Wednesday, April 24, 2024
24.7 C
Jayapura

PON XX Papua Ditunda Oktober 2021

Rombongan KONI Provinsi Papua dan Dinas PU Provinsi Papua saat melakukan peninjauan di Stadion Papua Bangkit di Sentani, Kabupaten Jayapura, 16 Juli 2019 lalu. ( FOTO: Erick/Cepos)

JAYAPURA-Presiden Republik Indoensia, Joko Widodo akhirnya secara resmi memutuskan menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

PON Papua yang rencananya digelar 20 Oktober – 2 November 2020 ditunda hingga Oktober 2021.

Putusan tersebut ditegaskan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas via video conference bersama Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE., M.Si., dan jajaran kementerian terkait, Kamis (23/4) siang kemarin.

Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang melanda tanah air dan masih terus terjadi peningkatan kasus pasien positif, membuat Presiden Jokowi dan Pemprov Papua sepakat penundaan even olahraga empat tahun tersebut.

“Setelah mendengar keterangan dari Menpora, dan Pemerintah Papua, maka PON kita tunda ke tahun 2021. Anggaran-anggaran akan menyesuaikan semuanya, dan kita harapkan saat penyelenggaran 2021 posisi yang sangat siap,” tegas Presiden Jokowi dalam video conference. 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengajukan agar PON XX yang semula diagendakan pada Oktober 2020 ditunda.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menambahkan bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak dengan pengiriman peralatan pertandingan maupun pendukung yang didatangkan dari luar negeri. Dimana beberapa negara masih menutup akses udara dan laut.

“Selain itu, beberapa kontingen juga telah meliburkan atletnya dari Pelatda, dan melakukan latihan mandiri. Sehingga prestasi PON menuju prestasi nasional tentu tidak akan maksimal,” jelasnya.

Menpora Zainudin Amali juga menyetujui bila event olahraga empat tahunan itu ditunda di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Komnas HAM : Ada Fenomena Baru Kekerasan yang Masif di Beberapa Wilayah

Menurutnya, penyelesaian pekerjaan fisik venue yang masih berlangsung mengalami hambatan karena Covid-19. Saat ini tidak dapat dikerjakan karena material sulit didatangkan karena penutupan objek vital di Papua.

“Pekerja sebagian berasal dari luar Papua. Pengadaan peralatan juga mengalami kesulitan, karena negara produsen berhenti berproduksi. Belum lagi proses pengiriman dan perubahan nilai tukar rupiah,” ujarnya.

Terkait pandemi Covid-19, atlet yang saat ini melakukan latihan mandiri sehingga persiapan tidak maksimal. Dampaknya prestasi tidak maksimal. Atas dasar pertimbangan tersebut, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menunda penyelenggaraan PON XX menjadi Oktober 2021. 

Waktu tersebut menurutnya telah disesuaikan dengan kalender olahraga nasional dan internasional.  

Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman beserta jajarannya menyambut baik keputusan Presiden untuk menunda PON  XX.

“Saya rasa keputusan Bapak Presiden adalah keputusan terbaik dan KONI akan segera melakukan penyesuaian-penyesuaian yang terkait dengan tahapan-tahapan penyelenggaraan PON XX itu sendiri,” jelasnya.

Mencermati penundaan PON XX tersebut, KONI Pusat meminta agar seluruh KONI Provinsi dan Induk Cabang Olahraga segera melakukan penyesuaian setelah diputuskan pengunduran pelaksanaan PON XX Papua menjadi Oktober Tahun 2021. 

Secara terpisah Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE., M.Si., mengapresiai putusan Presiden mengenai pelaksanaan PON di Papua.

“Kami di Provinsi Papua menerima dengan baik PON akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Kami juga melaporkan penanganan Covid-19 di Papua cukup signifikan. Memang dampak Covid ini memengaruhi persiapan PON di Papua dan persiapan venue sudah ada yang 100 persen serta lainnya tetap on the track,” jelasnya.

Baca Juga :  DPRD Mamberamo Tengah Gelar Sidang LKPJ Bupati 2019

Menurut Wagub Klemen Tinal, mundurnya pelaksanaan PON ke Oktober 2021 juga menjadi kesempatan Papua untuk terus memantapkan persiapan. Sebab dengan mundurnya pelaksanaan PON dalam kurun waktu satu tahun lebih dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga Papua dapat menjadi tuan rumah yang baik.

“Justru ini jadi kesempatan kita tuan rumah juga, dengan sisa waktu ini kita pakai menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Baik itu venue, dan persiapan atlet, persiapan panitia dan lain sebagainya. Dan dengan jeda waktu ini kita buat untuk menjadi yang terbaik di Indonesia,”  ujarnya.

Sementara Ketua Harian PB PON, Yunus Wonda juga mengaku, penundaan ini memberikan waktu bagi mereka untuk terus menyiapkan persiapan dengan matang.

“Putusan ini memberikan ruang waktu kepada kita untuk menyiapkan semuanya. Karena tentu adanya Covid-19 ini sangat berdampak kepada persiapan peralatan. Dimana sebagian besar peralatan kita datangkan dari luar negeri,” ujarnya.

“Dengan penundaan ini dapat memberikan waktu kepada kami untuk menyiapkan lebih baik lagi,” sambungnya.

Dirinya juga menegaskan bahwa meski dalam kondisi pandemi Covid-19, PB PON tetap melakukan persiapan dengan baik.

Mengenai soal jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan, menurutnya tetap mengacu pada SK Gubenur Papua dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga. (eri/nat)

Rombongan KONI Provinsi Papua dan Dinas PU Provinsi Papua saat melakukan peninjauan di Stadion Papua Bangkit di Sentani, Kabupaten Jayapura, 16 Juli 2019 lalu. ( FOTO: Erick/Cepos)

JAYAPURA-Presiden Republik Indoensia, Joko Widodo akhirnya secara resmi memutuskan menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

PON Papua yang rencananya digelar 20 Oktober – 2 November 2020 ditunda hingga Oktober 2021.

Putusan tersebut ditegaskan Presiden Jokowi dalam rapat terbatas via video conference bersama Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE., M.Si., dan jajaran kementerian terkait, Kamis (23/4) siang kemarin.

Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang melanda tanah air dan masih terus terjadi peningkatan kasus pasien positif, membuat Presiden Jokowi dan Pemprov Papua sepakat penundaan even olahraga empat tahun tersebut.

“Setelah mendengar keterangan dari Menpora, dan Pemerintah Papua, maka PON kita tunda ke tahun 2021. Anggaran-anggaran akan menyesuaikan semuanya, dan kita harapkan saat penyelenggaran 2021 posisi yang sangat siap,” tegas Presiden Jokowi dalam video conference. 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengajukan agar PON XX yang semula diagendakan pada Oktober 2020 ditunda.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menambahkan bahwa pandemi Covid-19 sangat berdampak dengan pengiriman peralatan pertandingan maupun pendukung yang didatangkan dari luar negeri. Dimana beberapa negara masih menutup akses udara dan laut.

“Selain itu, beberapa kontingen juga telah meliburkan atletnya dari Pelatda, dan melakukan latihan mandiri. Sehingga prestasi PON menuju prestasi nasional tentu tidak akan maksimal,” jelasnya.

Menpora Zainudin Amali juga menyetujui bila event olahraga empat tahunan itu ditunda di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Batal ke Papua

Menurutnya, penyelesaian pekerjaan fisik venue yang masih berlangsung mengalami hambatan karena Covid-19. Saat ini tidak dapat dikerjakan karena material sulit didatangkan karena penutupan objek vital di Papua.

“Pekerja sebagian berasal dari luar Papua. Pengadaan peralatan juga mengalami kesulitan, karena negara produsen berhenti berproduksi. Belum lagi proses pengiriman dan perubahan nilai tukar rupiah,” ujarnya.

Terkait pandemi Covid-19, atlet yang saat ini melakukan latihan mandiri sehingga persiapan tidak maksimal. Dampaknya prestasi tidak maksimal. Atas dasar pertimbangan tersebut, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menunda penyelenggaraan PON XX menjadi Oktober 2021. 

Waktu tersebut menurutnya telah disesuaikan dengan kalender olahraga nasional dan internasional.  

Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman beserta jajarannya menyambut baik keputusan Presiden untuk menunda PON  XX.

“Saya rasa keputusan Bapak Presiden adalah keputusan terbaik dan KONI akan segera melakukan penyesuaian-penyesuaian yang terkait dengan tahapan-tahapan penyelenggaraan PON XX itu sendiri,” jelasnya.

Mencermati penundaan PON XX tersebut, KONI Pusat meminta agar seluruh KONI Provinsi dan Induk Cabang Olahraga segera melakukan penyesuaian setelah diputuskan pengunduran pelaksanaan PON XX Papua menjadi Oktober Tahun 2021. 

Secara terpisah Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE., M.Si., mengapresiai putusan Presiden mengenai pelaksanaan PON di Papua.

“Kami di Provinsi Papua menerima dengan baik PON akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Kami juga melaporkan penanganan Covid-19 di Papua cukup signifikan. Memang dampak Covid ini memengaruhi persiapan PON di Papua dan persiapan venue sudah ada yang 100 persen serta lainnya tetap on the track,” jelasnya.

Baca Juga :  Ratusan Miliar Uang Korupsi Diselamatkan di Papua

Menurut Wagub Klemen Tinal, mundurnya pelaksanaan PON ke Oktober 2021 juga menjadi kesempatan Papua untuk terus memantapkan persiapan. Sebab dengan mundurnya pelaksanaan PON dalam kurun waktu satu tahun lebih dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga Papua dapat menjadi tuan rumah yang baik.

“Justru ini jadi kesempatan kita tuan rumah juga, dengan sisa waktu ini kita pakai menyelesaikan hal-hal yang belum selesai. Baik itu venue, dan persiapan atlet, persiapan panitia dan lain sebagainya. Dan dengan jeda waktu ini kita buat untuk menjadi yang terbaik di Indonesia,”  ujarnya.

Sementara Ketua Harian PB PON, Yunus Wonda juga mengaku, penundaan ini memberikan waktu bagi mereka untuk terus menyiapkan persiapan dengan matang.

“Putusan ini memberikan ruang waktu kepada kita untuk menyiapkan semuanya. Karena tentu adanya Covid-19 ini sangat berdampak kepada persiapan peralatan. Dimana sebagian besar peralatan kita datangkan dari luar negeri,” ujarnya.

“Dengan penundaan ini dapat memberikan waktu kepada kami untuk menyiapkan lebih baik lagi,” sambungnya.

Dirinya juga menegaskan bahwa meski dalam kondisi pandemi Covid-19, PB PON tetap melakukan persiapan dengan baik.

Mengenai soal jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan, menurutnya tetap mengacu pada SK Gubenur Papua dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya