Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Produksi Emas dan Tambang PTFI Sebabkan Papua Kontraksi 0,76 Persen

JAYAPURA – Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III – 2022 dibandingkan Triwulan III 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,78 persen. Sementara jika dibandingkan triwulan II-2022 alami kontraksi sebesar 0,76 persen.

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua  Priyo Yudyatmoko menjelaskan, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2022 dibandikan triwulan yang sama pada tahun 2021 alami pertumbuhan karena  didorong oleh mulai pulihnya perekonomiaan tahun 2022, yang mana periode yang sama  menurun akibat adanya Covid-19.

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 22,95 persen, pertumbuhan ini disebabkan oleh meningkatnya penumpang berangkat, barang muat, jasa pengiriman laut dan darat dan sebagainya,”Katanya, Senin (7/11) kemarin.

Baca Juga :  Tahun ini Bank Papua Salurkan 760 Unit KPR bagi MBR

Lanjutnya,  lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 8,50 persen dan lapangan pengadaan listrik dan gas sebesar 7,09 persen. Bila dilihat pertumbuhan ekonomi Papua tanpa pertambangan dan penggalian triwulan III 2022 dibandingkan triwulan yang sama di tahun 2021, mengalami pertumbuhan sebesar 3,88 persen.

“Kategori lapangan usaha konstruksi yang memberikan kontribusi tertinggi yakni 21,87 persen, dengan laju pertumbuhan 0,52 persen, sedangkan dari sisi laju pertumbuhan kategori lapangan usaha transportasi yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,95 persen,” terangnya.

“Kontraksi ekonomi Papua pada triwulan ini disebabkan oleh lapangan usaha utama yang mengalami penurunan produksi. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam adalah lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar -4,32 persen. Yang disebabkan oleh menurunnya produksi emas dan tambang PT. Freeport Indonesia dimana lapangan usaha ini merupakan penyumbang terbesar terhadap perekonomian Papua,”Jelasnya.

Baca Juga :  Trend Gadai Emas Terus Meningkat

Pertumbuhan ekonomi Papua tanpa pertambangan dan penggalian triwulan III-2022 dibandingkan triwulan II- 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 2,03% angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan periode triwulan II Tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan hanya sebesar 1,99%,  peningkatan pertumbuhan pada triwulan III ini menandakan bahwa ekonomi Papua semakin membaik.(ana/gin)

JAYAPURA – Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III – 2022 dibandingkan Triwulan III 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,78 persen. Sementara jika dibandingkan triwulan II-2022 alami kontraksi sebesar 0,76 persen.

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua  Priyo Yudyatmoko menjelaskan, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2022 dibandikan triwulan yang sama pada tahun 2021 alami pertumbuhan karena  didorong oleh mulai pulihnya perekonomiaan tahun 2022, yang mana periode yang sama  menurun akibat adanya Covid-19.

“Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 22,95 persen, pertumbuhan ini disebabkan oleh meningkatnya penumpang berangkat, barang muat, jasa pengiriman laut dan darat dan sebagainya,”Katanya, Senin (7/11) kemarin.

Baca Juga :  Mendagri Tito: Hanya Ada Satu KADIN di Indonesia

Lanjutnya,  lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 8,50 persen dan lapangan pengadaan listrik dan gas sebesar 7,09 persen. Bila dilihat pertumbuhan ekonomi Papua tanpa pertambangan dan penggalian triwulan III 2022 dibandingkan triwulan yang sama di tahun 2021, mengalami pertumbuhan sebesar 3,88 persen.

“Kategori lapangan usaha konstruksi yang memberikan kontribusi tertinggi yakni 21,87 persen, dengan laju pertumbuhan 0,52 persen, sedangkan dari sisi laju pertumbuhan kategori lapangan usaha transportasi yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,95 persen,” terangnya.

“Kontraksi ekonomi Papua pada triwulan ini disebabkan oleh lapangan usaha utama yang mengalami penurunan produksi. Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terdalam adalah lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar -4,32 persen. Yang disebabkan oleh menurunnya produksi emas dan tambang PT. Freeport Indonesia dimana lapangan usaha ini merupakan penyumbang terbesar terhadap perekonomian Papua,”Jelasnya.

Baca Juga :  OJK Ingatkan Masyarakat Waspada Social Engineering

Pertumbuhan ekonomi Papua tanpa pertambangan dan penggalian triwulan III-2022 dibandingkan triwulan II- 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 2,03% angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan periode triwulan II Tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan hanya sebesar 1,99%,  peningkatan pertumbuhan pada triwulan III ini menandakan bahwa ekonomi Papua semakin membaik.(ana/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya