Friday, September 20, 2024
23.7 C
Jayapura

Pemprov Klaim Penduduk Miskin Turun 0,53 Persen

   Selanjutnya realisasi belanja periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2023 adalah Rp5,03 Trilyun atau 85,51% dari anggaran sebesar Rp.5,88 Trilyun. Sedangkan yang tidak terealisir sebesar Rp.852,76 Miliar atau negatif 14,49%.

   Pencapaian realisasi belanja ini menggambarkan adanya optimalisasi belanja dan efesiensi belanja yang didukung dengan penguatan pengawasan pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2023 melalui pengawasan internal dan eksternal.

   Lalu penerimaan pembiayaan TA 2023 sebesar Rp  2,292 triliun berasal dari penggunaan Silpa TA 2022 sebesar kekayaan daerah per 31 Desember 2023 terdiri dari  aset lancar sebesar Rp.1,485 Trilyun; investasi jangka panjang sebesar Rp.1,394 Trilyun; aset tetap (netto) sebesar Rp.14,931 triliun; dana cadangan sebesar Rp.453,01 miliar dan aset lainnya Rp 3,994 triliun.

     Perincian lain adalah Pendapatan Operasional Pemerintah Provinsi Papua pada TA 2023 sebesar  Rp 3,728 triliun dan Beban Operasional Pemerintah Provinsi Papua sebesar Rp 4,870 triliun. Surplus/(Defisit) dari kegiatan operasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2023 sebesar negatif Rp 1,142 triliun. Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional pada periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2023 sebesar positif Rp.74,00 Miliar, Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa sebesar negatif Rp. 1,068 triliun, pencairan Dana Cadangan Rp 500 Miliar dengan Kontribus sebesar Rp.21,81%.

Baca Juga :  Character Building dan AMT Tahap Pertama Telah Usai

   Saldo Anggaran Lebih (SAL), Awal tahun 2023 sebesar Rp.1,794 triliun merupakan akumulasi Silpa TA 2022. Penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan sebesar Rp.1,792 triliun. Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya Rp0,00 dan Lain-lain sebesar Rp.1,981 Miliar sehingga, Saldo Anggaran Lebih Akhir tahun 2023 Provinsi Papua sebesar Rp.969,09 Miliar.

   “Gambaran Neraca Daerah Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2023 adalah total aset sebesar Rp 22,258 triliun; total kewajiban sebesar Rp 65,31 Miliar dan total ekuitas sebesar Rp22,193 triliun

   “Dari angka – angka ini  dikatakan pelaksanaan APBD Papua tahun anggaran 2023 yang audited pada umumnya berjalan dengan lancar dan telah mencapai target kinerja keuangan dan pertanggungjawaban anggaran sesuai dengan yang direncanakan,” paparnya.

Baca Juga :  Pelaku Penikaman Pendeta di Wamena Diamankan

   Sementara Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw yang memimpin sidang tidak berlama – lama dimana setelah mendengar pemaparan langsung menskor dan mengagendakan kembali sidang dengan agenda mendengarkan  pandangan fraksi.

   “Kita memiliki waktu 3 hari untuk menuntaskan ini dan kami harap materi APBD induk juga bisa segera dimasukkan untuk selanjutnya dilakukan pembahasan,” singkat Jhony. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

   Selanjutnya realisasi belanja periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2023 adalah Rp5,03 Trilyun atau 85,51% dari anggaran sebesar Rp.5,88 Trilyun. Sedangkan yang tidak terealisir sebesar Rp.852,76 Miliar atau negatif 14,49%.

   Pencapaian realisasi belanja ini menggambarkan adanya optimalisasi belanja dan efesiensi belanja yang didukung dengan penguatan pengawasan pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2023 melalui pengawasan internal dan eksternal.

   Lalu penerimaan pembiayaan TA 2023 sebesar Rp  2,292 triliun berasal dari penggunaan Silpa TA 2022 sebesar kekayaan daerah per 31 Desember 2023 terdiri dari  aset lancar sebesar Rp.1,485 Trilyun; investasi jangka panjang sebesar Rp.1,394 Trilyun; aset tetap (netto) sebesar Rp.14,931 triliun; dana cadangan sebesar Rp.453,01 miliar dan aset lainnya Rp 3,994 triliun.

     Perincian lain adalah Pendapatan Operasional Pemerintah Provinsi Papua pada TA 2023 sebesar  Rp 3,728 triliun dan Beban Operasional Pemerintah Provinsi Papua sebesar Rp 4,870 triliun. Surplus/(Defisit) dari kegiatan operasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2023 sebesar negatif Rp 1,142 triliun. Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional pada periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2023 sebesar positif Rp.74,00 Miliar, Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa sebesar negatif Rp. 1,068 triliun, pencairan Dana Cadangan Rp 500 Miliar dengan Kontribus sebesar Rp.21,81%.

Baca Juga :  800 Siswa Dapat Beasiswa Program Adem dan Adik

   Saldo Anggaran Lebih (SAL), Awal tahun 2023 sebesar Rp.1,794 triliun merupakan akumulasi Silpa TA 2022. Penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun berjalan sebesar Rp.1,792 triliun. Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya Rp0,00 dan Lain-lain sebesar Rp.1,981 Miliar sehingga, Saldo Anggaran Lebih Akhir tahun 2023 Provinsi Papua sebesar Rp.969,09 Miliar.

   “Gambaran Neraca Daerah Pemerintah Provinsi Papua per 31 Desember 2023 adalah total aset sebesar Rp 22,258 triliun; total kewajiban sebesar Rp 65,31 Miliar dan total ekuitas sebesar Rp22,193 triliun

   “Dari angka – angka ini  dikatakan pelaksanaan APBD Papua tahun anggaran 2023 yang audited pada umumnya berjalan dengan lancar dan telah mencapai target kinerja keuangan dan pertanggungjawaban anggaran sesuai dengan yang direncanakan,” paparnya.

Baca Juga :  Anthon Raharusun : Jangan Sampai Berhenti di Tengah Jalan

   Sementara Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw yang memimpin sidang tidak berlama – lama dimana setelah mendengar pemaparan langsung menskor dan mengagendakan kembali sidang dengan agenda mendengarkan  pandangan fraksi.

   “Kita memiliki waktu 3 hari untuk menuntaskan ini dan kami harap materi APBD induk juga bisa segera dimasukkan untuk selanjutnya dilakukan pembahasan,” singkat Jhony. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya