Bawaslu Kagum Sikap Dewasa Dua Calon Gubernur

JAYAPURA – Ketua Bawaslu Papua Hardin mengaku respect dan kagum atas sikap dewasa dua calon gubernur, Benhur Tomi Mano dan Mathius  Derek Fakhiri yang berangkulan di atas panggung pada malam deklarasi yang dilakukan Bawaslu Kota Jayapura, Selasa (24/9). Ia menyebut bahwa  itulah sejatinya demokrasi dimana para calon pemimpin perlu memberi contoh, memberi angin sejuk bagi massa pendukungnya  sekaligus memberi contoh bawa rivalitas hanya terjadi pada beberapa bulan terakhir.

Setelah itu semua adalah keluarga, semua adalah rekan untuk bisa saling suport atas apa yang telah menjadi pilihan rakyat. “Kejutan bagi kita ketika calon gubernur maupun calon wakilnya berpelukan. Bagi kami itu tidak sekedar komitmen di atas kertas melainkan ditunjukan dengan bahasa tubuh yang sangat baik. Itu menjadi energi positif memulai tahapan kampanye hingga nanti pemilihan pada 27 November mendatang,” kata Hardin kepada Cenderawasih Pos,  Rabu (25/9).

Sementara dari agenda yang sudah dilakukan KPU maupun Bawaslu terkait moment deklarasi yang mengundang sejumlah artis ternyata mendapat kritikan dari warga karena dianggap terkesan pemborosan anggaran. Kegiatan ini dikatakan tidak terlalu mengena apalagi membawa artis dari luar yang tidak semuanya menjadi daya  tarik karena tak dikenali. Terkait ini Ketua KPU Papua, Steve Dumbon tak mau terlalu ambil pusing.

Ia tetap mengacu pada agenda yang sudah direncanakan dan  diatur oleh PKPU.  Bagi KPU ini apa yang dilakukan bagian dari menyukseskan pelaksanaan Pilkada di Papua. Menurut Steve apa yang dilakukan adalah bagian dari sosialisasi. Bahkan, sudah dianggarkan untuk program program seperti ini. “Jika tidak melakukannya maka kami dianggap tidak pernah mengajak orang untuk menyukseskan Pilkada, selain itu kita punya dasar di PKPU,” ucap Steve.

Selain itu kata Steve, lewat acara deklarasi juga disampaikan kampanye bukan ajang saling memfitnah, saling menghasut dan lainnya. “Hal hal seperti itu yang kami dorong, sehingga ada kesadaran dari dua pasangan calon maupun tim suksesnya termasuk masyarakat umum dalam rangka menciptakan Papua damai,” kata Steve.

JAYAPURA – Ketua Bawaslu Papua Hardin mengaku respect dan kagum atas sikap dewasa dua calon gubernur, Benhur Tomi Mano dan Mathius  Derek Fakhiri yang berangkulan di atas panggung pada malam deklarasi yang dilakukan Bawaslu Kota Jayapura, Selasa (24/9). Ia menyebut bahwa  itulah sejatinya demokrasi dimana para calon pemimpin perlu memberi contoh, memberi angin sejuk bagi massa pendukungnya  sekaligus memberi contoh bawa rivalitas hanya terjadi pada beberapa bulan terakhir.

Setelah itu semua adalah keluarga, semua adalah rekan untuk bisa saling suport atas apa yang telah menjadi pilihan rakyat. “Kejutan bagi kita ketika calon gubernur maupun calon wakilnya berpelukan. Bagi kami itu tidak sekedar komitmen di atas kertas melainkan ditunjukan dengan bahasa tubuh yang sangat baik. Itu menjadi energi positif memulai tahapan kampanye hingga nanti pemilihan pada 27 November mendatang,” kata Hardin kepada Cenderawasih Pos,  Rabu (25/9).

Sementara dari agenda yang sudah dilakukan KPU maupun Bawaslu terkait moment deklarasi yang mengundang sejumlah artis ternyata mendapat kritikan dari warga karena dianggap terkesan pemborosan anggaran. Kegiatan ini dikatakan tidak terlalu mengena apalagi membawa artis dari luar yang tidak semuanya menjadi daya  tarik karena tak dikenali. Terkait ini Ketua KPU Papua, Steve Dumbon tak mau terlalu ambil pusing.

Ia tetap mengacu pada agenda yang sudah direncanakan dan  diatur oleh PKPU.  Bagi KPU ini apa yang dilakukan bagian dari menyukseskan pelaksanaan Pilkada di Papua. Menurut Steve apa yang dilakukan adalah bagian dari sosialisasi. Bahkan, sudah dianggarkan untuk program program seperti ini. “Jika tidak melakukannya maka kami dianggap tidak pernah mengajak orang untuk menyukseskan Pilkada, selain itu kita punya dasar di PKPU,” ucap Steve.

Selain itu kata Steve, lewat acara deklarasi juga disampaikan kampanye bukan ajang saling memfitnah, saling menghasut dan lainnya. “Hal hal seperti itu yang kami dorong, sehingga ada kesadaran dari dua pasangan calon maupun tim suksesnya termasuk masyarakat umum dalam rangka menciptakan Papua damai,” kata Steve.