SENTANI -Para supir maupun pemilik kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kabupaten Jayapura merasa geram, karena membeli solar untuk mengisi kendaraan mereka membutuhkan waktu ber jam-jam, sehingga mereka mengaku sangat rugi waktu, tenaga dan keuangan. Dengan mengantri BBM sangat lama, maka mereka tidak bisa bekerja optimal dan pemasukan tidak maksimal juga.
Doni selalu supir truk pengangkut material dan Tinus supir taxi di Sentani saat ditemui wartawan Cenderawasih Pos di SPBU Hawai mengaku sangat jengkel dan geram, karena sudah dari pagi sampai siang antrean pengisian soal masih panjang. Mereka berharap kejadian seperti ini jangan menjadi kebiasaan karena merugikan para supir yang setiap hari harus bekerja mencari nafkah.
“Saya harap semua SPBU harus melayani pengisian solar supaya kendaraan yang mengisi solar bisa terpecah tidak di satu SPBU seperti ini. Jika seperti ini pasti antrean panjang dan kasian yang kerjanya supir, masak satu hari kerja satu hari antre solar,’’ungkapnya, Kamis (21/9) kemarin.
Hal sama juga dikatakan, Steven dan Ramses, mereka mengaku, soal pemerintah melakukan pembelian BBM dengan sistem barcode hal ini tidak masalah, hanya saja yang menjadi masalah kalau pelayanan pembelian BBM solar hanya di SPBU tertentu maka justru membuat susah para supir. Mereka tidak bisa bekerja hanya antre solar saja.
Hal ini otomatis berpengaruh terhadap perekonomian karena bisa semakin berpengaruh terhadap inflasi, karena seharusnya pengiriman barang lancar karena pengaruh lama antre solar jadi tersendat.
Mereka berharap pemerintah bisa melayani penjualan solar di semua SPBU supaya tidak ada antrean lama, jika perlu kalau sampai malam juga tidak masalah. Karena saat ini yang terjadi supir sudah dari malam banyak yang antre taruh kendaraan di SPBU maka para supir kalau di datang pagi mau beli solar sudah dapat antrean jauh lalu apa yang mau dikerjakan hari itu.(dil/ary)
SENTANI -Para supir maupun pemilik kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kabupaten Jayapura merasa geram, karena membeli solar untuk mengisi kendaraan mereka membutuhkan waktu ber jam-jam, sehingga mereka mengaku sangat rugi waktu, tenaga dan keuangan. Dengan mengantri BBM sangat lama, maka mereka tidak bisa bekerja optimal dan pemasukan tidak maksimal juga.
Doni selalu supir truk pengangkut material dan Tinus supir taxi di Sentani saat ditemui wartawan Cenderawasih Pos di SPBU Hawai mengaku sangat jengkel dan geram, karena sudah dari pagi sampai siang antrean pengisian soal masih panjang. Mereka berharap kejadian seperti ini jangan menjadi kebiasaan karena merugikan para supir yang setiap hari harus bekerja mencari nafkah.
“Saya harap semua SPBU harus melayani pengisian solar supaya kendaraan yang mengisi solar bisa terpecah tidak di satu SPBU seperti ini. Jika seperti ini pasti antrean panjang dan kasian yang kerjanya supir, masak satu hari kerja satu hari antre solar,’’ungkapnya, Kamis (21/9) kemarin.
Hal sama juga dikatakan, Steven dan Ramses, mereka mengaku, soal pemerintah melakukan pembelian BBM dengan sistem barcode hal ini tidak masalah, hanya saja yang menjadi masalah kalau pelayanan pembelian BBM solar hanya di SPBU tertentu maka justru membuat susah para supir. Mereka tidak bisa bekerja hanya antre solar saja.
Hal ini otomatis berpengaruh terhadap perekonomian karena bisa semakin berpengaruh terhadap inflasi, karena seharusnya pengiriman barang lancar karena pengaruh lama antre solar jadi tersendat.
Mereka berharap pemerintah bisa melayani penjualan solar di semua SPBU supaya tidak ada antrean lama, jika perlu kalau sampai malam juga tidak masalah. Karena saat ini yang terjadi supir sudah dari malam banyak yang antre taruh kendaraan di SPBU maka para supir kalau di datang pagi mau beli solar sudah dapat antrean jauh lalu apa yang mau dikerjakan hari itu.(dil/ary)
