Friday, April 26, 2024
26.7 C
Jayapura

Dikembalikan ke Keluarga, Gerald Sokoy Bakal Dimintai Keterangan

JAYAPURA-Gerald Sokoy, salah satu tenaga kesehatan yang sempat hilang dalam peristiwa kekerasan dan pembakaran yang dilakukan oleh KKB, akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga  dari Pemkab Pegunungan Bintang. Penyerahan itu dilakukan di Hotel Horex Sentani, Kabupaten Jayapura,  Sabtu (25/9).

Penyerahan mantri Gerald Sokoy ini disaksikan langsung oleh sejumlah keluarga, kkapolres Pegunungan Bintang,  dan pihak TNI serta Pemkab Pegunungan Bintang yang dipimpin Bupati Spei Yan Bidana, ST., M.Si.

Dalam penyerahan tersebut, Gerald Sokoy masih mengenakan pakaian switer biru tua dan kaus dalam warna putih dan dipadukan dengan celana traning hitam. Pakaian yang dikenakan Gerald masih sama persis dengan yang foto yang  dimunculkan oleh pihak KKB ketika mengonfirmasi keberadaan Gerald Sokoi beberapa   waktu lalu. 

Pada saat prosesi penyerahan ini, Gerald tampak tidak banyak bersuara. Dia hanya sekali berbicara memberikan keterangan pers saat diberi kesempatan berbicara oleh Emanuel Gobay yang bertindak sebagai moderator saat prosesi penyerahan itu.

Namun, dia tidak banyak memberikan keterangan terkait dengan pengalamannya selama dia diduga disandera pihak KKB. 

Baca Juga :  Dalami Kematian Silas Dimara, Tiga Saksi Diperiksa

“Pertama saya sampaikan ucapaan syukur kepada Tuhan Yesus, karena saya sudah sampai di sini dengan selamat. Kejadian saat itu tanggal 13 September, pagi-pagi, kami siap mau pelayanan. Tapi masih dingin, jadi kami di dalam rumah saja. Tiba-tiba ada yang teriak suruh keluar dari rumah. Kita mau bakar rumah-rumah ini. Jadi kita mau keluar. Karena su takut sekali jadi, lari saja keluar. Saya lari duluan keluar. Saya langsung lompat ke jurang,” bebernya.

Gerald juga mengaku sempat mendengar suara tembakan senjata api dari dalam rumah yang ditempatinya bersama rekannya. Karena perasaan takut, dia lantas berusaha lari dari tempat kejadian dan melompat ke jurang sekitar 300 meter.

“Sebelum saya keluar, sempat dengar juga tembakan dari dalam kitong punya rumah. Bunyi tembakan itu yang saya kaget tambah balap (kencang)  lagi. Lompat ke dalam jurang. Sudah itu saya lari terus, tidak pernah balik ke belakang lagi. Turun di kali, sampai sudah mulai tenang baru saya jalan pelan-pelan. Sampai di mana saya bisa tidur, saya tidur sampai saya selamat hari ini,” singkatnya.

Baca Juga :  Dipalak, Seorang Wanita Tewas Ditikam

Namun karena alasan keamanan dan kesehatan yang bersangkutan, pihak keluarga masih keberatan untuk menceritakan detail dari peristiwa ini. 

Gerald juga tidak menyebut secara pasti apakah dia disandera pihak KKB atau tidak. Namun dia mengakui, kebenaran   foto dirinya bersama sejumlah anggota KKB  yang sempat beredar di media sosial beberapa waktu lalu. “Iya itu benar saya,” ucapnya.

Untuk diketahui, proses evakuasi Gerald Sokoy berawal dari koordinasi yang dilakukan oleh tokoh masyarakat setempat melalui SSB dengan pihak tokoh gereja yang ada di Kiwirok.

Selotius Taplo salah satu tokoh masyarakat Kiwirok yang membantu dalam proses penjemputan Gerald Sokoi mengatakan, setelah membangun komunikasi dengan tokoh gereja, Gerald dibawa ke Distrik Okika salah satu distrik pemekaran di Kiwirok. (fia/roy/oel/nat)

JAYAPURA-Gerald Sokoy, salah satu tenaga kesehatan yang sempat hilang dalam peristiwa kekerasan dan pembakaran yang dilakukan oleh KKB, akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga  dari Pemkab Pegunungan Bintang. Penyerahan itu dilakukan di Hotel Horex Sentani, Kabupaten Jayapura,  Sabtu (25/9).

Penyerahan mantri Gerald Sokoy ini disaksikan langsung oleh sejumlah keluarga, kkapolres Pegunungan Bintang,  dan pihak TNI serta Pemkab Pegunungan Bintang yang dipimpin Bupati Spei Yan Bidana, ST., M.Si.

Dalam penyerahan tersebut, Gerald Sokoy masih mengenakan pakaian switer biru tua dan kaus dalam warna putih dan dipadukan dengan celana traning hitam. Pakaian yang dikenakan Gerald masih sama persis dengan yang foto yang  dimunculkan oleh pihak KKB ketika mengonfirmasi keberadaan Gerald Sokoi beberapa   waktu lalu. 

Pada saat prosesi penyerahan ini, Gerald tampak tidak banyak bersuara. Dia hanya sekali berbicara memberikan keterangan pers saat diberi kesempatan berbicara oleh Emanuel Gobay yang bertindak sebagai moderator saat prosesi penyerahan itu.

Namun, dia tidak banyak memberikan keterangan terkait dengan pengalamannya selama dia diduga disandera pihak KKB. 

Baca Juga :  Misi Bawa Pulang Poin

“Pertama saya sampaikan ucapaan syukur kepada Tuhan Yesus, karena saya sudah sampai di sini dengan selamat. Kejadian saat itu tanggal 13 September, pagi-pagi, kami siap mau pelayanan. Tapi masih dingin, jadi kami di dalam rumah saja. Tiba-tiba ada yang teriak suruh keluar dari rumah. Kita mau bakar rumah-rumah ini. Jadi kita mau keluar. Karena su takut sekali jadi, lari saja keluar. Saya lari duluan keluar. Saya langsung lompat ke jurang,” bebernya.

Gerald juga mengaku sempat mendengar suara tembakan senjata api dari dalam rumah yang ditempatinya bersama rekannya. Karena perasaan takut, dia lantas berusaha lari dari tempat kejadian dan melompat ke jurang sekitar 300 meter.

“Sebelum saya keluar, sempat dengar juga tembakan dari dalam kitong punya rumah. Bunyi tembakan itu yang saya kaget tambah balap (kencang)  lagi. Lompat ke dalam jurang. Sudah itu saya lari terus, tidak pernah balik ke belakang lagi. Turun di kali, sampai sudah mulai tenang baru saya jalan pelan-pelan. Sampai di mana saya bisa tidur, saya tidur sampai saya selamat hari ini,” singkatnya.

Baca Juga :  Akui Masalah Keamanan Pengaruhi PAD

Namun karena alasan keamanan dan kesehatan yang bersangkutan, pihak keluarga masih keberatan untuk menceritakan detail dari peristiwa ini. 

Gerald juga tidak menyebut secara pasti apakah dia disandera pihak KKB atau tidak. Namun dia mengakui, kebenaran   foto dirinya bersama sejumlah anggota KKB  yang sempat beredar di media sosial beberapa waktu lalu. “Iya itu benar saya,” ucapnya.

Untuk diketahui, proses evakuasi Gerald Sokoy berawal dari koordinasi yang dilakukan oleh tokoh masyarakat setempat melalui SSB dengan pihak tokoh gereja yang ada di Kiwirok.

Selotius Taplo salah satu tokoh masyarakat Kiwirok yang membantu dalam proses penjemputan Gerald Sokoi mengatakan, setelah membangun komunikasi dengan tokoh gereja, Gerald dibawa ke Distrik Okika salah satu distrik pemekaran di Kiwirok. (fia/roy/oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya