Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

TNI-Polri Diminta Ungkap Persenjataan yang Dimiliki Warga Sipil

Penembakan di Puncak, Pemerintah Papua Tengah Turunkan Tim

JAYAPURA – Rentetan peristiwa terjadi di Kabupaten Puncak Provinsi Papua Tengah belakangan ini. Mulai dari penembakan seorang tukang ojek yang tewas pada Rabu (22/3) hingga tewasnya seorang pemuda yang menurut penyampaian aparat pemuda tersebut adalah KKB pada Kamis (23/3).

Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk menyampaikan rasa keprihatinannya atas kasus penembakan yang terjadi di wilayahnya, menurutnya daerah Puncak adalah daerah injil yang tidak boleh ada pertumpahan darah. Terlebih Puncak harus menjadi daerah yang aman.

Ia pun mempertanyakan soal masyarakat sipil yang bisa mendapatkan amunisi atau pun senjata dengan leluasa. Sehingga itu, Ribka akan mengecek senjata dan amunisi masuk darimana.

“Kok masyarakat sipil bisa memiliki barang itu (senjata dan amunisi-red). Itu musti diungkapkan dengan benar. Aparat TNI-Polri harus mampu mengungkap darimana persenjataan yang dimiliki warga sipil yang ada di Puncak,” tegas Ribka saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (24/3).

Sehingga lanjut Ribka tidak ada pertumpahan darah, karena daerah puncak adalah daerah yang terisolasi hanya bisa dilalui dengan peswat terbang. Namun dengan mudahnya sipil bisa memiliki amunisi, senjata dan lainnya.

“Saya harap aparat bisa mengungkap ini, sehingga tidak ada lagi kekerasan di daerah itu dan tidak boleh ada pelanggaran HAM kepada masyarakat sipil yang  dilakukan oleh masyarakat dengan masyarakat hingga menimbulkan trauma dan orang tidak bisa beraktivitas secara baik. Anak anak tidak bisa ke sekolah, pelayanan kesehatan yang tidak berjalan dengan baik dan pembangunan yang tidak berjalan akibat trauma masyarakat,” terangnya.

Baca Juga :  Perlu Totalitas Pemerintah Tangani KST Papua

Terkait dengan peristiwa yang terjadi di Kabupaten Puncak. Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah melakukan langkah langkah termasuk akan menurunkan tim ke lapangan untuk memastikan semua kejadian tersebut.

Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk mengaku sudah berkoordinasi dengan Danrem dan LO Polda untuk segera melakukan langkah langkah upaya penanganan yang terjadi di Kabupaten Puncak. Termasuk bisa mengungkapkan siapa pelaku dibalik penembakan tukang ojek.

“Saya minta bisa diungkap siapa pelakunya supaya tidak ada korban korban berikutnya,” tegas Pj Gubernur Papua Ribka Haluk.

Sementara itu, terkait dengan pemuda yang juga ditembak di Puncak. Ribka mengatakan jika dirinya menerima banyak versi laporan, sebagaimana ada yang mengatakan meninggal di kebun, penembakan KKB dan lainnya.

“Soal penembakan itu saya tidak ingin menjastis, yang jelas kami Pemerintah Papua Tengah sedang menurunkan tim terkait beberapa kejadian yang terjadi di Kabupaten Puncak. Setelah tim dari lapangan baru kita bisa ketahui letak persoalan yang sesungguhnya,” tuturnya.

Baca Juga :  Papua Football Academy Kebanggan Anak Papua dan Ciptakan Pemain Muda Handal

Ribka juga mengatakan jika Pemda setempat sudah melakukan negosiasi dengan pihak keluarga korban.

Sementara itu, terkait dengan pelayanan ojek di Kabupaten Puncak, Ribka menyampaikan jika Pemerintah Kabupaten Puncak sudah membuat peraturan khusus untuk layanan ojek. Dimana saudara saudara dari luar puncak atau luar Papua hanya bisa beroperasi dalam kota. Sementara masyarakat OAP khususnya warga Puncak dia bisa pelayanan ojek kepada masyarakat sampai ke perkampungan.

“Soal pelayanan ojek kepada masyarakat sudah ada peraturan yang dibuat pemerintah setempat. Terlebih kejadian penembakan terhadap tukang ojek yang terus berulang,” terangnya.

Dikatan Pj Gubernur Ribka, banyak sekali terjadi penembakan saudara saudara kita dari luar Papua terjadi di pinggiran kota. Sehingga pihaknya berharap semua harus mematuhi setiap aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah setempat.   “Bukan membatasi melainkan untuk mengantsipasi hal hal yang tidak diinginkan yang terjadi pada masyarakat itu sendiri,” tegasnya.

  Ia pun berharap masyarakat bisa menjaga keamanan dan keselamatannya masing masing. “Kepada masyarakat diimbau untuk tetap mawas diri dan sama sama menjaga keamanan,” pungkasnya. (fia/wen)

Penembakan di Puncak, Pemerintah Papua Tengah Turunkan Tim

JAYAPURA – Rentetan peristiwa terjadi di Kabupaten Puncak Provinsi Papua Tengah belakangan ini. Mulai dari penembakan seorang tukang ojek yang tewas pada Rabu (22/3) hingga tewasnya seorang pemuda yang menurut penyampaian aparat pemuda tersebut adalah KKB pada Kamis (23/3).

Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk menyampaikan rasa keprihatinannya atas kasus penembakan yang terjadi di wilayahnya, menurutnya daerah Puncak adalah daerah injil yang tidak boleh ada pertumpahan darah. Terlebih Puncak harus menjadi daerah yang aman.

Ia pun mempertanyakan soal masyarakat sipil yang bisa mendapatkan amunisi atau pun senjata dengan leluasa. Sehingga itu, Ribka akan mengecek senjata dan amunisi masuk darimana.

“Kok masyarakat sipil bisa memiliki barang itu (senjata dan amunisi-red). Itu musti diungkapkan dengan benar. Aparat TNI-Polri harus mampu mengungkap darimana persenjataan yang dimiliki warga sipil yang ada di Puncak,” tegas Ribka saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Jumat (24/3).

Sehingga lanjut Ribka tidak ada pertumpahan darah, karena daerah puncak adalah daerah yang terisolasi hanya bisa dilalui dengan peswat terbang. Namun dengan mudahnya sipil bisa memiliki amunisi, senjata dan lainnya.

“Saya harap aparat bisa mengungkap ini, sehingga tidak ada lagi kekerasan di daerah itu dan tidak boleh ada pelanggaran HAM kepada masyarakat sipil yang  dilakukan oleh masyarakat dengan masyarakat hingga menimbulkan trauma dan orang tidak bisa beraktivitas secara baik. Anak anak tidak bisa ke sekolah, pelayanan kesehatan yang tidak berjalan dengan baik dan pembangunan yang tidak berjalan akibat trauma masyarakat,” terangnya.

Baca Juga :  Tempuh Perjalanan 3 Hari, Satgas TMMD Tiba di Merauke 

Terkait dengan peristiwa yang terjadi di Kabupaten Puncak. Pemerintah Provinsi Papua Tengah telah melakukan langkah langkah termasuk akan menurunkan tim ke lapangan untuk memastikan semua kejadian tersebut.

Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk mengaku sudah berkoordinasi dengan Danrem dan LO Polda untuk segera melakukan langkah langkah upaya penanganan yang terjadi di Kabupaten Puncak. Termasuk bisa mengungkapkan siapa pelaku dibalik penembakan tukang ojek.

“Saya minta bisa diungkap siapa pelakunya supaya tidak ada korban korban berikutnya,” tegas Pj Gubernur Papua Ribka Haluk.

Sementara itu, terkait dengan pemuda yang juga ditembak di Puncak. Ribka mengatakan jika dirinya menerima banyak versi laporan, sebagaimana ada yang mengatakan meninggal di kebun, penembakan KKB dan lainnya.

“Soal penembakan itu saya tidak ingin menjastis, yang jelas kami Pemerintah Papua Tengah sedang menurunkan tim terkait beberapa kejadian yang terjadi di Kabupaten Puncak. Setelah tim dari lapangan baru kita bisa ketahui letak persoalan yang sesungguhnya,” tuturnya.

Baca Juga :  Mesin Tes Cepat Covid-19 Siap Dioperasikan

Ribka juga mengatakan jika Pemda setempat sudah melakukan negosiasi dengan pihak keluarga korban.

Sementara itu, terkait dengan pelayanan ojek di Kabupaten Puncak, Ribka menyampaikan jika Pemerintah Kabupaten Puncak sudah membuat peraturan khusus untuk layanan ojek. Dimana saudara saudara dari luar puncak atau luar Papua hanya bisa beroperasi dalam kota. Sementara masyarakat OAP khususnya warga Puncak dia bisa pelayanan ojek kepada masyarakat sampai ke perkampungan.

“Soal pelayanan ojek kepada masyarakat sudah ada peraturan yang dibuat pemerintah setempat. Terlebih kejadian penembakan terhadap tukang ojek yang terus berulang,” terangnya.

Dikatan Pj Gubernur Ribka, banyak sekali terjadi penembakan saudara saudara kita dari luar Papua terjadi di pinggiran kota. Sehingga pihaknya berharap semua harus mematuhi setiap aturan yang sudah dibuat oleh pemerintah setempat.   “Bukan membatasi melainkan untuk mengantsipasi hal hal yang tidak diinginkan yang terjadi pada masyarakat itu sendiri,” tegasnya.

  Ia pun berharap masyarakat bisa menjaga keamanan dan keselamatannya masing masing. “Kepada masyarakat diimbau untuk tetap mawas diri dan sama sama menjaga keamanan,” pungkasnya. (fia/wen)

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya