar modern.

“Dari hasil pemantauan yang dilakukan di Hypermart, Mega, pasar tradisional dan Saga Group, terpantau harga bapok sebagian besar stabil. Memang ada yang alami kenaikan juga, tetapi tidak begitu signifikan, “ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (22/6) kemarin.

Lanjutnya, untuk kenaikan harga terjadi di Saga, seperti  buncit dari Rp 25 ribu menjadi Rp 28 ribu/kg, ayam ras dari Rp 38 ribu menjadi Rp 40 ribu, sementara ayam kampung alami penurunan dari Rp 55 ribu jadi Rp 45 ribu.

Baca Juga :  Parkside Hotel Indonesia Kembali Buka Hotel Kedua di Abepura

“Kami berharap agar pelaku usaha di Kota Jayapura baik yang di pasar modern  maupun pasar tradisional, jangan lakukan spekulasi. Kita berharap semua harga yang ada merupakan harga normal yang dapat dijangkau warga Kota Jayapura, sekaligus juga dapat membantu pemerintah dalam pengendalian inflasi Kota Jayapura, ” jelasnya.

Bahkan pihaknya juga berharap agar pasar modern ini dalam menjual produk, utamakan produk lokal, yang relatif lebih aman, lebih sehat dan lebih terjangkau.

Sementara itu, GM Saga Group, Harris Manuputhy menjelaskan, bahwa untuk Saga Group rata-rata semua bahan komoditas pertanian diambil langsung dari pasar tradisional.

“Bahkan pasokan telur yang kami sediakan, merupakan telur lokal, hanya daging sapi yang masih kami ambil dari luar karena kebutuhan stok, tekstur daging, kualitas daging dan ciri khas pemotongan daging, yang biasanya dicari pelanggan, tidak tersedia pada penjual daging lokal, “ungkapnya. (ana/ary)

Baca Juga :  Pertamina Imbau Masyarakat Isi BBM Sesuai Kebutuhan

Berita Terbaru

Artikel Lainnya