Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Ratusan Orang Pilih Mengungsi ke Nabire

JAYAPURA – Dampak dari keributan di Kabupaten Dogiyai  dimana terjadi pembakarann yang dilakukan sekelompok oranng buntut dari tewasnya seorang pemuda, ratusan warga pendatang memilih untuk mengungsi mengamankan diri.

Mereka memilih menyelamatkan diri dan meninggalkan harta bendanya. Situasi di Dogiyai sempat memanas pasca insiden tertembaknya Yulianus Tebai namun kini lebih kondusif.

Soal kabar pengungsi ini dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo yang menyampaikan bahwa pihak kepolisian ikut mengawal perjalanan warga pendatang di Dogiyai menuju Nabire.

“Sudah dikawal. Jadi warga di Bomomani Distrik Mapia Kabupaten Dogiyai mereka memilih mengamankan diri lebih dulu,” kata Ignatius Benny, Minggu (22/1).

Baca Juga :  Evaluasi Perda, DPRD Kota Temui Sekda Papua 

Perjalanan menuju Nabire menggunakan bus dan truk dan ini diputuskan warga yang memang melihat bahwa mereka membutuhkan tempat tinggal yang memadai namun dengan dibakarnya tempat usaha akhirnya mereka kesulitan mendapatkan tempat tinggal.

Adapun jumlah pengungsi yang berangkat sebanyak 150 orang yang dikawal 5 personel Polres Dogiyai dan 6 personel Kodim 1705 Nabire,” ucap Kabid Humas. Ia menambahkan, untuk kendaraan yang digunakan antara lain yakni 1 mobil Patwal Sat Lantas Polres Dogiyai, 1 truck angkut personel milik Kodim 1705 Nabire, 5 truck Sipil dan 10 unit mobil.

“Saat ini pengungsi yang masih berada di Kampung Bomomani Distrik Mapia Kabupaten Dogiyai sebanyak 10 orang yang terbagi di Koramil Mapia sebanyak 3 orang dan Polsek Mapia sebanyak 7 orang,” ungkap Kabid Humas.

Baca Juga :  Jokowi Dukung Program Konektivitas dengan Papua Nugini

Untungnya hingga kini situasi Kamtibmas di Dogoyai relatif kondusif setelah aparat keamanan berkoordinasi dengan penjabat bupati Dogiyai dan pihak keluarga korban. Selain itu pelaku yang melakukan penembakan kini masih dalam pemeriksaan. “Sudah ditahan untuk selanjutnya diperiksa terkait kronologis dan alasan,” imbuh Benny. (ade/fia/wen)

JAYAPURA – Dampak dari keributan di Kabupaten Dogiyai  dimana terjadi pembakarann yang dilakukan sekelompok oranng buntut dari tewasnya seorang pemuda, ratusan warga pendatang memilih untuk mengungsi mengamankan diri.

Mereka memilih menyelamatkan diri dan meninggalkan harta bendanya. Situasi di Dogiyai sempat memanas pasca insiden tertembaknya Yulianus Tebai namun kini lebih kondusif.

Soal kabar pengungsi ini dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo yang menyampaikan bahwa pihak kepolisian ikut mengawal perjalanan warga pendatang di Dogiyai menuju Nabire.

“Sudah dikawal. Jadi warga di Bomomani Distrik Mapia Kabupaten Dogiyai mereka memilih mengamankan diri lebih dulu,” kata Ignatius Benny, Minggu (22/1).

Baca Juga :  Sampaikan Permohonan Maaf, Ungkap Alasan Buat Podcast Demi Masyarakat Papua

Perjalanan menuju Nabire menggunakan bus dan truk dan ini diputuskan warga yang memang melihat bahwa mereka membutuhkan tempat tinggal yang memadai namun dengan dibakarnya tempat usaha akhirnya mereka kesulitan mendapatkan tempat tinggal.

Adapun jumlah pengungsi yang berangkat sebanyak 150 orang yang dikawal 5 personel Polres Dogiyai dan 6 personel Kodim 1705 Nabire,” ucap Kabid Humas. Ia menambahkan, untuk kendaraan yang digunakan antara lain yakni 1 mobil Patwal Sat Lantas Polres Dogiyai, 1 truck angkut personel milik Kodim 1705 Nabire, 5 truck Sipil dan 10 unit mobil.

“Saat ini pengungsi yang masih berada di Kampung Bomomani Distrik Mapia Kabupaten Dogiyai sebanyak 10 orang yang terbagi di Koramil Mapia sebanyak 3 orang dan Polsek Mapia sebanyak 7 orang,” ungkap Kabid Humas.

Baca Juga :  Sembilan Penekanan Mendagri Hadapi HBKN

Untungnya hingga kini situasi Kamtibmas di Dogoyai relatif kondusif setelah aparat keamanan berkoordinasi dengan penjabat bupati Dogiyai dan pihak keluarga korban. Selain itu pelaku yang melakukan penembakan kini masih dalam pemeriksaan. “Sudah ditahan untuk selanjutnya diperiksa terkait kronologis dan alasan,” imbuh Benny. (ade/fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya