Sementara itu, dari narasi yang yang viral di media sosial, menyebutkan jika korban mengalami luka-luka saat mempertahankan diri ketika hendak diperkosa oleh pelaku yang belum diketahui identitasnya. Selain korban dianiaya, dompet dan handphone korban dibawa kabur.
Bahkan lewat media sosial tersebut, sejumlah netizen meminta pemerintah turut membantu ketika ada warga yang mengalami penganiayaan seperti yang terjadi tersebut. Karena masyarakat yang mengalami penganiayaan dan harus dioperasi, biayanya tidak ditanggung BPJS Kesehatan.
Menanggapi kasus penganiayaan yang terjadi akhir-akhir ini yang sampai menyebabkan kematian, Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze mengaku prihatin dengan kejadian-kejadian tersebut.
Bladib Gebze mengutuk setiap kasus penganiayaan yang berujung luka ringan, luka berat bahkan sampai membawa kematian.
‘’Semua persoalan yang ada di masyarakat, pemerintah ini hadir untuk melayani masyarakat. Terkait dengan hal-hal seperti itu, pemerintah terus akan memberikan atensi khusus kepada masyarakat korban penganiayaan dan sebagainya. Tapi, kami juga menyampaikan belangsungkawa dan mengutuk keras tindakan kejahatan yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang melanggar perikemanusiaan,” kata bupati.
Menurutnya, luka tersebut tidak hanya dialami korban maupun keluarga korban namun melukai seluruh masyarakat, sehingga pihaknya akan memberikan atensi dalam menjaga keamanan dan ketentraman serta ketertiban masyarakat dan juga korban yang dilakukan oknum masyarakat. ‘’Terkait dengan itu, kami akan memberikan perhatian,’’ jelasnya. ‘
“Kami tetap membantu masyarakat untuk meringankan beban tapi kita juga berharap, kejadian serupa tidak akan terjadi lagi. Ini bagian dari pada perhatian kita ke depan, sehingga apapun yang kita lakukan di Merauke, masyarakat tetap merasa aman, merasa nyaman untuk melaksanakan aktivitas,’’ jelasnya.
