Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

ULMWP Yakin jadi Anggota Penuh MSG

Turunkan Ribuan Massa di Wamena

WAMENA– Ribuan warga yang terhimpun dari 8 tempat dalam kota Wamena seperti pertigaan Pikhe, Jibama, Wesaput, Wouma, Sinakma, Potikelek dan Honelama melakukan aksi longmarch dalam rangka konsolidasi dan mobilisasi West Papua For Fullmembership Malanesian Spearhead Group (MSG) di Lapangan Sinapuk Wamena Selasa (22/8) kemarin.

Dalam aksi tersebut massa United Liberation Movment For West Papua (ULMWP) menuntut 4 point yang pertama Warga West Papua mendukung penuh pemerintah sementara West Papua menjadi anggota penuh MSG. Mewakili Bangsa Papua dari Sorong sampai Merauke, kedua Rakyat Papua menolak tegas NKRI di MSG tidak mewakili rakyat dan bangsa Papua dari Sorong sampai Merauke.

Untuk tuntutan ketiga, rakyat bangsa Papua dari Sorong sampai Merauke menyatakan bahwa ULMW adalah badan politik resmi yang sah mewakili Rakyat West Papua yang siap menjadi anggota Penuh MSG, untuk tuntutan ke empat rakyat Papua mendukung dan mengakui ULMWP yang selanjutnya  disebut pemerintah sementara West Papua siap menghadiri konferensi tingkat Tinggi (KTT-MSG) atau MSG Leader Summit mewakili rakyat dan bangsa Papua dari Sorong sampai Merauke yang akan dilaksanakan di Port Vila Vanuatu.

Dalam orasinya Eksekutor ULMWP lapago Dano Tabuni meminta kepada seluruh akar rumput rakyat bangsa West Papua dan lebih khususnya Lapago pada 19 Juli 2023 telah digelar kampanye damai yang  di gelar di Jalan Trikora dan Jalan Yos Sudarso Wamena.

“KTT-MSG ditunda karena bersamaan dengan Festival budaya Melanesia yang ke tujuh sehingga agenda tersebut di undur ke 23-24 Agustus 2023.” katanya.

Selain itu, hari ini adalah untuk menentukan dan menyatakan sikap politik dari rakyat west Papua dari Wilayah Lapago secara resmi mendukung West Papua masuk menjadi anggota penuh MSG.

Baca Juga :  Agenda Tablig Akbar Syech Abdul Qodir Ditunda

“Selama proses tahapan sejak berdirinya ULMWP secara syarat, kriteria dan pemeritahan sementara ULMWP sudah layak memenuhi syarat untuk masuk menjadi ke anggotaan penuh di MSG. Jadi kami tegaskan sudah tidak ada tawar-menawar A dan B kepada bangsa West Papua karena besok sudah diterima secara sah full membership di MSG,” bebernya.

Ia juga menyebutkan jika Orang papua sudah siap pulang ke kampung halaman sendiri yakni bangsa West Papua, karena sudah cukup puluhan tahun tinggal bersama orang tua tiri yaitu NKRI.  Karena orang Papua bukan ras melayu tetapi melanesia sudah punya bangsa tersendiri.

Sebelumnya, dalam rangka mengantisipasi adanya aksi oleh kelompok ULMWP, Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, S.IK memimpin langsung pelaksanaan apel gelar pasukan dan show of force di Tugu Salib Wamena, Senin (21/8) sore dan Selasa (21/8) pagi.

Dalam arahannya Kapolres menyampaikan bahwa pihaknya bisa berkumpul dalam rangka antisipasi aksi mobilisasi massa dan kampanye dukungan aksi ULMWP For MSG dimana pihaknya mengantisipasi hari itu dengan cara show off force sekaligus melihat kesiapa personel yang akan melakukan pengamanan.

“Kita juga akan lanjutkan dengan giat sweping, akan tetapi hari ini kita laksanakan show of force saja. Saya minta kegiatan hari ini kita laksanakan dengan ikhlas, dan setelah kita keliling saya harap kita juga terus  menyuarakan pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat,” tutup Kapolres.

Sementara itu meski aksi konsolidasi dan mobilisasi West Papua For Fullmembership MSG dilakukan di Lapangan Sinapuk Wamena namun membawa dampak lain bagi sebagian masyarakat di Kota Wamena lantaran memilih untuk menutup tempat usahanya bahkan sekolah-sekolah yang ada dalam kota Wamena juga diliburkan.

Baca Juga :  Seluruh OPD Diminta Prioritaskan Program untuk Pemulihan Ekonomi

Hal ini terlihat sejak pagi dimana aksitifas sekolah dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA/SMK tidak terlihat di jalan bahkan  setiap sekolah menutup pagar sekolahnya, disampaing itu aktifitas perkantoran juga meskipun tetap beraktifitas namun hanya sedikit ASN yang masuk kantor dan tak seramai hari biasanya.

Selain itu aktifitas perdagangan tidak semua tempat usaha baik itu pertokoan, kios dan warung makan tidak sepenuhnya dibuka oleh pemiliknya  dan hanya di lokasi-lokasi yang dianggap aman saja yang melakukan aktifitas usaha seperti biasa.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya Natalis Mumpu,Amd, Sos membenarkan jika untuk hari ini para siswa sekolah diliburkan untuk hari ini saja lantaran berkaitan dengan aksi Aksi Konsulidasi dan mobilisasi yang dilakukan ULMWP di Wamena.

“Kebijakan untuk meliburkan sekolah dari tingkat Paud, TK, SD, MSP, SMA/SMK ini tak hanya kebijakan dari dinas semata, namun juga mempertimbangkan masukan dari para orang tua kepada pihak sekolah,”ungkapnya Selasa (22/8) kemarin.

Menurut Mumpu keputusan untuk meliburkan sekolah ini bukan karena takut, namun sifatnya hanya mengantisipasi saja dan juga mempertimbangkan masukan orang tua wali murid  sehingga dinas pendidikan mengambil keputusan untuk tidak melakukan aktifitas belajar mengajar untuk hari ini saja.

Ia juga menambahkan jika Pihaknya tidak ingin mengambil resiko jika sekolah dibuka untuk hari ini (kemarin) sebab banyak orang tua juga yang khawatir sejak kemarin dengan berbagai isu yang berkembang dalam masyarakat, oleh karena itu Dinas Pendidikan harus mengambil langkah seperti ini.

“kita harus mengambil langkah untuk meliburkan siswa sebab sejak kemarin para orang tua juga sudah merasa tak tenang dengan aksi ini,”tutupnya.(jo/wen)

Turunkan Ribuan Massa di Wamena

WAMENA– Ribuan warga yang terhimpun dari 8 tempat dalam kota Wamena seperti pertigaan Pikhe, Jibama, Wesaput, Wouma, Sinakma, Potikelek dan Honelama melakukan aksi longmarch dalam rangka konsolidasi dan mobilisasi West Papua For Fullmembership Malanesian Spearhead Group (MSG) di Lapangan Sinapuk Wamena Selasa (22/8) kemarin.

Dalam aksi tersebut massa United Liberation Movment For West Papua (ULMWP) menuntut 4 point yang pertama Warga West Papua mendukung penuh pemerintah sementara West Papua menjadi anggota penuh MSG. Mewakili Bangsa Papua dari Sorong sampai Merauke, kedua Rakyat Papua menolak tegas NKRI di MSG tidak mewakili rakyat dan bangsa Papua dari Sorong sampai Merauke.

Untuk tuntutan ketiga, rakyat bangsa Papua dari Sorong sampai Merauke menyatakan bahwa ULMW adalah badan politik resmi yang sah mewakili Rakyat West Papua yang siap menjadi anggota Penuh MSG, untuk tuntutan ke empat rakyat Papua mendukung dan mengakui ULMWP yang selanjutnya  disebut pemerintah sementara West Papua siap menghadiri konferensi tingkat Tinggi (KTT-MSG) atau MSG Leader Summit mewakili rakyat dan bangsa Papua dari Sorong sampai Merauke yang akan dilaksanakan di Port Vila Vanuatu.

Dalam orasinya Eksekutor ULMWP lapago Dano Tabuni meminta kepada seluruh akar rumput rakyat bangsa West Papua dan lebih khususnya Lapago pada 19 Juli 2023 telah digelar kampanye damai yang  di gelar di Jalan Trikora dan Jalan Yos Sudarso Wamena.

“KTT-MSG ditunda karena bersamaan dengan Festival budaya Melanesia yang ke tujuh sehingga agenda tersebut di undur ke 23-24 Agustus 2023.” katanya.

Selain itu, hari ini adalah untuk menentukan dan menyatakan sikap politik dari rakyat west Papua dari Wilayah Lapago secara resmi mendukung West Papua masuk menjadi anggota penuh MSG.

Baca Juga :  Polda Butuh Labfor Saat Pemilu

“Selama proses tahapan sejak berdirinya ULMWP secara syarat, kriteria dan pemeritahan sementara ULMWP sudah layak memenuhi syarat untuk masuk menjadi ke anggotaan penuh di MSG. Jadi kami tegaskan sudah tidak ada tawar-menawar A dan B kepada bangsa West Papua karena besok sudah diterima secara sah full membership di MSG,” bebernya.

Ia juga menyebutkan jika Orang papua sudah siap pulang ke kampung halaman sendiri yakni bangsa West Papua, karena sudah cukup puluhan tahun tinggal bersama orang tua tiri yaitu NKRI.  Karena orang Papua bukan ras melayu tetapi melanesia sudah punya bangsa tersendiri.

Sebelumnya, dalam rangka mengantisipasi adanya aksi oleh kelompok ULMWP, Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo, S.IK memimpin langsung pelaksanaan apel gelar pasukan dan show of force di Tugu Salib Wamena, Senin (21/8) sore dan Selasa (21/8) pagi.

Dalam arahannya Kapolres menyampaikan bahwa pihaknya bisa berkumpul dalam rangka antisipasi aksi mobilisasi massa dan kampanye dukungan aksi ULMWP For MSG dimana pihaknya mengantisipasi hari itu dengan cara show off force sekaligus melihat kesiapa personel yang akan melakukan pengamanan.

“Kita juga akan lanjutkan dengan giat sweping, akan tetapi hari ini kita laksanakan show of force saja. Saya minta kegiatan hari ini kita laksanakan dengan ikhlas, dan setelah kita keliling saya harap kita juga terus  menyuarakan pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat,” tutup Kapolres.

Sementara itu meski aksi konsolidasi dan mobilisasi West Papua For Fullmembership MSG dilakukan di Lapangan Sinapuk Wamena namun membawa dampak lain bagi sebagian masyarakat di Kota Wamena lantaran memilih untuk menutup tempat usahanya bahkan sekolah-sekolah yang ada dalam kota Wamena juga diliburkan.

Baca Juga :  Seorang Anggota SAR Tewas Usai Terjatuh dari Tower

Hal ini terlihat sejak pagi dimana aksitifas sekolah dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA/SMK tidak terlihat di jalan bahkan  setiap sekolah menutup pagar sekolahnya, disampaing itu aktifitas perkantoran juga meskipun tetap beraktifitas namun hanya sedikit ASN yang masuk kantor dan tak seramai hari biasanya.

Selain itu aktifitas perdagangan tidak semua tempat usaha baik itu pertokoan, kios dan warung makan tidak sepenuhnya dibuka oleh pemiliknya  dan hanya di lokasi-lokasi yang dianggap aman saja yang melakukan aktifitas usaha seperti biasa.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya Natalis Mumpu,Amd, Sos membenarkan jika untuk hari ini para siswa sekolah diliburkan untuk hari ini saja lantaran berkaitan dengan aksi Aksi Konsulidasi dan mobilisasi yang dilakukan ULMWP di Wamena.

“Kebijakan untuk meliburkan sekolah dari tingkat Paud, TK, SD, MSP, SMA/SMK ini tak hanya kebijakan dari dinas semata, namun juga mempertimbangkan masukan dari para orang tua kepada pihak sekolah,”ungkapnya Selasa (22/8) kemarin.

Menurut Mumpu keputusan untuk meliburkan sekolah ini bukan karena takut, namun sifatnya hanya mengantisipasi saja dan juga mempertimbangkan masukan orang tua wali murid  sehingga dinas pendidikan mengambil keputusan untuk tidak melakukan aktifitas belajar mengajar untuk hari ini saja.

Ia juga menambahkan jika Pihaknya tidak ingin mengambil resiko jika sekolah dibuka untuk hari ini (kemarin) sebab banyak orang tua juga yang khawatir sejak kemarin dengan berbagai isu yang berkembang dalam masyarakat, oleh karena itu Dinas Pendidikan harus mengambil langkah seperti ini.

“kita harus mengambil langkah untuk meliburkan siswa sebab sejak kemarin para orang tua juga sudah merasa tak tenang dengan aksi ini,”tutupnya.(jo/wen)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya