Lalu pada Minggu (23/3/2025) sekitar pukul 14.00 WIT, ketujuh korban berhasil dievakuasi ke Jayapura dan dibawa ke Rumah Sakit Marthen Indey (RSMI) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Saat ini, jenazah Rosalina Rerek Sogen (30) masih disemayamkan di RS Marthen Indey sementara enam korban lainnya masih menjalani perawatan.
“Proses pemakaman dan lokasinya masih menunggu pembahasan antara keluarga korban dan Pemda Yahukimo. Sedangkan enam korban lainnya akan dirawat hingga pulih,” ujar Mayjen TNI Rudi.
Pangdam juga menyampaikan bahwa saat ini aparat TNI telah berada di Distrik Anggruk, dan masyarakat yang sempat mengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing. Sebanyak 34 orang telah tercatat kembali ke kampung mereka.
“Motif di balik penyerangan sadis oleh KKB ini masih dalam penyelidikan,” katanya.
Menanggapi tuduhan bahwa para korban adalah intelijen militer, Mayjen TNI Rudi menegaskan bahwa korban adalah guru dan tenaga kesehatan, bukan anggota TNI.
“Masyarakat sudah mengetahui bahwa mereka adalah guru dan nakes. Tuduhan dari KKB bahwa korban adalah intelijen militer hanyalah kedok untuk mencari alasan membenarkan aksi keji mereka,” tegasnya.
Mayjen TNI Rudi menambahkan, tindakan KKB yang mengatasnamakan perjuangan namun justru membunuh merupakan tindakan yang tidak masuk akal. “Itu kedok gerombolan OPM. Tidak masuk logika dengan alasan berjuang, namun OAP juga ada yang dibunuh,” tutupnya. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos