Saturday, March 29, 2025
25.7 C
Jayapura

Gubernur: Jangan Ada PSU Kedua

BTM Ingatkan Jangan Cederai Netralitas para Pihak

JAYAPURA – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua menjalankan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada dengan profesional. Ia pun menegaskan bahwa tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun dalam proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.

“Mulai dari proses awal hingga nanti penetapan gubernur terpilih, tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun. Ini harapan saya sebagai penjabat gubernur maupun atas nama masyarakat Papua,” kata Ramses kepada wartawan, Senin (24/3).

Menurut Gubernur Ramses, demokrasi memang membutuhkan biaya besar, tetapi tidak seharusnya mahal karena kesalahan penyelenggara.

Untuk itu, Ramses menekankan bahwa hal kecil yang tidak diperhatikan dapat berdampak besar terhadap jalannya PSU. Ramses mencontohkan pengalamannya saat menghadiri pleno penetapan nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Baca Juga :  Pelantikan Kasum TNPB Simbol Perlawanan

“Saya baru menerima undangan melalui pesan WhatsApp pada pukul 10.00 WIT,” ucapnya. Selain itu, kata Ramses, prosesi menyanyikan lagu Indonesia Raya sempat tertunda karena tidak ada dirigen yang siap. “Hal-hal kecil ini seharusnya diperhatikan, karena ini rapat resmi,” katanya.

“Saya bukan marah, tapi sedih. Sebab yang digunakan adalah uang rakyat, dan dengan  dilakukannya PSU, sama saja dua kali kita menggelar Pilkada. Jangan sampai PSU itu terulang lagi hanya karena kesalahan-kesalahan kecil,” pungkasnya.

BTM Ingatkan Jangan Cederai Netralitas para Pihak

JAYAPURA – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua menjalankan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada dengan profesional. Ia pun menegaskan bahwa tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun dalam proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.

“Mulai dari proses awal hingga nanti penetapan gubernur terpilih, tidak boleh ada kesalahan sekecil apa pun. Ini harapan saya sebagai penjabat gubernur maupun atas nama masyarakat Papua,” kata Ramses kepada wartawan, Senin (24/3).

Menurut Gubernur Ramses, demokrasi memang membutuhkan biaya besar, tetapi tidak seharusnya mahal karena kesalahan penyelenggara.

Untuk itu, Ramses menekankan bahwa hal kecil yang tidak diperhatikan dapat berdampak besar terhadap jalannya PSU. Ramses mencontohkan pengalamannya saat menghadiri pleno penetapan nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Baca Juga :  Soal DOB, Kabupaten/Kota Diminta Hargai Gubernur, DPRP dan MRP

“Saya baru menerima undangan melalui pesan WhatsApp pada pukul 10.00 WIT,” ucapnya. Selain itu, kata Ramses, prosesi menyanyikan lagu Indonesia Raya sempat tertunda karena tidak ada dirigen yang siap. “Hal-hal kecil ini seharusnya diperhatikan, karena ini rapat resmi,” katanya.

“Saya bukan marah, tapi sedih. Sebab yang digunakan adalah uang rakyat, dan dengan  dilakukannya PSU, sama saja dua kali kita menggelar Pilkada. Jangan sampai PSU itu terulang lagi hanya karena kesalahan-kesalahan kecil,” pungkasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya