Friday, April 26, 2024
32.7 C
Jayapura

17 Warga Kiwirok Dievakuasi ke Oksibil

JAYAPURA – Sebanyak 17 warga sipil dievakuasi dari Distrik Kiwirok ke Oksibil ibu kota Pegunungan Bintang Sabtu (25/9). 

Belasan warga yang terdiri dari anak-anak, perempuan dan orang dewasa itu dievakuasi oleh Satgas Nemangkawi menggunakan pesawat Smart Aviation yang disewa Polri.

Proses evakuasi terhadap warga sipil ini tidak terlepas dari peristiwa penyerangan fasilitas publik di daerah tersebut yang menyebabkan satu tenaga kesehatan (nakes) bernama Gabriella meninggal dunia.

Selain itu, seorang nakes bernama Gerald Sokoy yang sempat dinyatakan hilang saat peristiwa penyerangan KKB di Kiwirok, Senin (13/9) lalu, akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga dari Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (25/9).

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadhani menyampaikan, terkait dengan insiden penyerangan di Kiwirok, lima nakes yang merupakan korban kekerasan dari KKB pimpinan Lamek Taplo telah dimintai keterangan.

“Untuk empat Nakes lainnya akan dimintai keterangan bersama Gerald Sokoy. Untuk waktunya kalau bukan Senin (27/9), Selasa (28/9). Empat nakes yang sempat mendapatkan perawatan di RS Marthen Indey sudah keluar,” jelas Faizal kepada wartawan, Sabtu (25/9).

Baca Juga :  Minta Presiden dan Panglima Hukum Mati Pelaku Mutilasi Timika

Dari keterangan sementara, nakes menyampaikan ada beberapa orang yang dikenali saat penyerangan tersebut. Namun ini masih didalami penyidik Polda Papua.

“Memang ada beberapa orang yang dikenali oleh nakes. Kita akan perdalam dengan penyelidikan lain untuk memperjelas identitas para tersangka pelaku pengrusakan di Kiwirok,” bebernya.

Dikatakan, pihaknya juga sudah melakukan olah TKP di seputaran  Kiwirok. Hanya saja, perlu ekstra hati hati karena selama pelaksanaan olah TKP anggota masih mendapatkan gangguan tembakan dari KKB Lamek Taplo.

Terkait 17 warga Kiwirok yang dievakuasi ke Oksibil, Faizal menjelaskan, mereka merupakan warga yang masih tersisa di Kiwirok yang secara kemampuan fisik mereka tidak mampu. Sehingga mereka bertahan di markas TNI-Polri hingga akhirnya dievakuasi ke Oksbil.

“Masyarakat sebagian besar sudah keluar dari Kiwirok. Bahkan ada yang berjalan kaki dari Kiwirok menuju Oksibil. Saat ini yang ada di Kiwirok hanyalah TNI-Polri. Jika masih ada warga yang di Kiwirok kita akan upayakan untuk membawa ke Oksibil,” jelasnya.

Baca Juga :  Kedatangan Jenazah Suster Ella Disambut Isak Tangis

Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menyampaikan, sebanyak 17 warga yang dievakuasi dari Kiwirok ke Oksibil saat ini sedang berada di Mapolres Pegunungan Bintang.

“Rencananya kami akan menyerahkan 17 orang ini kepada Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang,” kata Kapolres saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos. 

Dijelaskan, warga yang dievakuasi Satgas Nemangkawi dibagi menjadi 2 kloter yakni pada kloter pertama, warga yang dievakuasi berjumlah 11 orang yang terdiri dari 8 orang dewasa dan 3 orang anak-anak. Penjemputan kloter kedua dilakukan dengan membawa 6 orang laki-laki dewasa.“Warga sipil yang dievakuasi dari Distrik Kiwirok ke Oksibil terdiri dari tenaga pendidik, para pekerja dan warga sipil,” jelasnya.

Lanjut Kapolres, untuk 17 tersebut diberikan trauma healing oleh Tim Binmas Noken Polres Pegunungan Bintang serta dilakukan pemeriksaan kesehatan. (fia/roy/oel/nat)

JAYAPURA – Sebanyak 17 warga sipil dievakuasi dari Distrik Kiwirok ke Oksibil ibu kota Pegunungan Bintang Sabtu (25/9). 

Belasan warga yang terdiri dari anak-anak, perempuan dan orang dewasa itu dievakuasi oleh Satgas Nemangkawi menggunakan pesawat Smart Aviation yang disewa Polri.

Proses evakuasi terhadap warga sipil ini tidak terlepas dari peristiwa penyerangan fasilitas publik di daerah tersebut yang menyebabkan satu tenaga kesehatan (nakes) bernama Gabriella meninggal dunia.

Selain itu, seorang nakes bernama Gerald Sokoy yang sempat dinyatakan hilang saat peristiwa penyerangan KKB di Kiwirok, Senin (13/9) lalu, akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga dari Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (25/9).

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadhani menyampaikan, terkait dengan insiden penyerangan di Kiwirok, lima nakes yang merupakan korban kekerasan dari KKB pimpinan Lamek Taplo telah dimintai keterangan.

“Untuk empat Nakes lainnya akan dimintai keterangan bersama Gerald Sokoy. Untuk waktunya kalau bukan Senin (27/9), Selasa (28/9). Empat nakes yang sempat mendapatkan perawatan di RS Marthen Indey sudah keluar,” jelas Faizal kepada wartawan, Sabtu (25/9).

Baca Juga :  Pelaku Begal Payudara Dibekuk Polisi

Dari keterangan sementara, nakes menyampaikan ada beberapa orang yang dikenali saat penyerangan tersebut. Namun ini masih didalami penyidik Polda Papua.

“Memang ada beberapa orang yang dikenali oleh nakes. Kita akan perdalam dengan penyelidikan lain untuk memperjelas identitas para tersangka pelaku pengrusakan di Kiwirok,” bebernya.

Dikatakan, pihaknya juga sudah melakukan olah TKP di seputaran  Kiwirok. Hanya saja, perlu ekstra hati hati karena selama pelaksanaan olah TKP anggota masih mendapatkan gangguan tembakan dari KKB Lamek Taplo.

Terkait 17 warga Kiwirok yang dievakuasi ke Oksibil, Faizal menjelaskan, mereka merupakan warga yang masih tersisa di Kiwirok yang secara kemampuan fisik mereka tidak mampu. Sehingga mereka bertahan di markas TNI-Polri hingga akhirnya dievakuasi ke Oksbil.

“Masyarakat sebagian besar sudah keluar dari Kiwirok. Bahkan ada yang berjalan kaki dari Kiwirok menuju Oksibil. Saat ini yang ada di Kiwirok hanyalah TNI-Polri. Jika masih ada warga yang di Kiwirok kita akan upayakan untuk membawa ke Oksibil,” jelasnya.

Baca Juga :  Berusaha Kabur, DPO Kerusuhan Wamena Dilumpuhkan

Sementara itu, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menyampaikan, sebanyak 17 warga yang dievakuasi dari Kiwirok ke Oksibil saat ini sedang berada di Mapolres Pegunungan Bintang.

“Rencananya kami akan menyerahkan 17 orang ini kepada Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang,” kata Kapolres saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos. 

Dijelaskan, warga yang dievakuasi Satgas Nemangkawi dibagi menjadi 2 kloter yakni pada kloter pertama, warga yang dievakuasi berjumlah 11 orang yang terdiri dari 8 orang dewasa dan 3 orang anak-anak. Penjemputan kloter kedua dilakukan dengan membawa 6 orang laki-laki dewasa.“Warga sipil yang dievakuasi dari Distrik Kiwirok ke Oksibil terdiri dari tenaga pendidik, para pekerja dan warga sipil,” jelasnya.

Lanjut Kapolres, untuk 17 tersebut diberikan trauma healing oleh Tim Binmas Noken Polres Pegunungan Bintang serta dilakukan pemeriksaan kesehatan. (fia/roy/oel/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya