JAYAPURA-Mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi DPM dan BEM dari 9 Fakultas, Unversitas Cendrawasih (Uncen) melakukan aksi pemalangan Kampus Uncen atas, Selasa (28/11). Pemalangan tersebut dilakukan dengan cara menurunkan portal di pintu gerbang Uncen atas oleh peserta aksi.
Selain menyampaikan tuntutan dengan cara orasi secara bergantian, peserta aksi juga menyampaikan tuntutan mereka melalui sejumlah spanduk. Diantaranya, meminta kepada lembaga mahasiswa untuk mengembalikan marwah Kabesma Uncen.
Dalam aspirasinya mereka juga meminta kepada lembaga untuk bentuk Tim Formatur Penyelenggara BEM dan MPM Uncen. Meminta kepada PD III 9 fakultas hentikan intervensi organisasi Kabesma Uncen dan intervensi organisasi Mahasiswa. Jika tidak diindahkan tuntutannya, maka BEM dan DPMF 9 fakultas mengancam akan mengembalikan (SK) Kepada Lembaga Uncen.
Selain itu spanduk lain juga bertuliskan Lembaga Stop intervensi organisasi mahasiswa Kabesma Uncen, PR III Segera Mempertanggngjawab kepada Mahasiswa Terkait pembukaan organisasi Kabesma Uncen.
Ketua BEM MIPA Uncen, Noldi Tibun, mengungkapkan bahwa aksi tersebut dilakukan mendesak Lembaga Uncen, untuk segera membentuk Tim Formatur penyelenggara BEM dan MPM Uncen. Pasalnya sampai saat ini Uncen belum memiliki pengurus BEM definitive.
“Pimpinan Lembaga Uncen sebenarnya sudah tahu apa yang harus dilakukan oleh kita mahasiswa dalam berorganisasi, dan pimpinan lembaga ini masih saja diam dan menutup mata seakan tidak mengerti sejarah Uncen yang sudah ada,” tuturnya saat berorasi.
Sementara itu Venus Kobak, menegaskan maksud dan tujuan dibentuknya Universitas Cenderawasih pada tahun 1962 sangat jelas yaitu untuk memajukan orang Papua. Lebih lanjut dia sampaikan sejak 09 Mei 2023, Uncen belum melakukan pemilihan BEM defenitif, untuk itu mereka minta agar segera dibentuk tim formatur penyelenggara BEM.
“Apabila tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami siap untuk memalang Kampus ini sampai dengan waktu yang tidak ditentukan,” tegasnya saat berorasi.
Fransiskus Yobe selaku Mahasiswa FKM Uncen menyatakan BEM Uncen harus dipimpin oleh orang Papua, bukan dari luar. “Untuk itu masyarakat Pegunungan dan juga yang ada di Pesisir Pantai kita harus satu suara untuk kepentingan kita bersama,” ajaknya. (rel/tri)