Praktik ini, tegas Abisai Rollo merupakan tindakan tidak terpuji dan akan ditindak tegas. “Ada orang tua yang lapor ke saya, katanya mereka disuruh bayar supaya anaknya bisa lolos jadi pegawai. Pembayaran itu bahkan ada yang pakai kwitansi. Saya akan lihat siapa oknum yang berani lakukan hal seperti ini,”ujar pria yang biasa disapa ABR ini.
Politisi Golkar ini menambahkan, baik pihak yang memberi maupun yang menerima uang akan dilaporkan kepada pihak kepolisian. Ia menekankan bahwa rekrutmen P3K dilakukan secara transparan, tanpa pungutan atau jaminan apa pun.
“Kalau ada yang bayar dan ada yang menjamin bisa lolos, dua-duanya akan kita laporkan ke polisi. Di Pemerintah Kota Jayapura tidak ada suap menyuap. Kalau mau jadi pegawai, silakan daftar dengan kemampuan sendiri. Tuhan pasti melihat usaha dan ketulusan,”jelasnya.
ABR juga menginstruksikan kepada Kepala BKPP untuk menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam praktik calo, termasuk jika pelaku berasal dari internal instansi tersebut.
“Saya sudah sampaikan ke Kepala BKPP, kalau ada pegawai di sana yang menjadi calo atau meminta uang dengan janji bisa meloloskan peserta, orang itu harus dipecat. Tidak ada istilah pahlawan yang menjamin kelulusan dengan uang,”pintanya.
Ia juga mengimbau masyarakat yang sudah terlanjur melakukan pembayaran agar melapor ke pihak berwenang dengan membawa bukti atau kwitansi transaksi, agar oknum pelaku dapat diproses sesuai hukum.
“Bawa bukti, bawa kwitansi. Supaya kita tahu siapa pelakunya. Kalau dia pegawai, akan kita beri sanksi. Kalau bukan pegawai, kita pertanyakan kenapa bisa menjamin orang untuk lolos dan apa haknya disini,”tutup ABR. (ans/ade).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos