Saturday, March 29, 2025
26.7 C
Jayapura

Minta Pemerintah dan Aparat Jaminkan Keamanan Guru dan Nakes di Pedalaman Papua

JAYAPURA – Setidaknya enam guru dan satu tenaga kesehatan (nakes) dilaporkan menjadi korban serangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo Jumat (21/3). KKB menyerang guru dan nakes yang bertugas di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pengunungan dan satu guru bernama Rosalia Rerek Sogen (30) meninggal dunia dan enam orang lainnya luka- luka.

Selain itu, ruang Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Kristen (SD YPK) dirusak, dan dua unit rumah guru dibakar. Penyerangan KKB itu juga menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat, menghambat akses pendidikan serta layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Menangapi peristiwa itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Wilayah Papua, Elia Waromi mengatakan bahwa PGRI turut prihatin atas kejadian itu. PGRI meminta aparat keamanan bisa segera mengungkap siapa pelakunya.

Baca Juga :  Harus Ada Langkah Radikal Atasi Covid-19

“Kejadian ini sangat memalukan dan membuat kami guru merasa tidak aman dan tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik. Kami prihatin,” kata Waromi saat ditemui di Kotaraja,  Rabu (26/3) siang. Atas peristiwa tersebut Waromi meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk lebih memperhatikan dan menjaminkan keamanan bagi tenaga-tenaga guru yang sedang mengabdikan diri di wilayah rawan konflik di tanah Papua ini.

Hal itu Waromi sampaikan agar kejadian sama tidak terulang kembali. Ditambahkan bahwa Papua bukan tanah konflik, tetapi kemudian belakangan ini Papua menjadi target yang menyebabkan keamanan dan kenyamanan masyarakat terutama guru yang bertugas di daerah terpencil seluruh Papua terganggu.

Baca Juga :  Pertama di Papua, Enam Gereja Diresmikan Dalam Sehari

JAYAPURA – Setidaknya enam guru dan satu tenaga kesehatan (nakes) dilaporkan menjadi korban serangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo Jumat (21/3). KKB menyerang guru dan nakes yang bertugas di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pengunungan dan satu guru bernama Rosalia Rerek Sogen (30) meninggal dunia dan enam orang lainnya luka- luka.

Selain itu, ruang Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Kristen (SD YPK) dirusak, dan dua unit rumah guru dibakar. Penyerangan KKB itu juga menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat, menghambat akses pendidikan serta layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Menangapi peristiwa itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Wilayah Papua, Elia Waromi mengatakan bahwa PGRI turut prihatin atas kejadian itu. PGRI meminta aparat keamanan bisa segera mengungkap siapa pelakunya.

Baca Juga :  Garuda Indonesia Hadirkan Kejutan di Usia 76 Tahun

“Kejadian ini sangat memalukan dan membuat kami guru merasa tidak aman dan tidak bisa melaksanakan tugas dengan baik. Kami prihatin,” kata Waromi saat ditemui di Kotaraja,  Rabu (26/3) siang. Atas peristiwa tersebut Waromi meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk lebih memperhatikan dan menjaminkan keamanan bagi tenaga-tenaga guru yang sedang mengabdikan diri di wilayah rawan konflik di tanah Papua ini.

Hal itu Waromi sampaikan agar kejadian sama tidak terulang kembali. Ditambahkan bahwa Papua bukan tanah konflik, tetapi kemudian belakangan ini Papua menjadi target yang menyebabkan keamanan dan kenyamanan masyarakat terutama guru yang bertugas di daerah terpencil seluruh Papua terganggu.

Baca Juga :  Menang atau Harapan Tipis

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/