Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Panglima TNI: Kami Semua Berduka

*Jenazah Empat Prajurit TNI Korban KKB Diterbangkan ke Kampung Halamannya

TIMIKA – Jenazah empat prajurit TNI AD dari Satgas Yonif 411 yang gugur karena tertembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Paro, Kabupaten Nduga telah diterbangkan ke kampung halamannya pada Senin (27/11/2023) pagi.

Humas RSUD Mimika, Lucky Mahakena mengungkapkan setelah menerima jenazah yang dievakuasi dari Nduga pada Minggu (26/11/2023) sore, tim di RSUD melakukan pemulasaran. Kemudian pada malam hari keempat jenazah langsung dibawa ke Markas Yonif 754/ENK untuk disemayamkan.

Selanjutnya menurut Lucky, dari informasi yang diterima bahwa jenazah langsung diterbangkan pada hari berikutnya pada Senin (27/11) sekitar pukul 06.00 WIT menggunakan pesawat milik TNI AU langsung dari Bandara Mozes Kilangin Timika.

Dari data yang diterima, jenazah Alm Praka Yipsan Ladou, Alm Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko dan Alm Pratu Miftahul Firdaus diterbangkan ke Lanud Adisumarmo Solo. Selanjutnya Alm Praka Dwi Bekti dibawa ke Madiun, Alm Praka Yipsan Ladou dibawa ke Bawen Semarang dan Alm Pratu Miftahul Firdaus dibawa ke Boyolali. Sementara jenazah Alm Prada Darmawan diterbangkan ke Bandara Husen Sastranegara Bandung dan dimakamkan di Bandung.

Sementara itu ditambahkan Lucky Mahakena, dua anggota TNI AD yang mengalami luka masih dirawat di RSUD Mimika. Keduanya dalam kondisi stabil. Bahkan salah seorang diantaranya sudah menjalani operasi. Ia menyebut belum ada rencana untuk rujuk karena kondisi keduanya stabil.

Baca Juga :  Hendak Menolong, 6 Pria Nyaris Tenggelam di Pantai Hamadi

Secara terpisah, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memastikan jenazah para prajurit tersebut sudah dievakuasi.

”Kami semua turut berduka,” ungkap Agus saat diwawancarai oleh awak media di Jakarta, kemarin siang (27/11).

Agus tidak merinci detail peristiwa kontak tembak yang menyebabkan empat prajuritnya gugur di Kabupaten Nduga akhir pekan lalu. Yang jelas, kata orang nomor satu di tubuh TNI itu, kontak tembak terjadi ketika para prajurit Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa mengejar KST. ”Pengejaran OPM (KST, Red) yang membunuh masyarakat yang ada di Paro,” terang mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut.

Setelah dievakuasi dari Kabupaten Nduga, Agus menyampaikan bahwa para prajurit tersebut langsung dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Kemarin mereka diterbangkan dari Papua ke daerah asal masing-masing. ”Dibawa ke rumah duka masing-masing. Di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,” ungkapnya. Dia memastikan bahwa keluarga para prajurit tersebut telah menerima santunan sesuai dengan hak mereka.

Santunan tersebut diberikan oleh TNI AD, Bank BRI, BJB, dan PT ASABRI. Jumlahnya mencapai Rp 500 juta untuk setiap prajurit. Tidak hanya itu, TNI memastikan bahwa para prajurit tersebut mendapat kenaikan pangkat luar biasa anumerta. Setiap prajurit yang gugur di medan tugas dan menjadi kusuma bangsa akan dinaikan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi. Mereka mendapatkan itu sebagai bentuk penghormatan negara atas pengabdian yang telah mereka lakukan.

Baca Juga :  Bisnis Tabungan Emas Pegadaian Meningkat Seiring Naiknya Harga Emas

Terpisah, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sembom mengakui bertanggungjawab dalam penembakan terhadap empat anggota TNI. Bahkan, dia mengklaim yang ditembak mencapai delapan orang anggota TNI. “Pasukan kami yang terlibat baku tembak dengan TNI dibawah pimpinan Perek Jelas Kogoya,” paparnya.

Baku tembak tersebut terjadi karena TNI melakukan serangan terlebih dahulu saat melakukan perlintasan antar pos pengamanan. Tidak ada korban dari TPNPB-OPM, bahkan TPNPB-OPM mengklaim turut menembak tiga helikopter. “Enam peluru mengenai tiga helikopter,” jelasnya.

Menurutnya, sebenarnya TPNPB-OPM menunggu niat dari Pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi terkait pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark. Namun, malah terus- menerus melakukan serangan ke Kodap III Ndugama TPNPB-OPM. “Kami tunggu upaya negosiasinya, tapi malah menyerang terus,” paparnya. (ryu/idr/syn/wen)

Pemakaman anggota Yonif 411/Pandawa korban KKB

  • > Praka Yipsan Ladou dimakamkan di Bawen, Semarang
  • > Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko dimakamkan di Madiun
  • > Pratu Miftahul Firdaus dimakamkan di Boyolali
  • > Prada Darmawan dimakamkan di Bandung

*Jenazah Empat Prajurit TNI Korban KKB Diterbangkan ke Kampung Halamannya

TIMIKA – Jenazah empat prajurit TNI AD dari Satgas Yonif 411 yang gugur karena tertembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Paro, Kabupaten Nduga telah diterbangkan ke kampung halamannya pada Senin (27/11/2023) pagi.

Humas RSUD Mimika, Lucky Mahakena mengungkapkan setelah menerima jenazah yang dievakuasi dari Nduga pada Minggu (26/11/2023) sore, tim di RSUD melakukan pemulasaran. Kemudian pada malam hari keempat jenazah langsung dibawa ke Markas Yonif 754/ENK untuk disemayamkan.

Selanjutnya menurut Lucky, dari informasi yang diterima bahwa jenazah langsung diterbangkan pada hari berikutnya pada Senin (27/11) sekitar pukul 06.00 WIT menggunakan pesawat milik TNI AU langsung dari Bandara Mozes Kilangin Timika.

Dari data yang diterima, jenazah Alm Praka Yipsan Ladou, Alm Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko dan Alm Pratu Miftahul Firdaus diterbangkan ke Lanud Adisumarmo Solo. Selanjutnya Alm Praka Dwi Bekti dibawa ke Madiun, Alm Praka Yipsan Ladou dibawa ke Bawen Semarang dan Alm Pratu Miftahul Firdaus dibawa ke Boyolali. Sementara jenazah Alm Prada Darmawan diterbangkan ke Bandara Husen Sastranegara Bandung dan dimakamkan di Bandung.

Sementara itu ditambahkan Lucky Mahakena, dua anggota TNI AD yang mengalami luka masih dirawat di RSUD Mimika. Keduanya dalam kondisi stabil. Bahkan salah seorang diantaranya sudah menjalani operasi. Ia menyebut belum ada rencana untuk rujuk karena kondisi keduanya stabil.

Baca Juga :  Pentingnya Edukasi Warga Sikapi Gempa

Secara terpisah, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memastikan jenazah para prajurit tersebut sudah dievakuasi.

”Kami semua turut berduka,” ungkap Agus saat diwawancarai oleh awak media di Jakarta, kemarin siang (27/11).

Agus tidak merinci detail peristiwa kontak tembak yang menyebabkan empat prajuritnya gugur di Kabupaten Nduga akhir pekan lalu. Yang jelas, kata orang nomor satu di tubuh TNI itu, kontak tembak terjadi ketika para prajurit Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa mengejar KST. ”Pengejaran OPM (KST, Red) yang membunuh masyarakat yang ada di Paro,” terang mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut.

Setelah dievakuasi dari Kabupaten Nduga, Agus menyampaikan bahwa para prajurit tersebut langsung dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Kemarin mereka diterbangkan dari Papua ke daerah asal masing-masing. ”Dibawa ke rumah duka masing-masing. Di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,” ungkapnya. Dia memastikan bahwa keluarga para prajurit tersebut telah menerima santunan sesuai dengan hak mereka.

Santunan tersebut diberikan oleh TNI AD, Bank BRI, BJB, dan PT ASABRI. Jumlahnya mencapai Rp 500 juta untuk setiap prajurit. Tidak hanya itu, TNI memastikan bahwa para prajurit tersebut mendapat kenaikan pangkat luar biasa anumerta. Setiap prajurit yang gugur di medan tugas dan menjadi kusuma bangsa akan dinaikan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi. Mereka mendapatkan itu sebagai bentuk penghormatan negara atas pengabdian yang telah mereka lakukan.

Baca Juga :  Ternyata yang Gugur di Nduga Empat Prajurit

Terpisah, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sembom mengakui bertanggungjawab dalam penembakan terhadap empat anggota TNI. Bahkan, dia mengklaim yang ditembak mencapai delapan orang anggota TNI. “Pasukan kami yang terlibat baku tembak dengan TNI dibawah pimpinan Perek Jelas Kogoya,” paparnya.

Baku tembak tersebut terjadi karena TNI melakukan serangan terlebih dahulu saat melakukan perlintasan antar pos pengamanan. Tidak ada korban dari TPNPB-OPM, bahkan TPNPB-OPM mengklaim turut menembak tiga helikopter. “Enam peluru mengenai tiga helikopter,” jelasnya.

Menurutnya, sebenarnya TPNPB-OPM menunggu niat dari Pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi terkait pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark. Namun, malah terus- menerus melakukan serangan ke Kodap III Ndugama TPNPB-OPM. “Kami tunggu upaya negosiasinya, tapi malah menyerang terus,” paparnya. (ryu/idr/syn/wen)

Pemakaman anggota Yonif 411/Pandawa korban KKB

  • > Praka Yipsan Ladou dimakamkan di Bawen, Semarang
  • > Praka Dwi Bekti Probo Siniwoko dimakamkan di Madiun
  • > Pratu Miftahul Firdaus dimakamkan di Boyolali
  • > Prada Darmawan dimakamkan di Bandung

Berita Terbaru

Artikel Lainnya