Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan bahwa lokasi kejadian memang dikenal rawan karena aksesnya sulit dijangkau dan jauh dari pusat Kota Mulia. Oleh karena itu, pihaknya selama ini telah memberikan imbauan kepada masyarakat, khususnya para tukang ojek, agar tidak mengantar penumpang ke wilayah tersebut.
“Lokasi itu termasuk daerah yang aksesnya buntuh dan rawan. Kami sudah sering mengingatkan tukang ojek agar tidak melayani permintaan ke sana, termasuk ke Kampung Purbalo,” jelasnya.
Menurut keterangan saksi di lapangan, yaitu rekan-rekan sesama tukang ojek di pangkalan, sebelum kejadian mereka sempat melarang korban untuk mengantar para pelaku.
Namun, karena alasan ekonomi, korban tetap memutuskan untuk menerima tawaran tersebut. Informasi lain menyebut jika saksi rekan korban sudah mengingatkan bahwa pelaku yang memesan ojek sudah biasa berbuat masalah sehingga sebaiknya ditolak saja. Hanya saja ini dibaiakan.
“Ini memang sialnya korban. Karena selama ini, tidak pernah ada tukang ojek yang bersedia mengantar penumpang ke Kampung Purbalo,” beber Kapolres.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan apakah para pelaku memiliki keterkaitan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau bukan. “Kami sementara masih lidik, pelaku pelakunya,” tegas AKBP Fauzan. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos