JAYAPURA – Pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah pusat dinilai akan berdampak pada perekonomian Papua. Hal ini sebagaimana disampaikan pengamat ekonomi.
Direktur Pusat Studi Pembangunan Ekonomi dan Penanggulangan Kemiskinan Papua Universitas Cenderawasih Papua, Julius Ary Mollet menerangkan bahwa Presiden Prabowo lebih melakukan efisiensi anggaran untuk perjalanan dinas dalam melakukan studi banding dan lainnya. Termasuk yang berjalan dinas ke luar negeri.
“Jadi sebenarnya uang yang dipangkas tersebut bisa digunakan untuk membiayai program Makanan Bergizi Gratis (MBG),” ucap Julius kepada Cenderawasih Pos, Senin (3/1).
Sambungnya menerangkan, khusus Papua, pemberian dana dari pusat sebagian besar merupakan dana transfer yang diberikan langsung ke pemerintah daerah.
“Menurut saya sejauh dana yang sifatnya untuk pembangunan pembuatan infrastruktur tidak terkena efisiensi, saya pikir tidak ada masalah,” sambungnya.
Diakui, anggaran yang disalurkan pemerintah sifatnya ada untuk capacity building, ada juga untuk perjalanan dinas. Contohnya, penguatan keuangan ke Jakarta, studi banding ke Jogja ini yang dipangkas.
Oleh karena itu, Julius menilai perekonomian tidak berpengaruh jika ada pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat.