Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Meski 5 Prajuritnya Gugur, TNI Sebut KKB Papua Tengah Terjepit dan Kocar Kacir

JAKARTA- Meskipun sudah 5 anggotanya gugur diserang KKB dalam operasi pembebasan sandera Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, Mabes TNI menegaskan bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) sudah dalam posisi terjepit. Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, saat diserang KKB jumlah anggota TNI sebanyak 36 orang. Mereka dibekali oleh ratusan amunisi. Tentunya ada perlawanan dari TNI saat diserang. “Dari mereka (KKB) pasti ada yang mati, nah mereka tidak menyebutkan itu, KST (kelompok sparatis teroris) tidak menyebutkan,” kata Julius kepada wartawan, Senin (24/4). Indikator bahwa KKB sudah terdesak yakni saat proses evakuasi 1 anggota TNI di tebing sedalam 140 meter tidak ditemukan gangguan dari KKB. Padahal, lokasi evakuasi terbilang strategis untuk diserang tiba-tiba.
Baca Juga :  Puluhan Anggota DPR Papua Tutup Paksa Ruang Pimpinan
“Iya kan benar, jadi mereka sudah terjepit sudah bubar kocar kacir,” jelasnya. Selain itu, KKB juga lebih masif menyebarkan hoax setelah peristiwa lalu. Mereka pun diketahui menggencarkan diri meminta bantuan pihak dalam dan luar negeri. “Itu ciri pihak yang sedang panik. Untuk kelompok KST, segera serahkan pilot (Susi Air). Lepaskan senjata, kita bangun Papua yang lebih humanis dan bermartabat,” pungkas Julius. Sebelumnya, Mabes TNI mengkonfirmasi telah menemukan 1 prajurit TNI yang hilang usai peristiwa penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua saat pembebesan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Prajurit tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. “Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono kembali menyampaikan ucapan duka yang mendalam atas gugurnya Prajurit TNI atas nama Pratu F personel dari Satgas Yonif R 321/GT dalam kondisi meninggal dunia,” tulis Mabes TNI dalam keterangan resminya, Minggu (23/4).
Baca Juga :  Pembatasan Aktivitas Diputuskan Minggu Depan
Tewasnya Pratu F mejadikan korban jiwa dalam penyerangan ini sebanyak 5 orang. 4 orang sebelumnya telah ditemukan lebih dahulu dan sudah dipulangkan ke keluarga jenazahnya. “Almarhum merupakan korban kelima yang gugur oleh serangan gerombolan KST di Mugi-Mam Nduga, Sabtu (15/4). Jenazah Almarhum Pratu F ditemukan oleh Tim Gabungan yang sejak peristiwa penembakan itu terus mencari dan menelusuri tempat kejadian penembakan oleh KST,” tulis Mabes TNI. (jawapos)
JAKARTA- Meskipun sudah 5 anggotanya gugur diserang KKB dalam operasi pembebasan sandera Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, Mabes TNI menegaskan bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) sudah dalam posisi terjepit. Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, saat diserang KKB jumlah anggota TNI sebanyak 36 orang. Mereka dibekali oleh ratusan amunisi. Tentunya ada perlawanan dari TNI saat diserang. “Dari mereka (KKB) pasti ada yang mati, nah mereka tidak menyebutkan itu, KST (kelompok sparatis teroris) tidak menyebutkan,” kata Julius kepada wartawan, Senin (24/4). Indikator bahwa KKB sudah terdesak yakni saat proses evakuasi 1 anggota TNI di tebing sedalam 140 meter tidak ditemukan gangguan dari KKB. Padahal, lokasi evakuasi terbilang strategis untuk diserang tiba-tiba.
Baca Juga :  Kurang Solid di Lini Tengah
“Iya kan benar, jadi mereka sudah terjepit sudah bubar kocar kacir,” jelasnya. Selain itu, KKB juga lebih masif menyebarkan hoax setelah peristiwa lalu. Mereka pun diketahui menggencarkan diri meminta bantuan pihak dalam dan luar negeri. “Itu ciri pihak yang sedang panik. Untuk kelompok KST, segera serahkan pilot (Susi Air). Lepaskan senjata, kita bangun Papua yang lebih humanis dan bermartabat,” pungkas Julius. Sebelumnya, Mabes TNI mengkonfirmasi telah menemukan 1 prajurit TNI yang hilang usai peristiwa penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua saat pembebesan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Prajurit tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. “Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono kembali menyampaikan ucapan duka yang mendalam atas gugurnya Prajurit TNI atas nama Pratu F personel dari Satgas Yonif R 321/GT dalam kondisi meninggal dunia,” tulis Mabes TNI dalam keterangan resminya, Minggu (23/4).
Baca Juga :  Keluarga Sesalkan Penangkapan Bupati Mimika
Tewasnya Pratu F mejadikan korban jiwa dalam penyerangan ini sebanyak 5 orang. 4 orang sebelumnya telah ditemukan lebih dahulu dan sudah dipulangkan ke keluarga jenazahnya. “Almarhum merupakan korban kelima yang gugur oleh serangan gerombolan KST di Mugi-Mam Nduga, Sabtu (15/4). Jenazah Almarhum Pratu F ditemukan oleh Tim Gabungan yang sejak peristiwa penembakan itu terus mencari dan menelusuri tempat kejadian penembakan oleh KST,” tulis Mabes TNI. (jawapos)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya