“Kami Ingin Pulang Tapi Takut”

Di tempat yang sama  Pj. Gubernur Papua Tengah  Ribka Haluk yang melihat langsung para pengungsi di Gereja Katolik Salib Suci Madi, Dekenat Paniai, Keuskupan Timika Kamis, (20/6) kemarin meminta agar perang segera diakhiri dan pemerintah beserta masyarakat dan stakeholder fokus pada pembangunan.

“Kita akhiri konflik. Jangan lagi ada perang. Mari kita atur pendidikan, kesehatan dan ekonomi sesuai harapan dari Presiden dan Wakil Presiden, ” Tegas Ribka Haluk saat diwawancarai di tempat pengungsian warga Bibida di Gereja Katolik Paroki Salib Suci Madi, Paniai.

Ribka meminta tokoh gereja, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, kepala-kepala suku, MRP dan masyarakat untuk bersatu bangun Papua Tengah yang lebih baik.

“Ayo mari bergabung dan bersatu bangun daerah ini. Kita ini sudah memiliki pemerintahan yang baru dan kita pemerintah sudah siap untuk membangun dan mensejahterakan rakyat, ” ungkapnya.

Pj. Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk juga menegaskan, Pemprov Papua Tengah bersama Pemda Kabupaten Paniai serta TNI-Polri telah siap memfasilitasi masyarakat untuk kembali ke kampung halamannya masing-masing.

Ribka Haluk menjelaskan saat ini tercatat sebanyak 1.883 orang yang memilih untuk mengungsi. Atas kejadian ini Pemda telah menetapkan status tanggap darurat bagi masyarakat Bibida selama 14 hari.

“Jadi masyarakat ini mengungsi sudah 1 minggu, sehingga kita buat status tanggap darurat selama 14 hari. Para pengungsi ini adalah tanggungjawab pemerintah. Sehingga selama dalam pengungsian kami dari pemerintah telah menyiapkan segala kebutuhan masyarakat, baik dari sisi kebutuhan makan minum, kesehatan dan tim trauma healing,” pungkasnya.

  Dia menambahkan pemerintah provinsi Papua Tengah telah menyiapkan beras 10 ton, minyak goreng, supermie, garam, makanan tambahan balita dibawah 5 tahun, pemberian makanan ibu hamil, susu balita dibawah 5 tahun, susu anak-anak diatas 5 tahun, sembako, menyiapkan tenda dan bantuan Rp 2 Miliar untuk pembangunan sekolah TK dan SMP YPPK Kopo yang dibakar. (txt/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Di tempat yang sama  Pj. Gubernur Papua Tengah  Ribka Haluk yang melihat langsung para pengungsi di Gereja Katolik Salib Suci Madi, Dekenat Paniai, Keuskupan Timika Kamis, (20/6) kemarin meminta agar perang segera diakhiri dan pemerintah beserta masyarakat dan stakeholder fokus pada pembangunan.

“Kita akhiri konflik. Jangan lagi ada perang. Mari kita atur pendidikan, kesehatan dan ekonomi sesuai harapan dari Presiden dan Wakil Presiden, ” Tegas Ribka Haluk saat diwawancarai di tempat pengungsian warga Bibida di Gereja Katolik Paroki Salib Suci Madi, Paniai.

Ribka meminta tokoh gereja, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, kepala-kepala suku, MRP dan masyarakat untuk bersatu bangun Papua Tengah yang lebih baik.

“Ayo mari bergabung dan bersatu bangun daerah ini. Kita ini sudah memiliki pemerintahan yang baru dan kita pemerintah sudah siap untuk membangun dan mensejahterakan rakyat, ” ungkapnya.

Pj. Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk juga menegaskan, Pemprov Papua Tengah bersama Pemda Kabupaten Paniai serta TNI-Polri telah siap memfasilitasi masyarakat untuk kembali ke kampung halamannya masing-masing.

Ribka Haluk menjelaskan saat ini tercatat sebanyak 1.883 orang yang memilih untuk mengungsi. Atas kejadian ini Pemda telah menetapkan status tanggap darurat bagi masyarakat Bibida selama 14 hari.

“Jadi masyarakat ini mengungsi sudah 1 minggu, sehingga kita buat status tanggap darurat selama 14 hari. Para pengungsi ini adalah tanggungjawab pemerintah. Sehingga selama dalam pengungsian kami dari pemerintah telah menyiapkan segala kebutuhan masyarakat, baik dari sisi kebutuhan makan minum, kesehatan dan tim trauma healing,” pungkasnya.

  Dia menambahkan pemerintah provinsi Papua Tengah telah menyiapkan beras 10 ton, minyak goreng, supermie, garam, makanan tambahan balita dibawah 5 tahun, pemberian makanan ibu hamil, susu balita dibawah 5 tahun, susu anak-anak diatas 5 tahun, sembako, menyiapkan tenda dan bantuan Rp 2 Miliar untuk pembangunan sekolah TK dan SMP YPPK Kopo yang dibakar. (txt/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya