Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Tiga Hari Bergabung, K-9 Temukan 19 Jenazah

ANJING PELACAK: Seokor anjing pelacak K-9 Polri saat membantu pencarian jenazah di lokasi banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin. (Bidang Humas Polda Papua for Cepos)

JAYAPURA-Upaya pencarian terhadap korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura masih terus dilakukan hingga, Kamis (21/3).

Sejak terjadinya banjir bandang, Sabtu (16/3) lalu, sebanyak 105 jenazah sudah ditemukan oleh tim gabungan yang melakukan pencarian dan evakuasi korban banjir bandang. 

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan bahwa pencarian di hari kelima, Kamis (21/3) tim gabungan sudah menemukan 105 jenazah.

Dalam upaya pencarian ini, Kamal mengakui kehadiran anjing pelacak K-9 Mabes Polri dan Polda Papua sangat membantu. Sebab sejak bergabung dengan tim selama tiga hari terakhir, ada 19 jenazah yang berhasil ditemukan. 

“Kehadiran K9 dalam membantu pencarian para korban saat ini memang sangat membantu. Sejak bergabung tiga hari ini, sudah 19 jenazah yang berhasil ditemukan. semua ini tidak terlepas dari semangat dan kekompakan semua tim,” ungkap Kamal dalam konferensi pers di di Media Center RS Bhayangkara, Kamis (21/3).

Baca Juga :  Pekerjaan Tower BTS di Wilayah Rawan KKB Dihentikan

Kamal mengakui, 19 jenazah yang ditemukan dalam tiga hari ini, sangat sulit ditemukan oleh manusia. Pasalnya jenazah tersebut tertimbun atau berada di bawah material bekas banjir bandang yang sulit untuk dijangakau seperti bebatuan atau batang kayu yang sangat besar.

“Memang keberadaan 15 K9 ini tentu memberikan sedikit kemudahan dalam pencarian korban bencana banjir bandang di Sentani,” sambungnya. 

Kamal menambahkan, 15 ekor anjing pelacak yang diturunkan saat ini 9 ekor dari Polda Papua dan sisanya berasal dari Mabes Polri.

“Enam ekor K-9 dari Mabes Polri ini sudah sangat terlatih dalam mencari korban. Mereka sudah banyak melakukan penugasan misalnya mencari korban gempa dan tsunami di Palu beberapa waktu lalu. Jadi memang sudah teruji kemampuannya,” tambahnya. 

Saat disinggung mengenai 105 jenazah yang sudah ditemukan, Kamal menyebutkan, ada 90 jenazah yang dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi. Dari jumlah tersebut, 61 jenazah berhasil diidentifikasi dan telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan. 

Baca Juga :  KKP Umumkan Juara AJSB 2023, Pemenangnya dari Sumatera hingga Papua

 “Saat ini masih ada 29 jenazah yang disemayamkan di RS Bhayangkara. Kami akan terus berupaya untuk mengidentifikasi semua jenazah yang saat ini ada di RS Bhayangkara. Untuk itu, kami mengimbau warga yang meresa kehilangan anggota keluarganya agar bisa mengecek jenazah yang ada di RS Bhayangkara,” tuturnya.

Adapun terkait kondisi banjir di sekitar Danau Sentani, Kamal menyebutkan masyarakat yang bermukim di 25 kampung di sekitar Danau Sentani sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. 

Upaya pencarian korban banjir bandang menurut Kamal juga masih dilakukan anggota Polair Polda Papua di sekitar Danau Sentani. 

Untuk mengantisipasi penjarahan, Kepolisian kata Kamal melakukan patroli rutin. Sebab, dalam situasi seperti ini siapa saja memungkinkan untuk melakukan kejahatan.

“Anggota di lapangan ada yang melakukan pencarian terhadap korban dan ada juga yang melakukan patroli mengantisipasi pencurian,”  pungkasnya. (kim/fia/ade/nat).

ANJING PELACAK: Seokor anjing pelacak K-9 Polri saat membantu pencarian jenazah di lokasi banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin. (Bidang Humas Polda Papua for Cepos)

JAYAPURA-Upaya pencarian terhadap korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura masih terus dilakukan hingga, Kamis (21/3).

Sejak terjadinya banjir bandang, Sabtu (16/3) lalu, sebanyak 105 jenazah sudah ditemukan oleh tim gabungan yang melakukan pencarian dan evakuasi korban banjir bandang. 

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan bahwa pencarian di hari kelima, Kamis (21/3) tim gabungan sudah menemukan 105 jenazah.

Dalam upaya pencarian ini, Kamal mengakui kehadiran anjing pelacak K-9 Mabes Polri dan Polda Papua sangat membantu. Sebab sejak bergabung dengan tim selama tiga hari terakhir, ada 19 jenazah yang berhasil ditemukan. 

“Kehadiran K9 dalam membantu pencarian para korban saat ini memang sangat membantu. Sejak bergabung tiga hari ini, sudah 19 jenazah yang berhasil ditemukan. semua ini tidak terlepas dari semangat dan kekompakan semua tim,” ungkap Kamal dalam konferensi pers di di Media Center RS Bhayangkara, Kamis (21/3).

Baca Juga :  Menanti Laga Uji Coba Persipura Versus Persewar

Kamal mengakui, 19 jenazah yang ditemukan dalam tiga hari ini, sangat sulit ditemukan oleh manusia. Pasalnya jenazah tersebut tertimbun atau berada di bawah material bekas banjir bandang yang sulit untuk dijangakau seperti bebatuan atau batang kayu yang sangat besar.

“Memang keberadaan 15 K9 ini tentu memberikan sedikit kemudahan dalam pencarian korban bencana banjir bandang di Sentani,” sambungnya. 

Kamal menambahkan, 15 ekor anjing pelacak yang diturunkan saat ini 9 ekor dari Polda Papua dan sisanya berasal dari Mabes Polri.

“Enam ekor K-9 dari Mabes Polri ini sudah sangat terlatih dalam mencari korban. Mereka sudah banyak melakukan penugasan misalnya mencari korban gempa dan tsunami di Palu beberapa waktu lalu. Jadi memang sudah teruji kemampuannya,” tambahnya. 

Saat disinggung mengenai 105 jenazah yang sudah ditemukan, Kamal menyebutkan, ada 90 jenazah yang dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi. Dari jumlah tersebut, 61 jenazah berhasil diidentifikasi dan telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan. 

Baca Juga :  MRP Minta Aparat Keamanan Persuasif dalam Melakukan Penyisiran 

 “Saat ini masih ada 29 jenazah yang disemayamkan di RS Bhayangkara. Kami akan terus berupaya untuk mengidentifikasi semua jenazah yang saat ini ada di RS Bhayangkara. Untuk itu, kami mengimbau warga yang meresa kehilangan anggota keluarganya agar bisa mengecek jenazah yang ada di RS Bhayangkara,” tuturnya.

Adapun terkait kondisi banjir di sekitar Danau Sentani, Kamal menyebutkan masyarakat yang bermukim di 25 kampung di sekitar Danau Sentani sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. 

Upaya pencarian korban banjir bandang menurut Kamal juga masih dilakukan anggota Polair Polda Papua di sekitar Danau Sentani. 

Untuk mengantisipasi penjarahan, Kepolisian kata Kamal melakukan patroli rutin. Sebab, dalam situasi seperti ini siapa saja memungkinkan untuk melakukan kejahatan.

“Anggota di lapangan ada yang melakukan pencarian terhadap korban dan ada juga yang melakukan patroli mengantisipasi pencurian,”  pungkasnya. (kim/fia/ade/nat).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya