Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

DOB Akan Mengacam, Saatnya OAP Bersatu 

JAYAPURA – Ketua Pemuda Baptis West Papua Sepi Wanimbo mengatakan, pemekaran tiga provinsi baru atau Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua membuka pintu besar bagi transmigrasi di tanah Papua dan Papua Barat yang mengacam eksistensi Orang Asli Papua (OAP).

“Transmigrasi dalam jangka panjang adalah memindahkan orang – orang ke tanah Papua,” katanya di Jayapura, Senin, (21/11).

Dikatakannya dengan tiga program provinsi baru ini, tanah orang – orang asli Papua diambil atas nama pemerataan pembangunan nasional dan diserahkan kepada orang – orang yang bukan asli Papua dan ini mengakibatkan orang Papua kehilangan ahli waris tanah dan negeri ini akan kehilangan tanahnya.

“Orang – orang asli Papua menjadi terpinggir dan miskin. Ini yang tidak pernah dibayangkan sampai saat ini,” katanya.

  Ia mengatakan provinsi baru di Papua sudah disahkan dan  ini mempunya implikasi yang sangat berat bagi orang asli Papua.

Baca Juga :  Merauke, Wamena dan Nabire Disepakati Jadi Ibu Kota

  “Dr. George Junus Aditjondro mengemukakan mitos bahwa Papua Barat itu kosong, hampir tidak ada penduduknya, itu diperlukan karena Papua Barat  dipersiapkan sebagai koloni dari sudut ekonomi. Papua Barat diperlukan sebagai daerah kosong dimana bisa menaruh kelebihan penduduk dari Jawa, dan di mana sumber daya alamnya bisa diambil,” katanya.

  Bahkan ia menyingung di masa Mantan Gubernur Isaac Hindom, pada tahun1984 memprediksikan bahwa dalam karun waktu 50 tahun mendatang orang – orang Papua tidak akan lagi berambut keriting tetapi akan berambut lurus seperti umumnya orang Indonesia lainnya.  Lebih lanjut, Hindom mengatakan bahwa proses menuju ke sana akan bisa dipercepat pindahkan penduduk dengan adanya program provinsi baru di Tanah Papua.

   “Provinsi barunya sudah ada di depan mata rakyat Papua itu otomaris bukan orang asli Papua pun banyak yang akan datang mengisi tempat atau lahan yaang sudah dibuka oleh pemerintah pusat sehingga orang Papua hari ini tidak bisa tinggal biasa – biasa saja,  tetapi banyak tantangan baru yang akan dihadapi,  maka bagi rakyat asli Papua silahkan menjaga tanah, hutan, gunung, air sungai, kelapa, sagu, danau, laut dan lain – lain menjaga dari kampung ke kota,” katanya.

Baca Juga :  KKB Tebar Teror di Yahukimo

   Oleh sebab itu, dirinya berpesan, bahwa jika tanah, gunung, sungai danau laut yang dimiliki orang asli Papua dijaga dengan benar dan baik maka generasi – generasi akan tetap hidup bertahan di negerinya sendiri tetapi jika dikasih ke orang bukan orang asli Papua pasti akan jadi tamu di atas negerinya sendiri.

   ” Tugas dari pada orang asli Papua (OAP). dari sekarang jangan kita membedakan sesama orang asli Papua tetapi bersatu hati, kompak sehati, sepikir selamatkan dan menentukan masa depan dari sekarang untuk esok hari lebih baik,” jelas, (oel).

JAYAPURA – Ketua Pemuda Baptis West Papua Sepi Wanimbo mengatakan, pemekaran tiga provinsi baru atau Daerah Otonomi Baru (DOB) di Tanah Papua membuka pintu besar bagi transmigrasi di tanah Papua dan Papua Barat yang mengacam eksistensi Orang Asli Papua (OAP).

“Transmigrasi dalam jangka panjang adalah memindahkan orang – orang ke tanah Papua,” katanya di Jayapura, Senin, (21/11).

Dikatakannya dengan tiga program provinsi baru ini, tanah orang – orang asli Papua diambil atas nama pemerataan pembangunan nasional dan diserahkan kepada orang – orang yang bukan asli Papua dan ini mengakibatkan orang Papua kehilangan ahli waris tanah dan negeri ini akan kehilangan tanahnya.

“Orang – orang asli Papua menjadi terpinggir dan miskin. Ini yang tidak pernah dibayangkan sampai saat ini,” katanya.

  Ia mengatakan provinsi baru di Papua sudah disahkan dan  ini mempunya implikasi yang sangat berat bagi orang asli Papua.

Baca Juga :  Akan Terapkan Aturan Berdasarkan Hasil Kajian

  “Dr. George Junus Aditjondro mengemukakan mitos bahwa Papua Barat itu kosong, hampir tidak ada penduduknya, itu diperlukan karena Papua Barat  dipersiapkan sebagai koloni dari sudut ekonomi. Papua Barat diperlukan sebagai daerah kosong dimana bisa menaruh kelebihan penduduk dari Jawa, dan di mana sumber daya alamnya bisa diambil,” katanya.

  Bahkan ia menyingung di masa Mantan Gubernur Isaac Hindom, pada tahun1984 memprediksikan bahwa dalam karun waktu 50 tahun mendatang orang – orang Papua tidak akan lagi berambut keriting tetapi akan berambut lurus seperti umumnya orang Indonesia lainnya.  Lebih lanjut, Hindom mengatakan bahwa proses menuju ke sana akan bisa dipercepat pindahkan penduduk dengan adanya program provinsi baru di Tanah Papua.

   “Provinsi barunya sudah ada di depan mata rakyat Papua itu otomaris bukan orang asli Papua pun banyak yang akan datang mengisi tempat atau lahan yaang sudah dibuka oleh pemerintah pusat sehingga orang Papua hari ini tidak bisa tinggal biasa – biasa saja,  tetapi banyak tantangan baru yang akan dihadapi,  maka bagi rakyat asli Papua silahkan menjaga tanah, hutan, gunung, air sungai, kelapa, sagu, danau, laut dan lain – lain menjaga dari kampung ke kota,” katanya.

Baca Juga :  Tolak Aktivitas ULMWP di Tanah Papua

   Oleh sebab itu, dirinya berpesan, bahwa jika tanah, gunung, sungai danau laut yang dimiliki orang asli Papua dijaga dengan benar dan baik maka generasi – generasi akan tetap hidup bertahan di negerinya sendiri tetapi jika dikasih ke orang bukan orang asli Papua pasti akan jadi tamu di atas negerinya sendiri.

   ” Tugas dari pada orang asli Papua (OAP). dari sekarang jangan kita membedakan sesama orang asli Papua tetapi bersatu hati, kompak sehati, sepikir selamatkan dan menentukan masa depan dari sekarang untuk esok hari lebih baik,” jelas, (oel).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya