Meski didesain moderen, tapi sebagian besar ornemnnya menyerupai khas lokal Papua. Namun bahan konstruksinya menggunakan bahan yang berkualitas. “Artinya tidak diukir tapi kita desain ACP untuk dindingnya menyerupai ornamen Papua,” sebutnya.
Untuk pekerja, total keseluruhannya mencapai 400-an orang. Waktu kerja mulai jam 08.00 WIT sampai pukul 22.00 WIT. Capaian atau progres pengerjaan setiap minggunya mencapai 2 persen.
Lebih lanjut untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran lingkungan, maka akan dibangun tempat limbah secara khusus. Kemudian di bagian belakang rumah sakit atau di area dekat kali Emereuw, akan dibuatkan pompa air. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir di area rumah sakit.
“Nantinya ada parkiran khusus di bagian belakang, rencananya kita bangun beberapa lantai, di lantai dasarnya kita buatkan jadi resapan air, sehingga meski hujan, rumah sakit tidak terkena banjir,” Kata Arsono.
Dikatakan proses pembangunan gedung rumah sakit ini mengalami beberapa kendala, diantaranya kurangnya dukungan masyarakat. Seperti yang terjadi baru-baru ini adanya aksi pemalangan sehingga akibat dari pada itu pekerjaan harus dihentikan sementara.
Hal lain penyedian bahan konstruksi yang tidak stabil. Kata Arsono untuk seluruh bahan konstruksi disediakan dari pulau Jawa. Meski sudah disiapkan, namun pengiriman pasokannya ke Papua cukup terkendala.
“Kendala paling dasar dari konstruksinya, terutama penyediaan beton, karena semuanya datang dari Pulau Jawa, jadi aksesnya kesini juga cukup susah,” bebernya.
Dikatakan secara administrasi rumah sakit tersebut ada di bawah naungan Kementerian Kesehatan. Uncen dalam hal ini hanya sebagai pemilik lahan atau locus dari rumah sakit tersebut.
Dalam pengelolahannya, jangka waktu 5 tahun pertama akan dikelola oleh Kementerian Kesehatan. Setelah itu diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dari kemendukbud diserahkan ke Uncen untuk dikelola selanjutnya. “Untuk pengelolaannya di dua tahun awal dananya dari Kementerian Kesehatan, nanti selanjutnya dikelola Uncen,” jelasnya.
Dihitung dari waktu kontrak mulai 12 September 2023 lalu, maka jumlah waktu pengerjaan bangunan rumah sakit tersebut sudah mencapai 314 hari kerja. Pihaknya optimis akan rampung di bulan November 2024 mendatang.
“Karena saat ini Kami sudah fokus tahapan finishing, semoga saja tidak ada kendala sehingga di sisa waktu 131 hari ke depan ini bisa rampung,” harapnya. (rel/tri)
RS Vertikal Kelas B Jayapura
Dibangun dari DIPA Sekretariat Ditjen Yankes TA. 2022-2024
Total Anggaran Rp 576. 095.890.312, 66.
Lokasi lahan Uncen seluas 6,4 hektar
Dibangun Tiga blok Hunian
Blok A bagian utara (Ruang Poli)
Blok B bagian barat (Ruang IGD)
Blok C bagian Selatan (Ruang Rawat)
Fasilitas Pendukung:
lahan parkir, gas medis, boiler, power house, pompa air, dan akses keluar masuk
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos