Tuesday, May 21, 2024
24.7 C
Jayapura

Pesawat Sulit Mendarat di Agandugume dan Lambewi karena Jalur KKB

JAYAPURA–Bencana cuaca ekstrim di Kabupaten Puncak sejatinya banyak yang ingin memberikan bantuan. Hanya saja hingga kini selain factor cuaca, ternyata faktor keamanan menjadi penyebab sulitnya pendistribusian bahan makanan.

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri tak menampik hal tersebut. Ia menyampaikan keterlambatan pendistribusian  bahan makanan ke dua distrik (Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi) lantaran akses masuk merupakan segitiga emas jalur KKB.

Artinya ini menjadi titik jalur lintasan KKB. Meski demikian dari berbagai upaya akhirnya ada juga bantuan yang bisa tiba meski kabar terakhir ada 6 orang yang akhirnya meninggal akibat cuaca ekstrim  tersebut.

Satu cara yang dilakukan aparat keamanan dengan pemerintah setempat adalah menggeser titik penurunan bantuan dimana dari Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi dialihkan ke Distrik Sinakyang relative kondusif.

Baca Juga :  Kedubes Inggris Tawari Beasiswa Chevening

“Ini opsi yang kamiberikan selain meminta para tokoh aktif membantu pemerintah daerah kabupaten Puncak agar pihak KKB tidak mengganggu proses pendistribusian bahan makanan.

Hal senada disampaikan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny yang terjadi di dua distrik tersebut adalah jika siang terasa panas dan malam hari sangat dingin. Selain itu hujan juga tidak turun sehingga tanaman warga menjadi rusak, busuk. “Terjadi gagal panen  akibat cuaca ekstrim dan tak terduga berupa embun yang membunuh semua tanaman sejak Mei 2023.

Dengan Ditetapkan Bencana Ini sebagai Bencana Nasional oleh Bupati Puncak sehingga Kita telah Membentuk Tim Penanggulangan yang terdiri dari Dinas BPBD, TNI/POLRI dan OPD dilingkungan Pemda Puncak.

Baca Juga :  Ketua MPR Minta TNI-Polri Lebih Tegas Hadapi KKB

“Pertemuan ini membahas serta mencari jalan alternatif dalam percepatan penanganan bencana alam yang terjadi di Distrik Agandugume Dan Lambewi. “Kesulitan pendistribusian bantuan logistik sebenarnya akibat KKB yang tak mau mengalah dengan melihat kondisi masyarakat disana. Jika taka da gangguan kamipikir pendistribusian bisa segera dilakukan dan tak harus ada korban,” bebernya.

“Untuk stok bamanya sudah tersedia dan banyak hanya saja terkendala pendistribusian akibat alasan di atas tadi,” tutup Beny. (ade/wen)

JAYAPURA–Bencana cuaca ekstrim di Kabupaten Puncak sejatinya banyak yang ingin memberikan bantuan. Hanya saja hingga kini selain factor cuaca, ternyata faktor keamanan menjadi penyebab sulitnya pendistribusian bahan makanan.

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri tak menampik hal tersebut. Ia menyampaikan keterlambatan pendistribusian  bahan makanan ke dua distrik (Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi) lantaran akses masuk merupakan segitiga emas jalur KKB.

Artinya ini menjadi titik jalur lintasan KKB. Meski demikian dari berbagai upaya akhirnya ada juga bantuan yang bisa tiba meski kabar terakhir ada 6 orang yang akhirnya meninggal akibat cuaca ekstrim  tersebut.

Satu cara yang dilakukan aparat keamanan dengan pemerintah setempat adalah menggeser titik penurunan bantuan dimana dari Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi dialihkan ke Distrik Sinakyang relative kondusif.

Baca Juga :  Sepanjang 2023, KKB Bunuh 61 Orang, Terbanyak Warga Sipil dan Anggota TNI

“Ini opsi yang kamiberikan selain meminta para tokoh aktif membantu pemerintah daerah kabupaten Puncak agar pihak KKB tidak mengganggu proses pendistribusian bahan makanan.

Hal senada disampaikan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny yang terjadi di dua distrik tersebut adalah jika siang terasa panas dan malam hari sangat dingin. Selain itu hujan juga tidak turun sehingga tanaman warga menjadi rusak, busuk. “Terjadi gagal panen  akibat cuaca ekstrim dan tak terduga berupa embun yang membunuh semua tanaman sejak Mei 2023.

Dengan Ditetapkan Bencana Ini sebagai Bencana Nasional oleh Bupati Puncak sehingga Kita telah Membentuk Tim Penanggulangan yang terdiri dari Dinas BPBD, TNI/POLRI dan OPD dilingkungan Pemda Puncak.

Baca Juga :  Siapkan Penyusunan LKPJ-AMJ Gubernur

“Pertemuan ini membahas serta mencari jalan alternatif dalam percepatan penanganan bencana alam yang terjadi di Distrik Agandugume Dan Lambewi. “Kesulitan pendistribusian bantuan logistik sebenarnya akibat KKB yang tak mau mengalah dengan melihat kondisi masyarakat disana. Jika taka da gangguan kamipikir pendistribusian bisa segera dilakukan dan tak harus ada korban,” bebernya.

“Untuk stok bamanya sudah tersedia dan banyak hanya saja terkendala pendistribusian akibat alasan di atas tadi,” tutup Beny. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya