Saturday, May 11, 2024
26.7 C
Jayapura

Oknum TNI Diduga Siksa Warga Sipil?

Sementara itu Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar saat dihubungi di Jakarta mengatakanĀ  TNI tengah menyelidiki isi video berisi rekaman penganiayaan terhadap seorang pria.Ā  “(Penganiayaan itu, red.) diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI, dan TNI saat ini sedang melakukan penyelidikan,” kata , Jumat.

Dalam tayangan itu, salah satu pelaku diduga prajurit TNI karena dia mengenakan kaus yang kemungkinan merujuk pada nama satuan, yaitu Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Brajawijaya. Tulisan “300” yang berwarna kuning keemasan tercetak cukup jelas di bagian dada kaus berwarna hijau khas Angkatan Darat.

Walaupun demikian, sejauh ini belum ada informasi yang membenarkan dugaan tersebut ataupun yang menyatakan dugaan itu keliru.

Kapuspen meminta publik untuk menunggu hasil penyelidikan, karena saat ini TNI memeriksa secara mendalam isi video tersebut.

“Semua terkait video tersebut, TNI sedang melakukan penyelidikan secara mendalam,” kata Kapuspen TNI. Dia berjanji TNI bakal mengumumkan hasilnya jika ada perkembangan.

Dihubungi terpisah, Kapen Kogabwilhan, Kol CZI Gusti Nyoman Suristiawa dikatakan bahwa pihaknya sudah melakukan konfirmasi ke seluruh satuan yang berada di bawah komando Kogabwilhan.

Baca Juga :  Marinus Yaung Sinyalir Ada Penjualan Amunisi ke KKB

Hasil dari konfirmasi tersebut menyatakan bahwa insiden atau kejadian tersebut tidak ada.Ā 

ā€œSaya sudah cek ke lapangan dan sudah mutar tanya kesana-kemari termasuk ke satgas tapi kejadian itu tidak ada,ā€ kata Gusti Nyoman saat menghubungi Cenderawasih Pos, Jumat (22/3) kemarin.

Selain membantah adanya kejadian itu, iapun mengkritisi bahwa jika semua pihak hanya menggunakan analisa nantinya terkesan mengabaikan fakta.

ā€œSeharusnya faktanya dikedepankan dan jangan hanya dari analisa,ā€ cecarnya.

ā€œKalau data dan faktanya kuat ya ayo kita proses hukum. Pecat,ā€ tegasnya.Ā 

Dari postingan tersebut, Kapen menejaskan bahwa medsos adalah buatan pribadiĀ  dan sulit dipertanggungjawabkan jadi kalau mau jelas sebaiknya pihak yang mengaplod pertama itu yang dipanggil.

ā€œDisitu akan jelas semua tapi jangan seperti ini yang akhirnya lebih mirip sebagai bentuk profokasi,ā€ tambahnya. Lalu jika memang ingin ditelusuri disampaikan bahwa hal tersebut bukan lagi menjadi kewenangannya. Ada pihak yang membidangi untuk mengecek secara teknologi.

ā€œTugas saya disini mencari kebenaran di lapangan dan itu tidak ada. Jadi saya simpulkan pertama, kejadian ini tidak ada di lapangan dan saya sudah cek. Fakta itu tidak ada dan silahkan saja telusuri, apakah itu editan atau konten,ā€ bebernya.

Baca Juga :  Sempat Balas Tembakan, Lima KKB Terkapar di Kali

Begitu pula dengan pengecekan satuan di Yahukimo dikatakan semua satgas juga sudah dicek hasilnya nihil. ā€œJadi sekali lagi saya akan berbicara berdasar fakta yang ada, kalau tidak ada di lapangan ya saya juga katakan itu tidak ada.Ā  Saran saya dicari saja video pertamanya dan yang punya kewenangan kan ada,ā€ sarannya.

Lalu kata Kol Gusti Nyoman jika memang kejadian itu ada, maka pertanyaannya apakah ada keluarga yang melaporkan kejadian tersebut. ā€œSelama tidak ada maka perlu dipertanyakan juga video ini. Lalu ada yang menyebut pelaku berasal dari satgas 300/R karena ada yang mengunakan kaos 300 saya pikir itu kaos juga banyak dibagikan kepada rakyat,ā€ belanya.

ā€œDan kalau mau dibilang mereka (Satgas 300/R) dekat dengan rakyat kok, malah ketika mereka mau pulang banyak yang menangis,ā€ tutup Nyoman. (fia/antara/ade/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSĀ  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sementara itu Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar saat dihubungi di Jakarta mengatakanĀ  TNI tengah menyelidiki isi video berisi rekaman penganiayaan terhadap seorang pria.Ā  “(Penganiayaan itu, red.) diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI, dan TNI saat ini sedang melakukan penyelidikan,” kata , Jumat.

Dalam tayangan itu, salah satu pelaku diduga prajurit TNI karena dia mengenakan kaus yang kemungkinan merujuk pada nama satuan, yaitu Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Brajawijaya. Tulisan “300” yang berwarna kuning keemasan tercetak cukup jelas di bagian dada kaus berwarna hijau khas Angkatan Darat.

Walaupun demikian, sejauh ini belum ada informasi yang membenarkan dugaan tersebut ataupun yang menyatakan dugaan itu keliru.

Kapuspen meminta publik untuk menunggu hasil penyelidikan, karena saat ini TNI memeriksa secara mendalam isi video tersebut.

“Semua terkait video tersebut, TNI sedang melakukan penyelidikan secara mendalam,” kata Kapuspen TNI. Dia berjanji TNI bakal mengumumkan hasilnya jika ada perkembangan.

Dihubungi terpisah, Kapen Kogabwilhan, Kol CZI Gusti Nyoman Suristiawa dikatakan bahwa pihaknya sudah melakukan konfirmasi ke seluruh satuan yang berada di bawah komando Kogabwilhan.

Baca Juga :  TNI Bantah Diserang KKB

Hasil dari konfirmasi tersebut menyatakan bahwa insiden atau kejadian tersebut tidak ada.Ā 

ā€œSaya sudah cek ke lapangan dan sudah mutar tanya kesana-kemari termasuk ke satgas tapi kejadian itu tidak ada,ā€ kata Gusti Nyoman saat menghubungi Cenderawasih Pos, Jumat (22/3) kemarin.

Selain membantah adanya kejadian itu, iapun mengkritisi bahwa jika semua pihak hanya menggunakan analisa nantinya terkesan mengabaikan fakta.

ā€œSeharusnya faktanya dikedepankan dan jangan hanya dari analisa,ā€ cecarnya.

ā€œKalau data dan faktanya kuat ya ayo kita proses hukum. Pecat,ā€ tegasnya.Ā 

Dari postingan tersebut, Kapen menejaskan bahwa medsos adalah buatan pribadiĀ  dan sulit dipertanggungjawabkan jadi kalau mau jelas sebaiknya pihak yang mengaplod pertama itu yang dipanggil.

ā€œDisitu akan jelas semua tapi jangan seperti ini yang akhirnya lebih mirip sebagai bentuk profokasi,ā€ tambahnya. Lalu jika memang ingin ditelusuri disampaikan bahwa hal tersebut bukan lagi menjadi kewenangannya. Ada pihak yang membidangi untuk mengecek secara teknologi.

ā€œTugas saya disini mencari kebenaran di lapangan dan itu tidak ada. Jadi saya simpulkan pertama, kejadian ini tidak ada di lapangan dan saya sudah cek. Fakta itu tidak ada dan silahkan saja telusuri, apakah itu editan atau konten,ā€ bebernya.

Baca Juga :  Dua Kubu Minta Perang Tiga Hari

Begitu pula dengan pengecekan satuan di Yahukimo dikatakan semua satgas juga sudah dicek hasilnya nihil. ā€œJadi sekali lagi saya akan berbicara berdasar fakta yang ada, kalau tidak ada di lapangan ya saya juga katakan itu tidak ada.Ā  Saran saya dicari saja video pertamanya dan yang punya kewenangan kan ada,ā€ sarannya.

Lalu kata Kol Gusti Nyoman jika memang kejadian itu ada, maka pertanyaannya apakah ada keluarga yang melaporkan kejadian tersebut. ā€œSelama tidak ada maka perlu dipertanyakan juga video ini. Lalu ada yang menyebut pelaku berasal dari satgas 300/R karena ada yang mengunakan kaos 300 saya pikir itu kaos juga banyak dibagikan kepada rakyat,ā€ belanya.

ā€œDan kalau mau dibilang mereka (Satgas 300/R) dekat dengan rakyat kok, malah ketika mereka mau pulang banyak yang menangis,ā€ tutup Nyoman. (fia/antara/ade/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSĀ  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya