Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Pimpinan DPR Papua Singgung Balai yang Dianggap Kurang Efektif

JAYAPURA – Wakil Ketua III DPR Papua, Dr Yunus Wonda berpendapat bahwa untuk pekerjaan fisik di Papua tidak ada salahnya jika menyerahkan ke pihak Dinas PUPR  karena dirasa lebih tepat dalam pengawasan maupun lebih memahami pekerjaan apa yang harus dilakukan. Ketimbang pekerjaan yang dilakukan oleh Balai Jalan Jembatan maupun Balai Wilayah Sungai yang menurutnya  sangat jarang diketahui apa saja yang dikerjakan termasuk system pengawasannya.

“Saya pikir terlalu banyak balai di Papua ini. Tidak enaknya lagi semua dihandle pemerintah pusat. Ada Balai Wilayah Sungai, Balai Jalan dan Jembatan kita jarang mengetahui apa saja yang sudah dikerjakan selama ini,” kata Yunus Wonda di ruang kerjanya  pekan kemarin. Yang jadi pertimbangan Yunus adalah selain  tidak mengetahui pekerjaan apa saja yang dilakukan, selama ini system pengawasan yang dilakukan anggota DPR  RI yang  bermitra juga jarang diketahui public.

Baca Juga :  Butuh 43 Miliar untuk Perawatan 11 Venue

“Coba lihat pernahkan anggota DPR RI datang ke daerah – daerah  kemudian mengecek pekerjaan fisik yang dilakukan balai – balai ini,” singgung Yunus. Sementara anggaran yang dikelola satu balai nominalnya bisa setara dengan APBD Papua. “Nah mengapa tidak diserahkan saja ke dinas PU di Papua yang system pengawasannya akan dilakukan oleh DPR Papua ketimbang kami sendiri tidak mengetahui apa saja yang dikerjakan padahal lokasinya di Papua dan kami wakil rakyat dari Papua tapi tidak tahu apa yang dilakukan,” sindirnya. Yunus kembali menyinggung bahwa pekeraan tersebut dilakukan oleh balai dengan dukungan anggaran yang cukup besar mungkin ada baiknya  usulan dari kabupaten kota semua diserahkan ke balai agar pihak balai saja yang bekerja.

Baca Juga :  200 Personel Disiagakan Amankan Salat Ied

“Jangan anggaran yang harusnya ke Papua malah dikirim ke balai kemudian pekerjaan yang menggunakan APBD diperketat sementara yang dikerjakan balai   seperti diperlonggar, sekalian saja balai yang  kerjakan sebab kami lihat juga kurang efektif,” tutupnya. (ade)

JAYAPURA – Wakil Ketua III DPR Papua, Dr Yunus Wonda berpendapat bahwa untuk pekerjaan fisik di Papua tidak ada salahnya jika menyerahkan ke pihak Dinas PUPR  karena dirasa lebih tepat dalam pengawasan maupun lebih memahami pekerjaan apa yang harus dilakukan. Ketimbang pekerjaan yang dilakukan oleh Balai Jalan Jembatan maupun Balai Wilayah Sungai yang menurutnya  sangat jarang diketahui apa saja yang dikerjakan termasuk system pengawasannya.

“Saya pikir terlalu banyak balai di Papua ini. Tidak enaknya lagi semua dihandle pemerintah pusat. Ada Balai Wilayah Sungai, Balai Jalan dan Jembatan kita jarang mengetahui apa saja yang sudah dikerjakan selama ini,” kata Yunus Wonda di ruang kerjanya  pekan kemarin. Yang jadi pertimbangan Yunus adalah selain  tidak mengetahui pekerjaan apa saja yang dilakukan, selama ini system pengawasan yang dilakukan anggota DPR  RI yang  bermitra juga jarang diketahui public.

Baca Juga :  Ada Penambahan Lagi 56 Kasus

“Coba lihat pernahkan anggota DPR RI datang ke daerah – daerah  kemudian mengecek pekerjaan fisik yang dilakukan balai – balai ini,” singgung Yunus. Sementara anggaran yang dikelola satu balai nominalnya bisa setara dengan APBD Papua. “Nah mengapa tidak diserahkan saja ke dinas PU di Papua yang system pengawasannya akan dilakukan oleh DPR Papua ketimbang kami sendiri tidak mengetahui apa saja yang dikerjakan padahal lokasinya di Papua dan kami wakil rakyat dari Papua tapi tidak tahu apa yang dilakukan,” sindirnya. Yunus kembali menyinggung bahwa pekeraan tersebut dilakukan oleh balai dengan dukungan anggaran yang cukup besar mungkin ada baiknya  usulan dari kabupaten kota semua diserahkan ke balai agar pihak balai saja yang bekerja.

Baca Juga :  Dapat Pengalaman Berharga di Bali

“Jangan anggaran yang harusnya ke Papua malah dikirim ke balai kemudian pekerjaan yang menggunakan APBD diperketat sementara yang dikerjakan balai   seperti diperlonggar, sekalian saja balai yang  kerjakan sebab kami lihat juga kurang efektif,” tutupnya. (ade)

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya