Sebenarnya kata Brigjen Patrige, hal itu tidak menjadi persoalan tetapi karena peraturan yang menghendaki itu harus dikawal.
“Tidak ada persoalan sebenarnya cuma peraturannya yang menghendaki harus dikawal,” ujar Brigjen Patrige kepada wartawan, Kamis (25/9).
Jadi ini bukan kehendak kapolda atau polisi tertentu melankan memang secara aturan kandidat harus mendapatkan pengawalan.
Tapi yang membuat Patrige heran adalah ternyata ada Paslon yang menolak untuk dikawal. Jika bersikeras demikian lanjut Patrige bisa saja pihaknya tidak akan bertanggung jawab apabila ada sesuatu yang terjadi pada kandidat tersebut.
“Kalau ada yang mencurigai polisi tidak netral dalam melaksanakan tugas pengamanan, tolong dipisahkan antara kami mengamankan dia yang mungkin dia sendiri tidak tahu siapa yang mengeksekusi dia, siapa yang menyakiti dia itulah tugas kami amankan,” sambung Brigjen Patrige.
Dengan tegas Kapolda Papua itu sampaikan bahwa jangan salahkan pihaknya ketika nanti pada saat kampanye ada terjadi kecelakaan atau hal – hal yang tak diinginkan dan lain sebagainya.
“Jangan salahkan kita nanti, ketika nanti pada saat kampanye kemudian ada terjadi kecelakaan kemudian dikaitkan dengan unsur-unsur kesengajaan kemudian menyalahkan polisi, itu pasti saya mencari orang yang menolak polisi untuk dikawal tetapi kemudian menyalakan polisi,” jelasnya dengan tegas. (kar/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos