Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Hiswana Migas: Harga BBM di Puncak Jaya Stabil

JAYAPURA – Terkait isu kenaikan harga BBM di Puncak Jaya, khusus BBM subsidi,  dibantah Hiswana Migas Papua Maluku.

Ketua DPD Hiswana Migas Papua Maluku, Ledryk J Lekenila (Ongen) mengatakan, terkait harga jual BBM di daerah pegunungan seperti Kab. Puncak Jaya dan Provinsi Papua Tengah tetap sama dengan harga jual BBM yang ada di Jayapura.

“Apalagi penyaluran BBM subsidi ini melalui SPBU Kompak atau SPBU BBM Satu Harga, tidak mungkin ada kecurangan dan itu bisa kita pastikan. Lain cerita jika pembeli menjual kembali, tetapi rata-rata untuk daerah pegunungan sangat sulit peluangnya untuk BBM disalahgunakan,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (11/1) kemarin.

Diakuinya, untuk penyalur penjualan seperti PT Alda Christ Papua normal dari awal bulan sampai dengan saat ini.

Baca Juga :  Pertalite Bakal Dihapus, Baru Kajian dari Pertamina

“Setiap hari menjual 3.000 liter Pertalite dan 800 liter solar. Ini data rutin yang dilakukan dari Senin sampai Sabtu, penjualan ini juga sudah sesuai alokasi Pertamina, “ujarnya.

Bahkan untuk tahun baru, permintaan BBM di Puncak Jaya alami peningkatan, sehingga ada permintaan penambahan kuota BBM yakni 3.600 liter per hari.

Lanjutnya, meski ada penambahan kuota harga jual tetap sama dengan harga di Jayapura yaitu Rp 10.000/liter untuk Pertalite dan Solar Rp 6.800/liter, diluar dari harga tersebut biasanya dilakukan oleh penjual BBM eceran.

“Kami juga mengharapkan agar penggunaan BBM untuk indrustri dan proyek tidak mengantri di SPBU, ” pungkasnya. (ana/ary)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

Baca Juga :  PT. SaSuka Online Indonesia Lakukan MoU dengan Koperasi SaSuka Online Indonesia

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Terkait isu kenaikan harga BBM di Puncak Jaya, khusus BBM subsidi,  dibantah Hiswana Migas Papua Maluku.

Ketua DPD Hiswana Migas Papua Maluku, Ledryk J Lekenila (Ongen) mengatakan, terkait harga jual BBM di daerah pegunungan seperti Kab. Puncak Jaya dan Provinsi Papua Tengah tetap sama dengan harga jual BBM yang ada di Jayapura.

“Apalagi penyaluran BBM subsidi ini melalui SPBU Kompak atau SPBU BBM Satu Harga, tidak mungkin ada kecurangan dan itu bisa kita pastikan. Lain cerita jika pembeli menjual kembali, tetapi rata-rata untuk daerah pegunungan sangat sulit peluangnya untuk BBM disalahgunakan,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (11/1) kemarin.

Diakuinya, untuk penyalur penjualan seperti PT Alda Christ Papua normal dari awal bulan sampai dengan saat ini.

Baca Juga :  PLN Bantu Perahu Listrik, Nelayan Raja Ampat Tak Lagi Pusing Biaya BBM

“Setiap hari menjual 3.000 liter Pertalite dan 800 liter solar. Ini data rutin yang dilakukan dari Senin sampai Sabtu, penjualan ini juga sudah sesuai alokasi Pertamina, “ujarnya.

Bahkan untuk tahun baru, permintaan BBM di Puncak Jaya alami peningkatan, sehingga ada permintaan penambahan kuota BBM yakni 3.600 liter per hari.

Lanjutnya, meski ada penambahan kuota harga jual tetap sama dengan harga di Jayapura yaitu Rp 10.000/liter untuk Pertalite dan Solar Rp 6.800/liter, diluar dari harga tersebut biasanya dilakukan oleh penjual BBM eceran.

“Kami juga mengharapkan agar penggunaan BBM untuk indrustri dan proyek tidak mengantri di SPBU, ” pungkasnya. (ana/ary)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

Baca Juga :  Pengoperasian SPBE di Jayapura  Tunggu Surat Izin

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya