Sementara itu, akademisi ekonomi sekaligus Pengamat Ekonomi, John Agustinus, sebagai Dosen Magister mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Papua masih mengandalkan Pajak Kendaraan Bermotor atau PKB dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atau BBNKB sebagai sumber pendapatan.
Ada pula pengembangan yang dilakukan selama ini fokus umum Proyek Strategis Nasional (PSN) di Provinsi Papua mencakup pembangunan dan preservasi jalan meningkatkan aksesibilitas antara kawasan tertinggal dan pusat pertumbuhan wilayah. Infrastruktur kelistrikan, peresmian dan pembangunan pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan energi di daerah terpencil.
Kata John yang juga sebagai sebagai Dosen Magister Manajemen sekaligus Ketua Komite Integritas Akademik STIE Port Numbay Jayapura, untuk peningkatan PAD yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah Ketahanan pangan, program-program yang bertujuan untuk mengoptimalisasi lahan pertanian dan meningkatkan produktivitas pangan.
“Pengembangan Kawasan Strategis, Penetapan kawasan strategis Provinsi Papua bagi wilayah tertinggal dari sudut pandang ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup. Infrastruktur dasar lainnya, pembangunan bandar udara, pelabuhan, air bersih, sanitasi, dan perumahan. Terdapat kegiatan preservasi jalan dan pembangunan infrastruktur konektivitas ini yang bisa dilakukan, walaupun SDA belum digarap dengan bagus,”imbuhnya.
Memang proyek infrastruktur nasional di Papua masih menjadi prioritas utama seperti pembangunan Jalan Menawi-Saubeba-Yobi (Biak-Serui). Kabupaten Mamberamo Raya fokus perencanaan pembangunan infrastruktur Pembangkit Listrik Tenaga Air. Dan program strategis Food Estate Keerom dengan Lahan seluas 500 hektar
. Proyek strategis nasional seperti pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Depapre, jalan penghubung Kemiri-Depapre. dapat meningkatkan perekonomian masyarakat terus meningkat.
Potensi ekonomi Papua selain tambang meliputi sektor perikanan (tuna, udang), pertanian/perkebunan (sagu, kopi, kakao, kelapa sawit), kehutanan (hasil hutan non-kayu, karbon), serta pariwisata (danau Sentani). Kekayaan alam ini didukung luasnya lahan dan keanekaragaman budaya, terutama dalam ekonomi kreatif.
“Potensi ekonomi lain di Provinsi Papua yang dapat dikembangkan Sektor Perikanan dan Kelautan laut papua, terutama di Samudera Pasifik (utara), kaya akan ikan pelagis besar seperti tuna, cakalang, tengiri, serta demersal seperti udang, kakap, kerapu, dan lobster. Budidaya rumput laut dan teripang juga menjadi unggulan. Pertanian, perkebunan, dan peternakan,”imbuhnya.