Saturday, April 27, 2024
25.7 C
Jayapura

Program 500 Guru OAL Befa-Yemis Dinilai Berhasil

Dinas Pendidikan Lanny Jaya Gelar Evaluasi Kinerja Guru Orang Asli Lanny Jaya

TIOM-Pemda Lanny Jaya melakukan kegiatan rapat evaluasi kinerja guru kontrak Orang Asli Lanny Jaya (OAL) Tahun 2022 yang diadakan di Distrik Tiom Kabupaten Lanny Jaya, Senin (25/4).

Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas  Pendidikan Lanny Jaya Tan Wanimbo S.Sos. M.Si didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Wiyato serta dihadiri oleh 496 guru Orang Asli Lanny Jaya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lanny Jaya, Tan Wanimbo, S.Sos., M.Si., menegaskan kepada para guru kontrak asli Lanny Jaya harus memberikan lima pernyataan, yaitu pertama guru OAL harus memberikan pernyataan aktif melaksanakan tugas.

“Kedua sebagai OAL selambatnya dua  minggu tidak melaksakan tugas harus diberhentikan secara tidak terhormat. Kemudian ketiga tidak ada permintaan pindah tugas,”tegasnya.

Berikutnya sebagai guru OAL tidak melakukan provokasi dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan sekolah. Terakhir Dinas Pendidikan Lanny Jaya dan guru OAL setuju melakukan pernyataan tugas dan siap diberhentikan.

Tan Wanimbo juga menyampaikan bahwa sebelum menerima gaji, guru OAL harus memberikan surat pernyataan aktif melaksanakan tugas dan surat pernyataan apabila dua minggu tidak aktif melaksakan tugas harus diberhentikan tidak  terhormat baru selanjutnya menerima gaji.

Baca Juga :  Apa Saja yang Bisa Kurangi Beban Warga Mulia untuk Dilakukan

“Hari ini kita sama-sama evaluasi kinerja dan pelayanan mereka selama enam bulan. Dari 500 guru kontrak OAL yang 50 persen diantaranya mengajar di sekolah dasar dan sisanya sekolah TK dan PAUD. Kami berterima kasih kepada Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom dan Wakil Bupati Lanny Jaya Yemis Kogoya yang telah membuat kebijakan guru OAL,” ujarnya.

Tan Wanimbo menambahkan dengan adanya guru kontrak OAL maka sangat membantu pelayanan pendidikan di sekolah-sekolah yang ada di Lanny Jaya. Karena diketahui tingkat kesulitan geografis sangat sulit dijangkau. Namun dengan adanya guru OAL maka dipastikan di tingkat PAUD, TK dan SD sudah terlayani dengan baik. Karena guru kontrak tersebut merupakan anak asli Lanny Jaya yang sudah terbiasa dengan medan Lanny Jaya.

“Meski tidak ada tempat tinggal yang kami siapkan, namun para guru dapat tinggal bersama masyarakat dan benar-benar melaksanakan tugas di sana. Kami berharap dunia pendidikan lebih baik karena guru ini semua orang Asli Lanny Jaya dan program ini dengan biaya yang tidak sedikit Rp 18 miliar lebih dari dana Otsus,”tuturnya.

Baca Juga :  Aktor Utama Kasus Mutilasi Masih Buron

Diakuinya penggunaan dana Otsus untuk guru kontrak sudah tepat karena diperuntukkan bagi orang asli Papua. Dimana gurunya orang asli Lanny dan juga yang mendapatkan pelayanan juga orang asli Lanny Jaya.

“Ini kebijakan tepat yang mengajak anak asli Lanny Jaya untuk bekerja dan sangat  luar biasa. Mungkin guru kontrak terbanyak anak asli daerahnya, di Lanny Jaya paling banyak dan ini  kebijakan yang sangat luar biasa Befa dan Yemis,” tambahnya.

Ia berharap seluruh elemen di Lanny Jaya mendukung orang guru selama bekerja dan dengan program Lanny Jaya cerdas akan terwujud SDM lebih baik ke depan yang menciptakan pemimpin masa depan Lanny Jaya dan bahkan Papua.(humas/gin/nat)

Dinas Pendidikan Lanny Jaya Gelar Evaluasi Kinerja Guru Orang Asli Lanny Jaya

TIOM-Pemda Lanny Jaya melakukan kegiatan rapat evaluasi kinerja guru kontrak Orang Asli Lanny Jaya (OAL) Tahun 2022 yang diadakan di Distrik Tiom Kabupaten Lanny Jaya, Senin (25/4).

Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas  Pendidikan Lanny Jaya Tan Wanimbo S.Sos. M.Si didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Wiyato serta dihadiri oleh 496 guru Orang Asli Lanny Jaya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lanny Jaya, Tan Wanimbo, S.Sos., M.Si., menegaskan kepada para guru kontrak asli Lanny Jaya harus memberikan lima pernyataan, yaitu pertama guru OAL harus memberikan pernyataan aktif melaksanakan tugas.

“Kedua sebagai OAL selambatnya dua  minggu tidak melaksakan tugas harus diberhentikan secara tidak terhormat. Kemudian ketiga tidak ada permintaan pindah tugas,”tegasnya.

Berikutnya sebagai guru OAL tidak melakukan provokasi dan tidak melakukan hal-hal yang merugikan sekolah. Terakhir Dinas Pendidikan Lanny Jaya dan guru OAL setuju melakukan pernyataan tugas dan siap diberhentikan.

Tan Wanimbo juga menyampaikan bahwa sebelum menerima gaji, guru OAL harus memberikan surat pernyataan aktif melaksanakan tugas dan surat pernyataan apabila dua minggu tidak aktif melaksakan tugas harus diberhentikan tidak  terhormat baru selanjutnya menerima gaji.

Baca Juga :  RSUD Abepura Masih Tangani 3 Ibu Hamil Positif Covid

“Hari ini kita sama-sama evaluasi kinerja dan pelayanan mereka selama enam bulan. Dari 500 guru kontrak OAL yang 50 persen diantaranya mengajar di sekolah dasar dan sisanya sekolah TK dan PAUD. Kami berterima kasih kepada Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom dan Wakil Bupati Lanny Jaya Yemis Kogoya yang telah membuat kebijakan guru OAL,” ujarnya.

Tan Wanimbo menambahkan dengan adanya guru kontrak OAL maka sangat membantu pelayanan pendidikan di sekolah-sekolah yang ada di Lanny Jaya. Karena diketahui tingkat kesulitan geografis sangat sulit dijangkau. Namun dengan adanya guru OAL maka dipastikan di tingkat PAUD, TK dan SD sudah terlayani dengan baik. Karena guru kontrak tersebut merupakan anak asli Lanny Jaya yang sudah terbiasa dengan medan Lanny Jaya.

“Meski tidak ada tempat tinggal yang kami siapkan, namun para guru dapat tinggal bersama masyarakat dan benar-benar melaksanakan tugas di sana. Kami berharap dunia pendidikan lebih baik karena guru ini semua orang Asli Lanny Jaya dan program ini dengan biaya yang tidak sedikit Rp 18 miliar lebih dari dana Otsus,”tuturnya.

Baca Juga :  Gratis dan Pelayanannya Kelas Sultan

Diakuinya penggunaan dana Otsus untuk guru kontrak sudah tepat karena diperuntukkan bagi orang asli Papua. Dimana gurunya orang asli Lanny dan juga yang mendapatkan pelayanan juga orang asli Lanny Jaya.

“Ini kebijakan tepat yang mengajak anak asli Lanny Jaya untuk bekerja dan sangat  luar biasa. Mungkin guru kontrak terbanyak anak asli daerahnya, di Lanny Jaya paling banyak dan ini  kebijakan yang sangat luar biasa Befa dan Yemis,” tambahnya.

Ia berharap seluruh elemen di Lanny Jaya mendukung orang guru selama bekerja dan dengan program Lanny Jaya cerdas akan terwujud SDM lebih baik ke depan yang menciptakan pemimpin masa depan Lanny Jaya dan bahkan Papua.(humas/gin/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya