Friday, April 19, 2024
31.7 C
Jayapura

Sepakat Tak Saling Serang, Polres Jayawijaya Tarik Anggotanya

WAMENA-Polres Jayawijaya memastikan telah menarik personel pengamanan dari lokasi bentrok dua kelompok masyarakat di Kelurahan Sinakma Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, lantaran kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan aksi saling serang.

Kedua kubu juga sepakat untuk menyelesaikan persoalan mereka di Mapolres Jayawijaya usai pemakaman kepala kampung Aniati. Kabupaten Lanny Jaya.

Kapolres Jayawijaya, AKBP. Muh Safei AB, SE, mengatakan pasca terjadinya bentrok, pihaknya sudah berupaya untuk mengamankan situasi dan mencoba memfasilitasi untuk penyelesaian masalah.

“Setelah dilakukan mediasi kemarin, kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan saling serang yang dilakukan kemarin. Sebab mereka yang bentrok ini masih ada hubungan kekeluargaan,” jelas Kapolres Muh. Safei kepada Cenderawasih Pos, Senin (23/5).

Menurutnya, kemarin dari pihak keluarga yang berduka telah melakukan pemakaman terhadap jenazah kepala Kampung Aniati yang meninggal dunia karena serangan jantung. Pemakanan tersebut berjalan aman dan lancar dibawah pengamanan aparat kepolisian.

Baca Juga :  Komnas Minta Dukungan Internasional Soal Atasi Kekerasan di Papua

Dengan adanya kesepakatan kedua kubu yang terlibat bentrok untuk tidak saling serang, Kapolres mengaku sudah menarik anggotanya dari lokasi bentrok.

“Situasi sudah berjalan dengan aman, dan kami sudah menarik anggota Polres Jayawijaya yang sebelumnya ditempatkan untuk pengamanan di sana. Sebab kedua belah pihak sudah sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara diskusi bersama,” tuturnya.

Dikatakan, kedua pihak akan datang ke Mapolres Jayawijaya untuk dilakukan mediasi. Kapolres Muh. Safei mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu informasi apakah proses penyelesaian masalah ini dilakukan di Polres Jayawijaya atau di lapangan Honai Lama.

“Kita sudah tidak menempatkan anggota di satu tempat lagi. Namun untuk pengamanan, kami masih melakukan patroli rutin ke sana. Hal ini untuk memastikan tak ada saling serang dan menunggu kedua belah pihak sepakat untuk tempat penyelesaian masalah tersebut,” tambahnya.

Baca Juga :  Papua dan Papua Barat Wakili Indonesia

Kapolres Safei juga memastikan sudah ada utusan dari dua kelompok yang terlibat bentrok kemarin, ke Mapolres Jayawijaya, guna dilakukan koordinasi untuk tempat penyelesaian masalah itu. Namun dirinya sudah menyampaikan kepada kedua kubu, untuk upaya penyelesaiaan dilakukan di Mapolres Jayawijaya

“Kami mengharapkan penyelesaian masalah ini dilakukan di halaman Polres Jayawijaya sebagai tempat yang netral, dan kedua kelompok tidak saling takut untuk datang dimediasi untuk menyelesaikan masalah ini,” bebernya.

Ia menambahkan, kini Kepolisian menunggu pertimbangan dari dua kelompok untuk menentukan lokasinya. Namun di manapun lokasi yang nantinya dipilih dan masih dalam wilayah Polres Jayawijaya maka tetap akan dimediasi oleh Polres Jayawijaya.

“Untuk penyelesaiannya, kami yang akan mediasi sehingga kita akan mempertemukan kedua belah pihak untuk saling berkoordinasi dan melahirkan kesepakatan agar tidak lagi melakukan aksi saling serang,” tutupnya. (jo/nat)

WAMENA-Polres Jayawijaya memastikan telah menarik personel pengamanan dari lokasi bentrok dua kelompok masyarakat di Kelurahan Sinakma Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, lantaran kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan aksi saling serang.

Kedua kubu juga sepakat untuk menyelesaikan persoalan mereka di Mapolres Jayawijaya usai pemakaman kepala kampung Aniati. Kabupaten Lanny Jaya.

Kapolres Jayawijaya, AKBP. Muh Safei AB, SE, mengatakan pasca terjadinya bentrok, pihaknya sudah berupaya untuk mengamankan situasi dan mencoba memfasilitasi untuk penyelesaian masalah.

“Setelah dilakukan mediasi kemarin, kedua belah pihak sepakat untuk menghentikan saling serang yang dilakukan kemarin. Sebab mereka yang bentrok ini masih ada hubungan kekeluargaan,” jelas Kapolres Muh. Safei kepada Cenderawasih Pos, Senin (23/5).

Menurutnya, kemarin dari pihak keluarga yang berduka telah melakukan pemakaman terhadap jenazah kepala Kampung Aniati yang meninggal dunia karena serangan jantung. Pemakanan tersebut berjalan aman dan lancar dibawah pengamanan aparat kepolisian.

Baca Juga :  Oknum TNI Berulah Lagi, Diduga Memerkosa

Dengan adanya kesepakatan kedua kubu yang terlibat bentrok untuk tidak saling serang, Kapolres mengaku sudah menarik anggotanya dari lokasi bentrok.

“Situasi sudah berjalan dengan aman, dan kami sudah menarik anggota Polres Jayawijaya yang sebelumnya ditempatkan untuk pengamanan di sana. Sebab kedua belah pihak sudah sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara diskusi bersama,” tuturnya.

Dikatakan, kedua pihak akan datang ke Mapolres Jayawijaya untuk dilakukan mediasi. Kapolres Muh. Safei mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu informasi apakah proses penyelesaian masalah ini dilakukan di Polres Jayawijaya atau di lapangan Honai Lama.

“Kita sudah tidak menempatkan anggota di satu tempat lagi. Namun untuk pengamanan, kami masih melakukan patroli rutin ke sana. Hal ini untuk memastikan tak ada saling serang dan menunggu kedua belah pihak sepakat untuk tempat penyelesaian masalah tersebut,” tambahnya.

Baca Juga :  Pertegas Tak Ada Long March, 2.000 Personel Disiapkan

Kapolres Safei juga memastikan sudah ada utusan dari dua kelompok yang terlibat bentrok kemarin, ke Mapolres Jayawijaya, guna dilakukan koordinasi untuk tempat penyelesaian masalah itu. Namun dirinya sudah menyampaikan kepada kedua kubu, untuk upaya penyelesaiaan dilakukan di Mapolres Jayawijaya

“Kami mengharapkan penyelesaian masalah ini dilakukan di halaman Polres Jayawijaya sebagai tempat yang netral, dan kedua kelompok tidak saling takut untuk datang dimediasi untuk menyelesaikan masalah ini,” bebernya.

Ia menambahkan, kini Kepolisian menunggu pertimbangan dari dua kelompok untuk menentukan lokasinya. Namun di manapun lokasi yang nantinya dipilih dan masih dalam wilayah Polres Jayawijaya maka tetap akan dimediasi oleh Polres Jayawijaya.

“Untuk penyelesaiannya, kami yang akan mediasi sehingga kita akan mempertemukan kedua belah pihak untuk saling berkoordinasi dan melahirkan kesepakatan agar tidak lagi melakukan aksi saling serang,” tutupnya. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya