Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Persipura Terancam Pengurangan 9 Poin dan Denda Rp 1 Miliar

JAYAPURA- Pelatih kepala Persipura, Angel Alfredo Vera mengatakan bahwa masalah mereka sangat rumit. Termasuk krisis pemain jelang pertandingan akibat badai Covid-19, cedera dan akumulasi. Tapi pelatih asal Argentina itu enggan menyebutkan jumlah pemainnya yang terpapar Covid-19. “Yang jelas kita ada banyak pemain yang kena Covid-19, ada yang cedera, ada yang baru keluar dari karantina dan juga ada pemain yang akumulasi,” ungkap Alfredo Vera kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Selasa (22/2). Diketahui, untuk pemain yang cedera ada Hedipo Gustavo, Gunansar Mandowen, Alpons Migau, Ricky Kayame. Kemudian pemain yang absen akibat akumulasi kartu adalah Donny Monim dan Fridolin Yoku. Kemudian pemain yang baru saja menjalani karantina ialah Yevhen Bokhashvilli. Persipura juga belum bisa memainkan Todd Ferre yang masih menjalani sanksi. Ia juga sangat menyayangkan sikap operator yang memaksakan Persipura bermain dengan kondisi pemain yang tidak memungkinkan dan sangat mencederai fairness sepak bola tanah air. “Yang kita pikir, karena siapa pertandingan kemarin ditunda. Dan waktu jadwal lawan Madura United jika harus main kita siap. Tapi mereka tidak siap karena banyak pemain covid. Sekarang mereka siap, kita kurang siap,” ujar Alfredo Vera. “Sebenarnya karena ini pertandingan tunda, 2 tim harus siap kalau tidak keuntungan bagi Madura dan merugikan bagi kita. Begitu juga pertandingan sebelumnya, jika kita bermain akan merugikan mereka,” sambung Alfredo Vera.
Baca Juga :  Derby Papua! Panpel Persewar Tambah Tiket
Mantan pelatih Persiba Balikpapan dan Persebaya Surabaya itu juga tidak ingin menyalahkan Madura United dalam kasus ini. Menurutnya, Madura United hanya mengikuti aturan dari federasi dan operator kompetisi sehingga hadir di lapangan jelang kick off. “Madura United mungkin mengikuti peraturan. Kita tidak bisa salahkan Madura United, karena mereka mengikuti apa yang dibuat dalam aturan,” ucap Alfredo Vera. Dirinya juga berharap, PSSI melalui Komisi Disiplin bisa melihat masalah mereka dengan jeli dan kembali menjadwal ulang laga pertemuan mereka dengan Madura United dan tidak menetapkan Persipura kalah WO. Pasalnya bila hal itu terjadi, maka Persipura kian terpuruk di zona degradasi dengan terpaut 6 poin dari Barito Putera yang ada di atas mereka. Sementara itu, ketidakhadiran Persipura Jayapura di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, untuk menjalani pertandingan tunda melawan Madura United, Senin (21/2) berbuntut panjang. Tim berjuluk Mutiara Hitam itu terancam mendapat sanksi yang sangat berat dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Selain kalah walkout 0-3, Mutiara Hitam bisa dikenai hukuman pengurangan 9 poin dan denda Rp 1 miliar.
Baca Juga :  Persipura Buka Kans Jauhi Zona Degradasi
Jika itu terjadi, upaya Persipura untuk bertahan di Liga 1 musim depan menjadi lebih berat. Saat ini, Persipura berada di posisi ke-16 dengan mengantongi 22 poin. Jika dikurangi 9 poin, perolehan Persipura tinggal 13 poin. ”Ancaman sanksinya ada pada pasal 58 Kode Disiplin PSSI 2018,” tutur Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing kepada Jawa Pos kemarin. Saat ini, Erwin sedang menunggu berkas kasus ketidakhadiran Persipura dalam pertandingan tunda melawan Madura United. Setelah berkasnya tiba, komdis akan mempelajari kronologinya. ”Kami akan melihat bagaimana cerita sebenarnya. Kalau Persipura minta pertandingan ditunda, tentu mereka punya alasan. Tapi, alasannya tidak bisa seenaknya. Harus memenuhi persyaratan,” ungkapnya. Menurut Erwin, semua ada ketentuannya. ’’Kalau masih banyak pemain yang negatif Covid-19, kenapa tidak bisa main? Apakah LIB mengizinkan kalau pertandingan itu ditunda? Kalau LIB mengizinkan, oke. Tapi, kalau LIB tidak mengizinkan, berarti pertandingan tidak bisa ditunda. LIB tentu membaca peraturan,” terangnya. Sebelum menjatuhkan sanksi, Erwin akan meminta keterangan dari manajemen Persipura. ”Nanti kami sidang pengurus Persipura melalui zoom. Kalau alasan Persipura bisa diterima, mereka bebas dari hukuman. Tapi, kalau melanggar peraturan, tentu akan kena sanksi sesuai ketentuan,” tegasnya.  (eri/fiq/c1/ali/nat)
JAYAPURA- Pelatih kepala Persipura, Angel Alfredo Vera mengatakan bahwa masalah mereka sangat rumit. Termasuk krisis pemain jelang pertandingan akibat badai Covid-19, cedera dan akumulasi. Tapi pelatih asal Argentina itu enggan menyebutkan jumlah pemainnya yang terpapar Covid-19. “Yang jelas kita ada banyak pemain yang kena Covid-19, ada yang cedera, ada yang baru keluar dari karantina dan juga ada pemain yang akumulasi,” ungkap Alfredo Vera kepada Cenderawasih Pos via telepon selulernya, Selasa (22/2). Diketahui, untuk pemain yang cedera ada Hedipo Gustavo, Gunansar Mandowen, Alpons Migau, Ricky Kayame. Kemudian pemain yang absen akibat akumulasi kartu adalah Donny Monim dan Fridolin Yoku. Kemudian pemain yang baru saja menjalani karantina ialah Yevhen Bokhashvilli. Persipura juga belum bisa memainkan Todd Ferre yang masih menjalani sanksi. Ia juga sangat menyayangkan sikap operator yang memaksakan Persipura bermain dengan kondisi pemain yang tidak memungkinkan dan sangat mencederai fairness sepak bola tanah air. “Yang kita pikir, karena siapa pertandingan kemarin ditunda. Dan waktu jadwal lawan Madura United jika harus main kita siap. Tapi mereka tidak siap karena banyak pemain covid. Sekarang mereka siap, kita kurang siap,” ujar Alfredo Vera. “Sebenarnya karena ini pertandingan tunda, 2 tim harus siap kalau tidak keuntungan bagi Madura dan merugikan bagi kita. Begitu juga pertandingan sebelumnya, jika kita bermain akan merugikan mereka,” sambung Alfredo Vera.
Baca Juga :  Derby Papua! Panpel Persewar Tambah Tiket
Mantan pelatih Persiba Balikpapan dan Persebaya Surabaya itu juga tidak ingin menyalahkan Madura United dalam kasus ini. Menurutnya, Madura United hanya mengikuti aturan dari federasi dan operator kompetisi sehingga hadir di lapangan jelang kick off. “Madura United mungkin mengikuti peraturan. Kita tidak bisa salahkan Madura United, karena mereka mengikuti apa yang dibuat dalam aturan,” ucap Alfredo Vera. Dirinya juga berharap, PSSI melalui Komisi Disiplin bisa melihat masalah mereka dengan jeli dan kembali menjadwal ulang laga pertemuan mereka dengan Madura United dan tidak menetapkan Persipura kalah WO. Pasalnya bila hal itu terjadi, maka Persipura kian terpuruk di zona degradasi dengan terpaut 6 poin dari Barito Putera yang ada di atas mereka. Sementara itu, ketidakhadiran Persipura Jayapura di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, untuk menjalani pertandingan tunda melawan Madura United, Senin (21/2) berbuntut panjang. Tim berjuluk Mutiara Hitam itu terancam mendapat sanksi yang sangat berat dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Selain kalah walkout 0-3, Mutiara Hitam bisa dikenai hukuman pengurangan 9 poin dan denda Rp 1 miliar.
Baca Juga :  Bupati RHP Rayakan Natal Bersama Jemaat GIDI di Jawa dan Sumatra
Jika itu terjadi, upaya Persipura untuk bertahan di Liga 1 musim depan menjadi lebih berat. Saat ini, Persipura berada di posisi ke-16 dengan mengantongi 22 poin. Jika dikurangi 9 poin, perolehan Persipura tinggal 13 poin. ”Ancaman sanksinya ada pada pasal 58 Kode Disiplin PSSI 2018,” tutur Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing kepada Jawa Pos kemarin. Saat ini, Erwin sedang menunggu berkas kasus ketidakhadiran Persipura dalam pertandingan tunda melawan Madura United. Setelah berkasnya tiba, komdis akan mempelajari kronologinya. ”Kami akan melihat bagaimana cerita sebenarnya. Kalau Persipura minta pertandingan ditunda, tentu mereka punya alasan. Tapi, alasannya tidak bisa seenaknya. Harus memenuhi persyaratan,” ungkapnya. Menurut Erwin, semua ada ketentuannya. ’’Kalau masih banyak pemain yang negatif Covid-19, kenapa tidak bisa main? Apakah LIB mengizinkan kalau pertandingan itu ditunda? Kalau LIB mengizinkan, oke. Tapi, kalau LIB tidak mengizinkan, berarti pertandingan tidak bisa ditunda. LIB tentu membaca peraturan,” terangnya. Sebelum menjatuhkan sanksi, Erwin akan meminta keterangan dari manajemen Persipura. ”Nanti kami sidang pengurus Persipura melalui zoom. Kalau alasan Persipura bisa diterima, mereka bebas dari hukuman. Tapi, kalau melanggar peraturan, tentu akan kena sanksi sesuai ketentuan,” tegasnya.  (eri/fiq/c1/ali/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya