JAYAPURA – Pucuk pimpinan Kodam XVII Cenderawasih bergeser. Pangdam ke 40, Mayjen TNI Izak Pangemanan, M.Han kini menjabat sebagai Wadan Kodiklatad dan menyerahkan tongkat komando kepada Mayjen TNI Rudi Puruwito, S.E.,M.M. Proses pergantian ini dipimpin langsung Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. di Aula Jenderal Besar A.H Nasution, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Selasa (20/8).
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito, S.E., M.M, sebelumnya menjabat Pangdivif 1 Kostrad. Dan Mayjen TNI Izak Pangemanan, M.Han, kini mendapat amanah baru sebagai Wadan Kodiklatad.
Seiring Sertijab Pangdam XVII/Cenderawasih, juga dilaksanakan serah terima jabatan Ketua Dharma Pertiwi Daerah H, Ketua Persit KCK Daerah XVII/Cenderawasih dan Ketua Yayasan Kartika Jaya Cabang VI Cenderawasih dari Ny. Juliet Izak Pangemanan kepada Ny. Agustin Rudi Puruwito.
Sementara proses lepas sambut ini juga dilakukan di Makodam XVII Cenderawasih dimana Mayjen TNI Rudi Puruwinto diterima secara satuan dan komando pagi kemarin. Mayjen Izak dalam pamitannya menutupkan pesan untuk semua prajurit bisa tetap menjadi Ksatria Pelindung Rakyat. “Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada seluruh prajurit dan PNS Ksatria Pelindung Rakyat Kodam XVII/Cenderawasih dimanapun berada dan bertugas,” ucap Mayjen Izak.
“Tetap disiplin, jangan ada pelangar, jaga solidaritas dan kebersamaan serta berikan yang terbaik,” tegasnya. Dia berharap pejabat baru dapat membawa pengaruh positif, motivasi dan semangat serta warna baru untuk membawa nama baik Kodam XVII/Cenderawasih menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Izak memiliki keyakinan dimana Mayjen Rudi dengan pengalaman yang banyak di beberapa daerah kini memimpin Kodam.
Ditempat yang sama Mayjen Rudi banyak menyampaikan soal apa yang akan dilakukan di Papua. Ia menyebut bagaimana berkolaborasi dengan pemerintah mendorong pembangunan untuk kesejahteraan melalui pendekatan hati dan kasih. “Saya sebelum ke Papua telah menemui pak Kasad dan disitu beliau banyak memberi wejangan. Salah satunya memimpin dengan hati dan nurani,” kata Rudi.
Ia juga ditugasi soal pembukaan lahan yang berkaitan dengan ketahanan pangan. Disini Rudi menyampaikan bahwa pesan yang diterima adalah dari bukaan lahan ini ada hal yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Contoh kemarin pak Izak membuat sumur sebanyak 170 dan itu langsung menyentuh dan dirasakan masyarakat. Saya sendiri akan meneruskan dengan tetap mengedepankan keamanan dan kedamaian,” imbuhnya.
Lumbung pangan di Merauke nantinya paling tidak akan menjadikan Papua sebagai provinsi penghasil pangan yang menyuplai tidak hanya ditingkat nasional tetapi jika surplus maka bisa dipasok ke luar negeri. “Papua akan menjadi lumbung pangan dan kalau perlu tidak hanya untuk nasional tapi bisa keluar,” tutupnya. (kar/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos