Thursday, May 9, 2024
23.7 C
Jayapura

Libur Lebaran Mendongkrak Pendapataan Pelaku Usaha Wisata

JAYAPURA-Lebaran Idul Fitri 1443 H swangat memberikan dampak pertumbuhan Ekonomi pada sektor wisata di Kota Jayapura. Kendati sejak maraknya kasus Covid-19 hampir seluruh tempat wisata di Kota Jayapura tidak diberikan izin untuk beroprasi sehingga menurunya pendapatan para pelaku usaha dibidang wisata.

Namun Libur Lebaran kali ini yang aktivitas sudah dilonggarkan dan pelaku usaha dibidang wisata dibolehkan menjalankan usahanya tentu membawa angin segar dan mendongkrak pendapatak perekonomian.

Nurkila  pengelola pondok Pink di Pantai Hamadi mengatakan selama Libur Lebaran kali ini omzet mereka selama libir lebaran meningkat drastis. Dikatakanya sejak hari pertama Lebaran omzet pemasukan mereka bisa capai Rp 10 juta.

“Ya mungkin karena Lebaran tahun ini bertepatan dengan awal bulan sehingga orang masih banyak simpan uang. Dan memang bukan saja waktu libur Lebaran tempat kami ramai pengunjung tapi sejak masuk bulan Suci Ramadan kemarin,”Katanya, Sabtu (8/5)

Baca Juga :  Layanan Indihome di Entrop dan Sekitarnya Belum Maksimal

Nurkila mengaku pengunjung di Pantai dari semua kalangan dan bahkan banyak yang dari luar Kota Jayapura seperti dari Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura.

Menurutnya selama libur Lebaran bulan ini lonjakan pengunjung yang paling tinggi terjadi pada Tanggal 7-8 Mei. Hal ini terlihat dari banyaknya pemesan tenda di tempat Nurkila.

“Hari ini (sabtu) dan Minggu  paling ramai pengunjung dan ini mungkin puncak paling ramai pengunjung selama libur Lebaran tahun ini. Omset sbelumnya tidak pernah capi Rp 10 juta perhari. Paling tinggi selama ini khususnya sebelum Lebaran hanya batas Rp 5 juta”, ungkap Nurkila.

Harga tenda ditempatnya satu paket dengan halaman parkir seharga Rp 200 ribu, sedangkan untuk kamar mandi Rp 10 ribu khusus orang dewasa dan anak anak Rp 5 ribu. “Sebenarnya kamar mandi bisa gratis, tapi karena kami juga menggunakan mesin untuk sedot air sehingga biaya untuk kamar mandi dibebankan kepada pengguna tempat,”terangnya.

Baca Juga :  Daya Saing Usaha di Papua Mulai Membaik

Diakatakanya karena jumlah tingkatan pengunjung cukup tinggi diapun sangat memperhatikan keamanan baik dari segi tempat parkir maupun dari segi keamanan dan kenyamanan pengguna tempat.

Peningkatan omset ini  juga tidak saja terjadi pada sektor wisata, tapi juga  kepada pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Pantai hamadai. Hal ini dikatakan oleh Meli penjual bakso di trotoar tepatnya depan pondok Pink. Meli mengaku omset penjualanya selama hari libur Lebaran  meningkat drastis dibandingkan sebelumnya. Hal demikian karena terlihat daei omzet penjualanya yang mana selama Idul Fitri 1443 H diatas Rp 1 juta perharinya.

“Alhamdulilah beruntung sekali sejak libur Lebaran jualan saya selalu habis, sebelumnya saya tidak pernah dapat Rp 2 Juta/ hari tapi sejak libur Lebaran ini sungguh luar biasa” Pungkasnya.(CR-267/gin)

JAYAPURA-Lebaran Idul Fitri 1443 H swangat memberikan dampak pertumbuhan Ekonomi pada sektor wisata di Kota Jayapura. Kendati sejak maraknya kasus Covid-19 hampir seluruh tempat wisata di Kota Jayapura tidak diberikan izin untuk beroprasi sehingga menurunya pendapatan para pelaku usaha dibidang wisata.

Namun Libur Lebaran kali ini yang aktivitas sudah dilonggarkan dan pelaku usaha dibidang wisata dibolehkan menjalankan usahanya tentu membawa angin segar dan mendongkrak pendapatak perekonomian.

Nurkila  pengelola pondok Pink di Pantai Hamadi mengatakan selama Libur Lebaran kali ini omzet mereka selama libir lebaran meningkat drastis. Dikatakanya sejak hari pertama Lebaran omzet pemasukan mereka bisa capai Rp 10 juta.

“Ya mungkin karena Lebaran tahun ini bertepatan dengan awal bulan sehingga orang masih banyak simpan uang. Dan memang bukan saja waktu libur Lebaran tempat kami ramai pengunjung tapi sejak masuk bulan Suci Ramadan kemarin,”Katanya, Sabtu (8/5)

Baca Juga :  Jasa Raharja Berikan Piagam Bagi RS Bhayangkara Jayapura

Nurkila mengaku pengunjung di Pantai dari semua kalangan dan bahkan banyak yang dari luar Kota Jayapura seperti dari Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura.

Menurutnya selama libur Lebaran bulan ini lonjakan pengunjung yang paling tinggi terjadi pada Tanggal 7-8 Mei. Hal ini terlihat dari banyaknya pemesan tenda di tempat Nurkila.

“Hari ini (sabtu) dan Minggu  paling ramai pengunjung dan ini mungkin puncak paling ramai pengunjung selama libur Lebaran tahun ini. Omset sbelumnya tidak pernah capi Rp 10 juta perhari. Paling tinggi selama ini khususnya sebelum Lebaran hanya batas Rp 5 juta”, ungkap Nurkila.

Harga tenda ditempatnya satu paket dengan halaman parkir seharga Rp 200 ribu, sedangkan untuk kamar mandi Rp 10 ribu khusus orang dewasa dan anak anak Rp 5 ribu. “Sebenarnya kamar mandi bisa gratis, tapi karena kami juga menggunakan mesin untuk sedot air sehingga biaya untuk kamar mandi dibebankan kepada pengguna tempat,”terangnya.

Baca Juga :  Konsumsi Listrik Naik 5,15%, Sinyal Positif Pulihnya Perekonomian Tanah Papua

Diakatakanya karena jumlah tingkatan pengunjung cukup tinggi diapun sangat memperhatikan keamanan baik dari segi tempat parkir maupun dari segi keamanan dan kenyamanan pengguna tempat.

Peningkatan omset ini  juga tidak saja terjadi pada sektor wisata, tapi juga  kepada pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Pantai hamadai. Hal ini dikatakan oleh Meli penjual bakso di trotoar tepatnya depan pondok Pink. Meli mengaku omset penjualanya selama hari libur Lebaran  meningkat drastis dibandingkan sebelumnya. Hal demikian karena terlihat daei omzet penjualanya yang mana selama Idul Fitri 1443 H diatas Rp 1 juta perharinya.

“Alhamdulilah beruntung sekali sejak libur Lebaran jualan saya selalu habis, sebelumnya saya tidak pernah dapat Rp 2 Juta/ hari tapi sejak libur Lebaran ini sungguh luar biasa” Pungkasnya.(CR-267/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya