Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

Giliran RSJ Abepura yang Dipalang

PEMALANGAN: Sejumlah aparat Kepolisian melakukan pengamanan di depan pintu gerbang RSJ Abepura yang sempat dipalang, Selasa (13/8).( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA-Pemalangan beberapa sekolah di Kota Jayapura terkait persoalan hak ulayat merembet ke fasilitas umum lainnya. Selasa (13/8) kemarin, giliran Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura yang dipalang masyarakat. 

Namun pemalangan yang terjadi kemarin, tidak ada kaitannya dengan persoalan hak ulayat tanah, tetapi warga yang melakukan pemalangan menuntut perhatian terhadap OAP (Orang Asli Papua) di RSJ Abepura.  Plt. Direktur RSJ Abepura, dr. Anton Tonny Mote yang dikonfirmasi membenarkan adanya pemalangan yang dilakukan sekelompok warga di RSJ Abepura.

“Mereka menuntut kebijakan pihak RSJ terkait mengakomodir tenaga kerja OAP. Karena mereka merasa tidak ada kesepihakan maka dilakukan aksi pemalangan,” jelas Anton saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Selasa (13/8).

Baca Juga :  Komnas HAM Tagih Janji Kodam

Anton mengakui persolan tersebut merupakan persoalan sebelum dirinya menjabat sebagai Plt. Direktur RSJ Abepura.

“Warga yang melakukan pemalangan adalah masyarakat adat Nafri bersama para tetua atau orang tua adat,” ungkapnya.

Terkait pemalangan ini, Anton mengaku sudah melakukan pertemuan dengan warga yang melakukan pemalangan. Dalam pertemuan tersebut, pihaknya memberikan jawaban atau solusi atas apa yang diinginkan masyarakat.

“Dalam pertemuan tersebut saya sampaikan akan memberikan perrhatian terhadap anak-anak putra daerah dalam mengakomodir tenaga kerja di RSJ Abepura ke depanya,” tegasnya.

Anton mengaku akan melakukan rekomendasi atas tuntutan masyarakat adat tersebut. Aksi pemalangan yang dilakukan masyarakat dari pantauan Cenderawasih Pos berlangsung aman. 

Sejumlah aparat Kepolisian diturunkan untuk mengamankan situasi. Warga yang melakukan pemalangan, langsung membubarkan diri usai bertemu dengan pimpinan RSJ Abepura. (kim/nat)

Baca Juga :  Kantor DPRD dan KPU Jayawijaya Diserang
PEMALANGAN: Sejumlah aparat Kepolisian melakukan pengamanan di depan pintu gerbang RSJ Abepura yang sempat dipalang, Selasa (13/8).( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA-Pemalangan beberapa sekolah di Kota Jayapura terkait persoalan hak ulayat merembet ke fasilitas umum lainnya. Selasa (13/8) kemarin, giliran Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura yang dipalang masyarakat. 

Namun pemalangan yang terjadi kemarin, tidak ada kaitannya dengan persoalan hak ulayat tanah, tetapi warga yang melakukan pemalangan menuntut perhatian terhadap OAP (Orang Asli Papua) di RSJ Abepura.  Plt. Direktur RSJ Abepura, dr. Anton Tonny Mote yang dikonfirmasi membenarkan adanya pemalangan yang dilakukan sekelompok warga di RSJ Abepura.

“Mereka menuntut kebijakan pihak RSJ terkait mengakomodir tenaga kerja OAP. Karena mereka merasa tidak ada kesepihakan maka dilakukan aksi pemalangan,” jelas Anton saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Selasa (13/8).

Baca Juga :  PH Disarankan Ajukan PK

Anton mengakui persolan tersebut merupakan persoalan sebelum dirinya menjabat sebagai Plt. Direktur RSJ Abepura.

“Warga yang melakukan pemalangan adalah masyarakat adat Nafri bersama para tetua atau orang tua adat,” ungkapnya.

Terkait pemalangan ini, Anton mengaku sudah melakukan pertemuan dengan warga yang melakukan pemalangan. Dalam pertemuan tersebut, pihaknya memberikan jawaban atau solusi atas apa yang diinginkan masyarakat.

“Dalam pertemuan tersebut saya sampaikan akan memberikan perrhatian terhadap anak-anak putra daerah dalam mengakomodir tenaga kerja di RSJ Abepura ke depanya,” tegasnya.

Anton mengaku akan melakukan rekomendasi atas tuntutan masyarakat adat tersebut. Aksi pemalangan yang dilakukan masyarakat dari pantauan Cenderawasih Pos berlangsung aman. 

Sejumlah aparat Kepolisian diturunkan untuk mengamankan situasi. Warga yang melakukan pemalangan, langsung membubarkan diri usai bertemu dengan pimpinan RSJ Abepura. (kim/nat)

Baca Juga :  Gagal Lanjutkan Tren Posisitif

Berita Terbaru

Artikel Lainnya