JAYAPURA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua pada April 2025, aktivitas ekspor di Provinsi Papua mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun Provinsi Papua Tengah mencatatkan nilai ekspor terbesar di antara Provinsi Papua, Provinsi Papua Selatan, dan Provinsi Papua Tengah.
Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina menyampaikan, Provinsi Papua pada April 2025 dengan nilai ekspor mencapai US$5.462,12 ribu turun 7,07 persen dibandingkan Maret 2025 senilai US$5.877,95 ribu.
Sedangkan untuk impor April 2025 senilai US$ 2.536,93 ribu, naik 537,36 persen dibandingkan Maret 2025 senilai US$ 398,04 ribu.
“Tujuan ekspor non-Migas golongan kayu dan barang dari kayu, Provinsi Papua pada April 2025 yakni Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Negara Papua Nugini,” kata Adriana, Senin (2/5).
Sambung Adrian, sementara untuk impor non Migas Provinsi Papua bulan April 2025 dari negara Amerika Serikat, Australia, Taiwan dan Tiongkok.
Selanjutnya, data menunjukkan bahwa ekspor Papua paling banyak dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, diikuti oleh Pelabuhan Serui, dan kemudian Pelabuhan Jayapura.
“Provinsi Papua Selatan tidak terdapat catatan aktivitas ekspor dan impor pada April 2025,” pungkasnya.(dil/fia)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos