Wednesday, April 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Pelni Jayapura Tunggu Juknis Pemprov Papua

KM Dobonsolo saat akan sandar di Pelabuhan Jayapura, beberapa waktu yang lalu. Terkait larangan mudik Lebaran 2021, PT. Pelni Cabang Jayapura menunggu Juknis Pemprov Papua. ( foto: Yohana/Cepos)

*Terkait Larangan Mudik Lebaran 2021

JAYAPURA-PT. Pelni Cabang Jayapura masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) terkait larangan mudik Lebaran tahun 2021 yang secara nasional berlaku mulai tanggal 6-17 Mei 2021.

Kepala PT. Pelni Cabang Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan secara nasional PT. Pelni menutup sementara penjualan tiket penumpang selama larangan mudik Lebaran. Namun untuk Papua, Harianto mengaku masih menunggu Juknis dari Pemprov Papua.

“Ini merupakan aturan dari PT. Pelni Pusat, mengikuti aturan pemerintah terkait larangan mudik. Namun untuk Papua, kami belum menerima edaran dari Pemerintah Provinsi Papua,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (22/4) kemarin.

Diakuinya, untuk keseluruhan memang tidak dilayani penjualan tiket sampai dengan batas waktu yang ditentukan. Namun jika Pemerintah Provinsi Papua memiliki kewajiban tersendiri tetap, pihaknya akan  mengikutinya.

“Kami pada dasarnya mengikuti kewajiban pemerintah daerah masing-masing. Jika diminta lebih dari 17 Mei tetap akan kami lakukan. Tetapi juknisnya belum kami terima dari Pemprov Papua,” tuturnya.

Baca Juga :  Lulus di Uncen, Mendaftar Ulang Secara Online

Selama masa larangan mudik Lebaran 2021, menurut Harianto yang dilarang adalah aktivitas penumpang. Sementara untuk perjalanan barang masuk ke Papua tetap dilaksanakan. Tetapi semua itu diakuinya kembali lagi jika pemerintah daerah sepakat terkait hal tersebut.

“Kami masih menunggu juknis dari Pemprov Papua. Sementara untuk kebijakan pusat sendiri sudah dijalankan serentak untuk Pelni Indonesia,” tandasnya.

PT. Pelni Cabang Jayapura menurut Harianto tentunya akan menyesuaikan dengan keputusan pemerintah daerah dalam hal ini Pemprov Papua.

Sementara itu, PT. Pelni Cabang Merauke memastikan tidak menjual tiket penumpang selama masa larangan mudik Lebaran 2021 berlaku yaitu mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.

Kepala PT. Pelni Cabang Merauke, Komal mengatakan, terkait dengan larangan yang dikeluarkan pemerintah untuk tidak melakukan mudik  Lebaran tahun 2021 mulai 6-17 Mei  2021,  pihaknya tidak menjual tidak dan tidak ada rute kedatangan maupun keberangkatan kapal dari Merauke dan ke sejumlah pelabuhan tujuan.

Baca Juga :  Potensi Emas Intan Jaya Dilirik 5 Investor Tiongkok

“Untuk kapal  Pelni, memang tanggal 6-17 Mei  tidak ada rute atau jadwal perjalanan baik yang datang ke Merauke maupun yang berangkat dari Merauke,” ungkap Komal kepada Cenderawasih Pos, kemarin (22/4).

Dikatakan, untuk bulan April ini kapal milik PT. Pelni yang terakhir berlayar ke Merauke sebelum larangan mudik Lebaran yaitu KM. Tatamailau. “KM Tatamailau adalah kapal terakhir yang akan masuk Merauke pada akhir bulan  April. Kapal ini  hanya melayani di bagian Timur Indonesia, yakni dari Merauke sampai  Bitung, Sulawesi Utara, setelah itu balik Merauke lagi,’’  jelasnya.

Mengenai jumlah penumpang, Komal mengatakan seminggu terakhir tidak ada peningkatan penumpang. “Tidak ada  peningkatan penumpang. Termasuk yang pesan tiket untuk  kapal terakhir yang akan masuk dan keluar dari Merauke biasa saja,” tutupnya. (ana/ulo/nat)   

(ana)

KM Dobonsolo saat akan sandar di Pelabuhan Jayapura, beberapa waktu yang lalu. Terkait larangan mudik Lebaran 2021, PT. Pelni Cabang Jayapura menunggu Juknis Pemprov Papua. ( foto: Yohana/Cepos)

*Terkait Larangan Mudik Lebaran 2021

JAYAPURA-PT. Pelni Cabang Jayapura masih menunggu petunjuk teknis (Juknis) terkait larangan mudik Lebaran tahun 2021 yang secara nasional berlaku mulai tanggal 6-17 Mei 2021.

Kepala PT. Pelni Cabang Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan secara nasional PT. Pelni menutup sementara penjualan tiket penumpang selama larangan mudik Lebaran. Namun untuk Papua, Harianto mengaku masih menunggu Juknis dari Pemprov Papua.

“Ini merupakan aturan dari PT. Pelni Pusat, mengikuti aturan pemerintah terkait larangan mudik. Namun untuk Papua, kami belum menerima edaran dari Pemerintah Provinsi Papua,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (22/4) kemarin.

Diakuinya, untuk keseluruhan memang tidak dilayani penjualan tiket sampai dengan batas waktu yang ditentukan. Namun jika Pemerintah Provinsi Papua memiliki kewajiban tersendiri tetap, pihaknya akan  mengikutinya.

“Kami pada dasarnya mengikuti kewajiban pemerintah daerah masing-masing. Jika diminta lebih dari 17 Mei tetap akan kami lakukan. Tetapi juknisnya belum kami terima dari Pemprov Papua,” tuturnya.

Baca Juga :  Tim Dibentuk, Polisi Cari Petunjuk

Selama masa larangan mudik Lebaran 2021, menurut Harianto yang dilarang adalah aktivitas penumpang. Sementara untuk perjalanan barang masuk ke Papua tetap dilaksanakan. Tetapi semua itu diakuinya kembali lagi jika pemerintah daerah sepakat terkait hal tersebut.

“Kami masih menunggu juknis dari Pemprov Papua. Sementara untuk kebijakan pusat sendiri sudah dijalankan serentak untuk Pelni Indonesia,” tandasnya.

PT. Pelni Cabang Jayapura menurut Harianto tentunya akan menyesuaikan dengan keputusan pemerintah daerah dalam hal ini Pemprov Papua.

Sementara itu, PT. Pelni Cabang Merauke memastikan tidak menjual tiket penumpang selama masa larangan mudik Lebaran 2021 berlaku yaitu mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.

Kepala PT. Pelni Cabang Merauke, Komal mengatakan, terkait dengan larangan yang dikeluarkan pemerintah untuk tidak melakukan mudik  Lebaran tahun 2021 mulai 6-17 Mei  2021,  pihaknya tidak menjual tidak dan tidak ada rute kedatangan maupun keberangkatan kapal dari Merauke dan ke sejumlah pelabuhan tujuan.

Baca Juga :  Potensi Emas Intan Jaya Dilirik 5 Investor Tiongkok

“Untuk kapal  Pelni, memang tanggal 6-17 Mei  tidak ada rute atau jadwal perjalanan baik yang datang ke Merauke maupun yang berangkat dari Merauke,” ungkap Komal kepada Cenderawasih Pos, kemarin (22/4).

Dikatakan, untuk bulan April ini kapal milik PT. Pelni yang terakhir berlayar ke Merauke sebelum larangan mudik Lebaran yaitu KM. Tatamailau. “KM Tatamailau adalah kapal terakhir yang akan masuk Merauke pada akhir bulan  April. Kapal ini  hanya melayani di bagian Timur Indonesia, yakni dari Merauke sampai  Bitung, Sulawesi Utara, setelah itu balik Merauke lagi,’’  jelasnya.

Mengenai jumlah penumpang, Komal mengatakan seminggu terakhir tidak ada peningkatan penumpang. “Tidak ada  peningkatan penumpang. Termasuk yang pesan tiket untuk  kapal terakhir yang akan masuk dan keluar dari Merauke biasa saja,” tutupnya. (ana/ulo/nat)   

(ana)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya