Tuesday, April 30, 2024
29.7 C
Jayapura

Dari Hasil Foto, Bisa Hasilkan Rp 300 ribu – Rp 1,2 Juta

JAYAPURA – Hadirnya Jembatan Merah Youtefa  tidak hanya menjadi ikon Kota Jayapura saja, tetapi juga meningkatkan kreativitas masyarakat dalam hal peningkatan ekonomi.

Tidak hanya memberikan peluang bisnis bagi pedagang kaki lima dan rumah makan hingga restauran, yang mulai marak di seputaran Jembatan Merah Youtefa, tetapi juga membangkitkan, peluang fotografer yang mendaoatkan  rupiah guna menyambung hidup, serta menambah biaya kuliah.

Hal serupa diungkapkan, Daud Magai salah satu fotografer jalanan di kawasan Jembatan Merah Youtefa, diakuinya hadirnya Jembatan Merah Youtefa sangat membantu dirinya maupun teman-teman komunitas foto lainnya di Jayapura.

Pria asal Paniai, Provinsi Papua Tengah itu bukan saja dapat mengasah bakat yang dimiliki dengan menjadi foto grafer jalanan, tetapi bisa memulung rupiah guna biaya hidup sehari-hari maupun, untuk biaya kuliahnya.

Baca Juga :  Perambahan Hutan Dikhawatirkan Berdampak Pada Sumber Air

Daud Magai sendiri kesehariannya merupakan mahasiswanya di ISTJ Jayapura jurusan Pemerintahan, Fakultas Sospol yang kini sudah masuk semester 6 itu, setiap harinya menawarkan jasa foto di Jembatan Merah Youtefa.

“Kadang saya mulai dari jam 2 sing, hingga jam 1 malam, satu foto saya hargai Rp 10 ribu dimana foto hasil jepretan itu langsung saya pindahkan ke handphone konsumen, ” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (28/3) kemarin.

Diakuinya, jika hari ramai dalam semalam ia bisa mengumpulkan Rp 1,2 juta bahkan lebih, sedangkan jika kondisi seperti paling banyak dirinya bisa mengumpulkan uang Rp 300 ribu saja.

“Dari hasil foto tersebut saya  bisa membeli kamera, bahkan bayar uang semester kuliah serta biaya hidup sehari-hari, dan jika Tuhan kehendaki saya mau buka satu studio foto, ” pungkasnya. (ana/ary)

Baca Juga :  Hari ini Kantor Pos Tetap Beroperasi

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Hadirnya Jembatan Merah Youtefa  tidak hanya menjadi ikon Kota Jayapura saja, tetapi juga meningkatkan kreativitas masyarakat dalam hal peningkatan ekonomi.

Tidak hanya memberikan peluang bisnis bagi pedagang kaki lima dan rumah makan hingga restauran, yang mulai marak di seputaran Jembatan Merah Youtefa, tetapi juga membangkitkan, peluang fotografer yang mendaoatkan  rupiah guna menyambung hidup, serta menambah biaya kuliah.

Hal serupa diungkapkan, Daud Magai salah satu fotografer jalanan di kawasan Jembatan Merah Youtefa, diakuinya hadirnya Jembatan Merah Youtefa sangat membantu dirinya maupun teman-teman komunitas foto lainnya di Jayapura.

Pria asal Paniai, Provinsi Papua Tengah itu bukan saja dapat mengasah bakat yang dimiliki dengan menjadi foto grafer jalanan, tetapi bisa memulung rupiah guna biaya hidup sehari-hari maupun, untuk biaya kuliahnya.

Baca Juga :  Sport Station Promo Up To 70 Persen

Daud Magai sendiri kesehariannya merupakan mahasiswanya di ISTJ Jayapura jurusan Pemerintahan, Fakultas Sospol yang kini sudah masuk semester 6 itu, setiap harinya menawarkan jasa foto di Jembatan Merah Youtefa.

“Kadang saya mulai dari jam 2 sing, hingga jam 1 malam, satu foto saya hargai Rp 10 ribu dimana foto hasil jepretan itu langsung saya pindahkan ke handphone konsumen, ” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (28/3) kemarin.

Diakuinya, jika hari ramai dalam semalam ia bisa mengumpulkan Rp 1,2 juta bahkan lebih, sedangkan jika kondisi seperti paling banyak dirinya bisa mengumpulkan uang Rp 300 ribu saja.

“Dari hasil foto tersebut saya  bisa membeli kamera, bahkan bayar uang semester kuliah serta biaya hidup sehari-hari, dan jika Tuhan kehendaki saya mau buka satu studio foto, ” pungkasnya. (ana/ary)

Baca Juga :  Diskon Tambah Daya Super Wow Tembus 367 Ribu Pendaftar

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya