Saturday, May 11, 2024
25.7 C
Jayapura

Oknum TNI Diduga Siksa Warga Sipil?

Video penyiksaan tersebut juga ditanggapi Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan C Warinussy mendesak Presiden Joko Widodo selaku Kepala Negara dan Panglima TNI agar memerintahkan dilakukannya penyelidikan (investigasi) menyeluruh terhadap seluruh personil TNI yang berasal dari Yonif Raider 300/Brawijaya dari Kodam III Siliwangi tersebut.

Adapun investigasi ini mesti melibatkan Komnas HAM RI sebagai leader utama investigasi dugaan pelanggaran HAM berdasarkan amanat Undang Undang No.39 Tahun1999 Tentang Hak asasi Manusia (HAM), Undang Undang No.26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM serta Keputusan Presiden (Keppres) No.50 Tahun 1999 Tentang Komnas HAM RI.

“Menurut saya, dugaan perbuatan tersebut memenuhi unsur kejahatan terhadap kemanusiaan (crime againts humanity) yang diatur dalam pasal 7 huruf b Undang Undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM,” ucap Yan saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Giliran RSJ Abepura yang Dipalang

“Bahkan diduga keras, cenderung terpenuhi pula kejahatan genosida sebagai dimaksud dalam pasal 7 huruf b Undang Undang Pengadilan HAM tersebut,” sambungnya.

Sementara itu, Pembela HAM Theo Hesegem berharap semua pihak, keluarga dan lebih khusus kepada aparat TNI untuk segera menglarifikasi video penyiksaan yang dimaksud.

“Pelaku penyiksaan segera diproses sesuai hukum yang berlaku di NKRI,” kata Theo.

Secara terpisah, melalui pesan WhatsAppnya, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, menyebut video tersebut tidak benar adanya. Ia mengklaim selama Satgas Yonif 300 bertugas di Ilaga, hubungan mereka dengan masyarakat sangat baik.

“Tidak pernah ada keluhan perilaku keras terhadap masyarakat. Kami masih konfirmasi video itu dan berusaha mendalaminya,” kata Izak saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Kasdam: Yang Mengubah Papua Adalah Orang Papua Sendiri

Izak bahkan menyebut semua yang tertangkap diserahkan ke Polisi dalam keadaan baik. Namun Pangdam tak menjelaskan secara rinci terkait kasus apa.”Kami masih berusaha dalami,” pungkasnya.

Video penyiksaan tersebut juga ditanggapi Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Yan C Warinussy mendesak Presiden Joko Widodo selaku Kepala Negara dan Panglima TNI agar memerintahkan dilakukannya penyelidikan (investigasi) menyeluruh terhadap seluruh personil TNI yang berasal dari Yonif Raider 300/Brawijaya dari Kodam III Siliwangi tersebut.

Adapun investigasi ini mesti melibatkan Komnas HAM RI sebagai leader utama investigasi dugaan pelanggaran HAM berdasarkan amanat Undang Undang No.39 Tahun1999 Tentang Hak asasi Manusia (HAM), Undang Undang No.26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM serta Keputusan Presiden (Keppres) No.50 Tahun 1999 Tentang Komnas HAM RI.

“Menurut saya, dugaan perbuatan tersebut memenuhi unsur kejahatan terhadap kemanusiaan (crime againts humanity) yang diatur dalam pasal 7 huruf b Undang Undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM,” ucap Yan saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  TNI Bantah Diserang KKB

“Bahkan diduga keras, cenderung terpenuhi pula kejahatan genosida sebagai dimaksud dalam pasal 7 huruf b Undang Undang Pengadilan HAM tersebut,” sambungnya.

Sementara itu, Pembela HAM Theo Hesegem berharap semua pihak, keluarga dan lebih khusus kepada aparat TNI untuk segera menglarifikasi video penyiksaan yang dimaksud.

“Pelaku penyiksaan segera diproses sesuai hukum yang berlaku di NKRI,” kata Theo.

Secara terpisah, melalui pesan WhatsAppnya, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, menyebut video tersebut tidak benar adanya. Ia mengklaim selama Satgas Yonif 300 bertugas di Ilaga, hubungan mereka dengan masyarakat sangat baik.

“Tidak pernah ada keluhan perilaku keras terhadap masyarakat. Kami masih konfirmasi video itu dan berusaha mendalaminya,” kata Izak saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Pilpres dan Pileg dari Dana APBN, Pemprov Papua Fokus di Pilkada

Izak bahkan menyebut semua yang tertangkap diserahkan ke Polisi dalam keadaan baik. Namun Pangdam tak menjelaskan secara rinci terkait kasus apa.”Kami masih berusaha dalami,” pungkasnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya