JAYAPURA– Posisi jabatan Sekretaris Majelis Rakyat Papua (MRP) nampaknya sangat berpengaruh. Sejumlah anggota MRP yang melakukan pemalangan kantor sendiri menyatakan tidak akan membukan palang sebelum dilakukan pergantian sekretaris.
Pemalangan kantor yang membicarakan adat, budaya dan kultur ini dilakukan, Pada Jumat (23/5) oleh sejumlah Staf MRP yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua III MRP, Max Oheee. Pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, pemalangan dilakukan dengan memasang spanduk berukuran 1×2 meter di pintu gerbang kantor, serta mengunci dua pintu utama menggunakan rantai dan gembok.
Spanduk yang terbentang di pintu utama itu bertuliskan. “Sekretaris MRP Tidak Kompeten dan Konsisten Mengelola Sekretariat, Maka Kantor MRP di Palang Sampai PJ Gubernur Papua Menunjuk Sekretaris MRP yang Baru.”
Max Ohee, mengatakan aksi pemalangan itu dilakukan karena permasalahan internal di tubuh sekretariat MRP tidak kunjung diselesaikan, terutama terkait hak-hak tenaga ahli yang belum dibayarkan. Dimana menurut Ohee, gaji para tenaga ahli telah tunggak selama lima bulan.
“Ada banyak persoalan yang terjadi, sehingga saya juga turut terlibat dalam aksi pemalangan ini. Kami hanya minta agar Plt Sekretaris diganti,” tegas Max Ohee saat dihubungi, Minggu (25/5).
Rencananya, pemalangan akan dibuka apabila pada hari ini (senin red) pihak MRP melakukan audiensi dengan PJ Gubernur Papua dan tuntutan tersebut dipenuhi. “Kami hanya minta diganti, tidak ada tuntutan lain.