Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Gunakan QRIS, UMKM Merasa Diuntungkan

JAYAPURA – Guna meningkatkan penggunaan QRIS dalam event Festival Kopi Papua yang digelar Kantor Bank Indonesia Provinsi Papua beserta Pemerintah Provinsi Papua, menghadirkan 37 lapak UMKM.

Dimana 37 lapak UMKM tersebut wajib melayani para pengunjung dengan menggunakan QRIS untuk setiap transaksi.

Bahkan ada potongan harga tertentu bagi masyarakat yang belanja menggunakan QRIS. Ini  merupakan salah satu bentuk sosialisasi  peningkatan transaksi non tunai.

Seperti yang diungkapkan,  Kedai Pempek Musi, Adriansyah menjelaskan, momen tahunan yang dilakukan BI ini sangat bermanfaat bagi para UMKM. Selain dapat meningkatkan penjualan,  juga  memberikan pengenalan kepada masyarakat yang datang dalam kegiatan Festival Kopi Papua.

“Kami sangat berterima kasih karena telah dilibatkan dalam kegiatan BI, dimana kami juga diberikan kemudahan dalam hal sistem pembayaran menggunakan QRIS sehingga tidak kesulitan mencari kembalian ketika ada yang berbelanja,”unhkapnya.

Baca Juga :  Disperindagkop Komitmen Kembangkan UMKM Melalui Koperasi

Diakuinya, selain mendukung program mon tunai,  juga ada kemudahan yang bisa dirasakan oleh masyarakat, seperti halnya ada potongan harga sebesar Rp 10 ribu.  Jadi bagi masyarakat yang berbelanja Empek-empek mengunakan QRIS satu porsi Rp 60 ribu, cukup membayar Rp 50 ribu saja.

“Intinya keuntungan bagi kami pelaku UMKM lebih aman, lebih praktis dan lebih mudah menggunakan QRIS. Masyarakat bisa menikmati kemudahannya baik diskon atau potongan harga, ” jelasnya.

Sementara itu, Mama. Meri Pengrajin sekaligus Ketua Sanggar Noken Hania menjelaskan,  dirinya  sangat mendukung program BI dalam hal pembayaran non tunai atau menggunakan QRIS.

“Karena kami tidak perlu mencari kembalian dan uang saya juga aman di rekening,” tambahnya.

Baca Juga :  BPS: Inflasi Papua Pegunungan dan Papua Tengah Harus Dikontrol

Sanggar Noken Hania Di Dok V merupakan binaan BI, yang terdiri dari 20 anggota, adapun produk yang disediakan berupa, Noken benang, Noken kulit kayu, Noken angrek hingga berbagai aksesoris.

Harga yang disediakan untuk Noken mulai dari Rp 200 ribu- Rp 5 jutaan. Sementara untuk aksesoris mulai dari Rp 15 ribu-Rp 300 ribu.

Dirinya juga mengimbau kepada  mama-mama Papua agar bisa terus bersaing dan terus menciptakan produk-produk baru (ana/ary)

JAYAPURA – Guna meningkatkan penggunaan QRIS dalam event Festival Kopi Papua yang digelar Kantor Bank Indonesia Provinsi Papua beserta Pemerintah Provinsi Papua, menghadirkan 37 lapak UMKM.

Dimana 37 lapak UMKM tersebut wajib melayani para pengunjung dengan menggunakan QRIS untuk setiap transaksi.

Bahkan ada potongan harga tertentu bagi masyarakat yang belanja menggunakan QRIS. Ini  merupakan salah satu bentuk sosialisasi  peningkatan transaksi non tunai.

Seperti yang diungkapkan,  Kedai Pempek Musi, Adriansyah menjelaskan, momen tahunan yang dilakukan BI ini sangat bermanfaat bagi para UMKM. Selain dapat meningkatkan penjualan,  juga  memberikan pengenalan kepada masyarakat yang datang dalam kegiatan Festival Kopi Papua.

“Kami sangat berterima kasih karena telah dilibatkan dalam kegiatan BI, dimana kami juga diberikan kemudahan dalam hal sistem pembayaran menggunakan QRIS sehingga tidak kesulitan mencari kembalian ketika ada yang berbelanja,”unhkapnya.

Baca Juga :  Bank Mandiri Siapkan Rp 518 Miliar Kebutuhan Nataru

Diakuinya, selain mendukung program mon tunai,  juga ada kemudahan yang bisa dirasakan oleh masyarakat, seperti halnya ada potongan harga sebesar Rp 10 ribu.  Jadi bagi masyarakat yang berbelanja Empek-empek mengunakan QRIS satu porsi Rp 60 ribu, cukup membayar Rp 50 ribu saja.

“Intinya keuntungan bagi kami pelaku UMKM lebih aman, lebih praktis dan lebih mudah menggunakan QRIS. Masyarakat bisa menikmati kemudahannya baik diskon atau potongan harga, ” jelasnya.

Sementara itu, Mama. Meri Pengrajin sekaligus Ketua Sanggar Noken Hania menjelaskan,  dirinya  sangat mendukung program BI dalam hal pembayaran non tunai atau menggunakan QRIS.

“Karena kami tidak perlu mencari kembalian dan uang saya juga aman di rekening,” tambahnya.

Baca Juga :  BPS: Inflasi Papua Pegunungan dan Papua Tengah Harus Dikontrol

Sanggar Noken Hania Di Dok V merupakan binaan BI, yang terdiri dari 20 anggota, adapun produk yang disediakan berupa, Noken benang, Noken kulit kayu, Noken angrek hingga berbagai aksesoris.

Harga yang disediakan untuk Noken mulai dari Rp 200 ribu- Rp 5 jutaan. Sementara untuk aksesoris mulai dari Rp 15 ribu-Rp 300 ribu.

Dirinya juga mengimbau kepada  mama-mama Papua agar bisa terus bersaing dan terus menciptakan produk-produk baru (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya