Meskipun dalam pelaksanaannya diantara sesama mahasiswa sempat terjadi pro dan kontra. Kapolres berharap ke depan bisa dilakukan dikoordinasi agar semua lebih baik. ”Prinsipnya kami mengamankan, mengawal sesuai konstituen, menjamin penyampaian aspirasi dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu ketertiban umum,” kata Kapolresta.
Dikatakan dalam pelaksanaan aksi ada pergeseran massa aksi dari Expo ke Perumnas III dan itu dianggap mengganggu para pengguna jalan termasuk saat di Perumnas III pendemo menduduki seluruh badan jalan sehingga tak bisa dilalui kendaraan. Namun demikian dengan pengamanan yang cukup ketat dimana ada 700 personel gabungan yang diturunkan.”Ada 700 anggota gabungan Polresta Jayapura Kota, Polda Papua dan Satuan Brimobda Papua,” ungkap Fredrickus.
Ia berharap seperti semua elemen punya tanggung jawab moril terkait momen penyampaian aspirasi. “Kami berharap ke depan ada ruang yang bisa dipakai untuk mempertemukan penyampaian aspirasi oleh massa aksi, apakah secara audiensi atau lainnya,”pungkas Fredrickus Maclarimboen (jim/rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Meskipun dalam pelaksanaannya diantara sesama mahasiswa sempat terjadi pro dan kontra. Kapolres berharap ke depan bisa dilakukan dikoordinasi agar semua lebih baik. ”Prinsipnya kami mengamankan, mengawal sesuai konstituen, menjamin penyampaian aspirasi dapat berjalan dengan baik tanpa mengganggu ketertiban umum,” kata Kapolresta.
Dikatakan dalam pelaksanaan aksi ada pergeseran massa aksi dari Expo ke Perumnas III dan itu dianggap mengganggu para pengguna jalan termasuk saat di Perumnas III pendemo menduduki seluruh badan jalan sehingga tak bisa dilalui kendaraan. Namun demikian dengan pengamanan yang cukup ketat dimana ada 700 personel gabungan yang diturunkan.”Ada 700 anggota gabungan Polresta Jayapura Kota, Polda Papua dan Satuan Brimobda Papua,” ungkap Fredrickus.
Ia berharap seperti semua elemen punya tanggung jawab moril terkait momen penyampaian aspirasi. “Kami berharap ke depan ada ruang yang bisa dipakai untuk mempertemukan penyampaian aspirasi oleh massa aksi, apakah secara audiensi atau lainnya,”pungkas Fredrickus Maclarimboen (jim/rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos